Kenaikan Harga Beras Diprediksi Sampai Maret 2023
DENPASAR, NusaBali - Kenaikan harga beras sudah mulai terjadi pada November 2022 lalu. Bahkan kenaikan tahun ini dinilai tertinggi dibanding tahun sebelumnya.
Kondisi ini diprediksi akan berlangsung hingga Maret 2023 mendatang saat panen raya.
Deputi Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan, Badan Ketahanan Pangan Nasional I Gusti Ketut Astawa saat berkunjung ke Pasar Badung, Kamis (29/12) kemarin, mengatakan, secara nasional panen padi akan kembali pada Maret, April dan Mei 2023.
Untuk menstabilisasi harga beras menurutnya, Bulog telah menyebarkan beras dengan harga tertinggi Rp 9.450 per kilogram. "Ini sebagai upaya mengendalikan harga. Bahwa di masyarakat ada juga beras yang dijual dengan harga terjangkau," ungkapnya.
Terkait harga beras premium, diakuinya tengah mengalami kenaikan. Hal itu dikarenakan saat ini produksi sedikit. "Peran Bulog di sini dibutuhkan dalam operasi pasar. Sehingga yang terpenting adalah ada variasi harga, harga relatif terjangkau ada, yang tinggi juga ada. Jadi masyarakat bisa memilih," imbuhnya.
Sementara, Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar, Ida Bagus Mayun Suryawangsa, mengatakan, naiknya harga beras dikarenakan bulan Desember ini produksi turun. Saat ini tengah masa menanam sehingga hasil panen berkurang. Hal ini membuat kenaikan harga beras yang terjadi di pasaran.
Salah seorang pedagang beras di Pasar Badung, Hajjah Nur, mengaku, kenaikan harga beras memang kerap terjadi di akhir tahun. Namun kenaikan yang terjadi tahun ini cukup tinggi, bahkan tertinggi dari tahun-tahun sebelumnya. "Biasanya belum pernah di atas Rp 300.000 untuk 25 kilogram," terangnya.7 mis
Komentar