Mesin Pengolah Residu Dipasang di TOSS Center
Menpan RB Puji Inovasi Penanganan Sampah
Mesin Pengolah Residu
TOSS Center Kusamba
Bupati Klungkung
I Nyoman Suwirta
Menpan RB
Abdullah Azwar Anas
Bali Waste Cycle
SEMARAPURA, NusaBali - Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Center di Klungkung yang selama ini kerap menjadi tempat studi banding berbagai daerah di Indonesia, semakin menarik dengan tersedianya fasilitas mesin pengolah residu yang memiliki kemampuan 50 per hari.
Mesin pengolahan residu karya anak bangsa ini pun ‘dipamerkan’Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta saat menerima kunjungan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas, Kamis (29/12) lalu.
"TOSS adalah inovasi program Pemkab Klungkung yang tercatat untuk ketiga kalinya masuk dalam kompetisi yang digelar Kemenpan RB," kata Bupati Suwirta di depan Menpan RB.
Sebelumnya, program TOSS Center tahun 2018 berhasil masuk top 40 Inovasi Pelayanan Publik, kemudian di tahun 2021 TOSS kembali berhasil masuk Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) kategori khusus. Untuk tahun ini, TOSS masuk dalam Top 5 Outstanding Achievement of Public Services dari Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2022.
Kini dengan adanya mesin pengolah residu, TOSS semakin memiliki daya tarik. Mesin ini disediakan dan dioperasionalkan PT Cahaya Terang Bumi Lestari (CTBL) yang merupakan entitas bersama antara Bali Waste Cycle dan PT Bakti Bumi. Mesin yang dipasang di TOSS Karang Dadi ini sebelumnya sudah teruji di TPA Jabon Sidoarjo, dimana residu yang diolah berubah menjadi komoditi energi baru terbarukan (EBT). “Sudah diujicobakan PLTU Tanjung Awar Awar Tuban dan PT Paiton Probolinggo yang hasilnya sudah sesuai dengan standar kebutuhan PLTU tersebut," kata Direktur Utama PT CTBL, Putu Ivan Yunatana yang juga Ketua Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia (APSI) Bali dan Nusa Tenggara.
Dalam pengolahan sampah residu tersebut, sampah-sampah yang merupakan sisa dari pemilahan, akan diolah mejadi RDF, pelet, dan pupuk kompos. Sebelumnya sampah residu sisa dari pemilahan sampah tidak dipergunakan dan hanya dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). “Namun setelah hadirnya mesin pengolah residu, sampah dari sisa pemilihan tersebut akhirnya dapat kembali dimanfaatkan menjadi bahan energi baru terbarukan,” kata Putu Ivan, founder Bali Waste Cycle.
Melihat langkah yang dilakukan Klungkung, Menpan RB Azwar Anas memberikan apresiasi atas inovasi dalam penanganan sampah berkolaborasi dengan pihak ketiga. “Salah satu wilayah yang perlu diacungi jempol adalah Kabupaten Klungkung, yang sangat inovatif dalam pengelolaan sampahnya dengan mengatasi permasalahan dari hulu hingga hilir,” puji mantan Bupati Banyuwangi dua periode ini.
Menteri yang juga dikenal getol dengan inovasi ini pun berharap pengolahan residu memberi banyak manfaat seperti, mengurangi pembelian pupuk untuk pemeliharaan taman kota, gedung kantor, sekolah dan desa, serta mengurangi potensi pencemaran sampah plastik dan mampu menjaga kelestarian lingkungan hidup yang mendukung pariwisata. 7mao
Komentar