Diah Maharani 'Menyusup' di Lomba Burung Berkicau
GIANYAR, NusaBali
Putu Diah Pradnya Maharani, 20, putri sulung Bupati Gianyar Made Mahayastra makin gencar menunjukkan eksistensinya.
Meski kontestasi politik masih jauh, perempuan yang dijagokan nyaleg DPRD Bali ini mulai menyusup di beberapa gelaran lomba. Di antaranya lomba mancing dan lomba burung berkicau di Gantangan Anyar Blahbatuh, Gianyar, Minggu (8/1).
Gadis yang akrab disapa Diah Maharani ini menggagas lomba burung berkicau 'Road to Maharani Cup I'. Lomba berlangsung di Gantangan Anyar Blahbatuh, Minggu (8/1). Sekitar 400 burung dari berbagai daerah di Bali beradu vokal. Diah Maharani yang merupakan Putri Remaja Indonesia Intelegensia Tahun 2019 mengaku menggelar lomba burung berkicau sebagai bentuk kecintaannya terhadap lingkungan. Memotivasi generasi muda ikut melestarikan dan menjaga lingkungan.
Lomba burung ini menggandeng tim juri dari BnR Bali. Maharani Cup melombakan burung di 30 kelas dengan jenis burung Anis Merah, Love Bird, Murai Batu, Cucak Ijo, Cendet, Kacer, Hwamei, dan SRDC. Lomba burung berkicau dihadiri Wakil Bupati Gianyar Anak Agung Gde Mayun. “Saya sudah konfirmasi ke panitia katanya ini burung semua hasil penangkaran. Jadi ini merupakan satu upaya yang baik menjaga kelestarian burung,” ujar Wabup Gung Mayun.
Dengan banyaknya penghobi seperti ini diharapkan semakin banyak warga yang peduli dengan kelestarian lingkungan. Wabup Gung Mayun mengajak penghobi bersama-sama menjaga habitat dan kelestarian burung dari perburuan liar. “Mari bersama-sama menjaga burung di habitatnya agar tidak diburu. Mari awasi bersama agar anak cucu kita juga dapat menikmati indahnya warna dan kicauan burung,” ungkap Wabup Gung Mayun. Sebagai bentuk dukungan kepada pecinta burung, Wabup Gung Mayun berikan sumbangan sebesar Rp 10 juta.
Ketua Pelaksana Lomba I Made Sueta menuturkan, di samping sebagai bentuk pelestarian, lomba burung juga dapat memutar perekonomian. “Orang buat sangkar laku, jual pakan burung laku, dan yang jualan di sekitar gantangan juga dapat rezeki,” kata Sueta. Lomba merupakan ajang bertukar pikiran dengan sesama penghobi terkait cara merawat dan menangkar burung yang baik. Kriteria penilaian, Sueta mengatakan burung yang bisa berkicau dengan lantang dan bervariasi memenangkan kompetisi. *nvi
Komentar