Demam Lato-Lato, Bupati Klungkung Sampai Bikin Lomba Dadakan
SEMARAPURA, NusaBali.com – Seolah tak ada lagi tempat yang bebas dari lato-lato, permainan yang membenturkan dua bola secara berulang-ulang ini sedang digemari dimana-mana. Bahkan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta sampai menggelar lomba pada Minggu (8/1/2023) pagi.
Lomba lato-lato yang dilaksanakan di Alun-Alun Ida Dewa Agung Jambe ini diikuti sekitar 30 anak-anak, siswa SD hingga SMP. Mereka antusias mengikuti lomba dadakan yang digagas Bupati Suwirta.
Ya, bisa dibilan dadakan karena Bupati Suwirta membuat postingan di akun Facebook-nya pada Sabtu (7/1/2023) malam, mengajak anak-anak di Klungkung mengikuti lomba main lato-lato berhadiah.
Bupati Suwirta mengatakan ide lomba memang mendadak setelah ia melihat salah satu postingan yang memperlihatkan Presiden RI Joko Widodo sedang bermain lato-lato. Apalagi Bupati Suwirta juga melihat anaknya sering bermain lato-lato di rumah.
Bupati Suwirta pun mengambil sisi positif dari viralnya permainan ini yakni adanya sebuah pergeseran konsentrasi anak-anak yang dulunya lebih suka bermain gadget.
“Oleh sebab itulah saya tidak berpikir panjang, kemarin saya buat saja caption di Facebook saya. Sehingga saya siapkan hadiah sendiri, atur waktu sendiri, dan lainnya yang bisa membuat mereka bahagia dan mewadahi mereka,” ujar Bupati Suwirta saat ditemui di alun-alun Ida Dewa Agung Jambe pada Minggu (8/1/2023) pagi.
Gelaran yang dimulai pada pukul 07.00 Wita bertepatan pula dengan car free day (CFD) sehingga semakin semarak dengan kehadiran warga.
Hadiah yang disediakan bagi para pemenang mulai dari Rp 400 ribu, Rp 100 ribu, hingga payung Gema Santi, dengan total hadiah Rp 1,7 juta. Bukan hanya peserta putra saja, namun peserta putri juga menujukkan keahliannya untuk berlama-lama bermain lato-lato.
Gaya yang dilakukan oleh para peserta pun bervariasi, terlihat ada peserta yang bermain lato-lato sambil jongkok bangun, ada peserta bermain lato-lato dengan gaya mengangkat satu kaki, atau ada pula dengan gaya helipkopter.
Untuk meminimalisir adanya kecurangan oleh para peserta, panitia dari OPD Klungkung pun ikut mengawasi setiap peserta saat bermain lato-lato. Pemenang diambil dari peserta yang paling lama bisa bertahan bermain lato-latonya tanpa jeda. Terlihat peserta yang menang adalah peserta yang mampu bertahan paling lama sekitar 20 menit.
“Jadi ternyata responsnya luar biasa, waduh tidak terduga. Kalau mereka semua ikut bawa lato-lato itu mungkin bisa ratusan lebih anak yang ikut. Itulah yang membuat saya melakukan aksi ini yang bisa membahagiakan mereka dan mendidik mereka,” jelasnya.
Gelaran ini pun memberikan dampak positif bagi para pedagang lato-lato yang turut meramaikan area alun-alun Ida Dewa Agung Jambe.
“Salah satunya meramaikan acara CFD di Klungkung, saya lihat tadi masyarakat yang tidak biasa CFD tiba-tiba mereka datang hari ini. Ada satu peluang bisnis juga tadi, bahwa pedagang lato-lato yang berdagang di sini tiba-tiba laku. Sehingga ada perputaran ekonomi di sini,” paparnya.
Lomba lato-lato ini pun digelar dalam tiga babak. Di sesi pertama, sebanyak 30 peserta tampil semuanya untuk kemudian menjaring 20 pemain terbaik. Selanjutnya, 20 pemain kembali berebut 10 besar. Sebanyak 10 anak inilah yang tampil di babak final yang dipandu langsung oleh Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta.
Ke depan, Bupati Suwirta membeberkan akan mencoba berbagai kegiatan permainan tradisional lainnya seperti megala-gala, tajog, dan permainan lain di area Alun-Alun Ida Dewa Agung Jambe, Semarapura, Minggu pagi.
“Harapan saya kepada orangtua mari kita bimbing anak-anak kita, awasi mereka dengan baik. Apapun yang berlebihan pastilah tidak bagus, main handphone terus-terusan tidak bagus, main lato-lato terus-terusan tidak bagus juga. Sehingga seimbangkanlah mereka karena ini adalah tugas kita bersama,” harapnya. *ris
1
Komentar