PPSAKK Mlaspas Pura Dalem Tugu Gelgel Klungkung
Pura Dalem Tugu Gelgel
Mlaspas
Rsi Ghana
Upacara Mlaspas
Pasemetonan Pratisentana Sira Arya Kubontubuh-Kuthawaringin
SEMARAPURA, NusaBali - Pasemetonan Pratisentana Sira Arya Kubontubuh-Kuthawaringin (PPSAKK) menyelenggarakan upacara Mlaspas dan Rsi Ghana di Pura Dalem Tugu Gelgel, Klungkung pada Sukra Kliwon Sungsang, (30/12).
Menurut Ketua Umum PPSAKK, Prof. Dr. I Ketut Mertha, SH, M.Hum, penyelengaraan ritual ini sehubungan telah rampungnya restorasi palinggih dan bangunan lainnya di Pura Kawitan-Pedharman. Pura Dalem Tugu yang berlokasi di Desa Gelgel Klungkung adalah Pura Kawitan-Pedharman Sira Arya Kubontubuh-Kuthawaringin.
Hal ini dibuktikan dengan Pura itu merupakan tempat wit ‘awal/asal’ dari Trah Sira Arya KubontubuhKuthawaringin membangun penyiwian di zaman Kerajaan Gelgel. “Pura itu juga sekaligus sebagai Pedharman karena di Palinggih meru tupang tiga, disthanakan roh suci Mendiang Sira Arya Kuthawaringin dan Putra sulungnya Sira Arya Kubontubuh atau Kyayi Klapodyana,” ujarnya.
Lebih lanjut Ketum PPSAKK yang juga Guru besar FH Unud, menambahkan bahwa sejak Mei 2022, palinggih-palinggih di Pura Dalem Tugu mulai direstorasi, mengingat ada beberapa palinggih yang sudah berusia tua. Restorasi itu sendiri dilaksanakan dengan melakukan perbaikan beberapa palinggih yang sudah kropos, tetapi tidak mengganti total supaya nilai historis tidak hilang. “Semua palinggih termasuk piasan direstorasi dengan mengangkat dan menggeser supaya serasi ketinggiannya dengan luas bidang pelemahan di utamaning mandala,” lanjut Ketut Mertha.
Ada hal yang menarik diwartakan bahwa setelah restorasi, dengan mengangkat dan menggeser palinggih, nampak sekarang bahwa di Utamaning Mandala sendiri ada Tri sub-mandala, yaitu (i) Utamaning Utama Mandala, linggih ida Bhatara-Bhatari yang disimbolkan dengan jejer Palinggih termasuk Pengaruman. (ii) Madyaning Utama Mandala, genah Panggungang Bebanten dan Ida Peranda Mapuja dan (iii) Kanistaning Utama Mandala, genah sameton, pemedek nyakupang tangan, ngaturang bhakti.
Denah kanistaning Utama Mandala, Pura Dalem Tugu, ditata apik dengan lantai batu sikat dihiasi taman rumput hijau. Taman rumput ditata sedemikian rupa sehingga nampak seperti kotak-kotak penghias yang menawan serta sedap dipandang mata, diisi rumput hijau agar ada sirkulasi udara segar selama ngaturang bhakti. Selain taman rumput hijau berfungsi sebagai penyedia O2 yang segar, juga tidak disangka bisa sebagai tempat untuk macekang ‘menancapkan’ dupa dikala sembahyang. 7 rez
1
Komentar