TPA Desa Pertima Terbakar
Pemadaman api berakhir setelah pertugas menghabiskan 6.000 liter air hingga pendinginan puing-puing kebakaran.
AMLAPURA, NusaBali
TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) di Banjar Asak Kawan, Desa Adat Asak, Desa Pertima, Kecamatan Karangasem, Minggu (8/1) pukul 12.05 Wita, terbakar. Asap tampak mengepul hingga menyebar ke rumah-rumah warga sekitar.
Salah satu warga melaporkan kejadian tersebut ke Petajuh Desa Adat Asak I Wayan Metro. Kemudian I Wayan Metro melaporkan ke Pos Pemadam Kebakaran Karangasem di Jalan Gunung Agung Amlapura.
Petugas jaga, Regu 2 Pos Pemadam Kebakaran Karangasem I Wayan Eka Putra yang menerima laporan tersebut, selanjutnya regu 2 di bawah koordinasi Danru I Kadek Arby Yasa melakukan penanganan, sebanyak tiga armada yang mengangkut 9 anggota, menuju lokasi kejadian. TPA dengan luas 3 are terbakar dipicu kebakaran sampah. Syukur, mesin pencacah sampah terselamatkan, sehingga kerugian lebih besar terhindarkan.
Hadir ke lokasi, Bendesa Adat Asak I Wayan Segara, bersama petugas pemadam kebakaran dan warga masyarakat memberikan bantuan penanganan berbaur di lokasi kejadian. Pemadaman api berakhir setelah pertugas menghabiskan 6.000 liter air hingga pendinginan puing-puing kebakaran.
Pantauan di lokasi, petugas cukup lama memadamkan api karena bara api menyelinap hingga ke lapisan bawah sampah. Setelah memastikan api di TPA padam, petugas kemudian meninggalkan lokasi kejadian. Petugas berupaya mencari tahu penyebab kebakaran itu. Warga yang datang ke lokasi, tidak ada yang mengetahui penyebab kebakaran. Petajuh Desa Adat Asak I Wayan Metro juga mengatakan, belum ada yang mengetahui penyebab kebakaran itu. "Saya sudah tanya beberapa warga yang datang, tidak ada yang mengetahui penyebab kebakaran itu," jelas I Wayan Metro.
Tiupan angin cukup kencang, jelas dia, menyebabkan kobaran api cepat merambat di sekitar TPA. Sehari sebelumnya, di Banjar/Desa Duda, Kecamatan Selat, Karangasem, Sabtu (7/1) pukul 02.55 Wita, gudang kayu terbakar. Sebelumnya pemilik gudang mabanten disertai menancapkan dupa di tengah gudang, sebagai penyebab kebakaran itu.
Selanjutnya tengah malam dari dalam gudang mengepulkan asap tebal, warga setempat I Putu Wijaya Kusuma yang melaporkan kejadian itu ke Regu 3 Pos Pemadam Kebakaran Kecamatan Selat di Banjar Bambang Biaung, Desa Duda, Kecamatan Selat. Petugas jaga I Ketut Sutadi yang menerima laporan itu, sebanyak empat petugas bergegas menuju lokasi sekitar 1 kilometer dari pos ke lokasi kejadian.
Petugas melakukan penanganan dengan menghabiskan, 4.000 liter, air hingga melakukan pendinginan. Pemilik gudang I Wayan Kartika mengakui, penyebab kebakaran diduga akibat percikan api dupa, usai sang istri I Gusti Ayu Ngurah Ariani mabanten disertai menancapkan dupa tengah menyala. “Jadi yang terbakar, kayu, alat-alat chainsaw, dan gergaji, kerugian sekitar Rp 5 juta. Syukurnya mesin diesel yang ada tidak terbakar, padahal berada di bawah tempat mabanten,” jelasnya.*k16
Salah satu warga melaporkan kejadian tersebut ke Petajuh Desa Adat Asak I Wayan Metro. Kemudian I Wayan Metro melaporkan ke Pos Pemadam Kebakaran Karangasem di Jalan Gunung Agung Amlapura.
Petugas jaga, Regu 2 Pos Pemadam Kebakaran Karangasem I Wayan Eka Putra yang menerima laporan tersebut, selanjutnya regu 2 di bawah koordinasi Danru I Kadek Arby Yasa melakukan penanganan, sebanyak tiga armada yang mengangkut 9 anggota, menuju lokasi kejadian. TPA dengan luas 3 are terbakar dipicu kebakaran sampah. Syukur, mesin pencacah sampah terselamatkan, sehingga kerugian lebih besar terhindarkan.
Hadir ke lokasi, Bendesa Adat Asak I Wayan Segara, bersama petugas pemadam kebakaran dan warga masyarakat memberikan bantuan penanganan berbaur di lokasi kejadian. Pemadaman api berakhir setelah pertugas menghabiskan 6.000 liter air hingga pendinginan puing-puing kebakaran.
Pantauan di lokasi, petugas cukup lama memadamkan api karena bara api menyelinap hingga ke lapisan bawah sampah. Setelah memastikan api di TPA padam, petugas kemudian meninggalkan lokasi kejadian. Petugas berupaya mencari tahu penyebab kebakaran itu. Warga yang datang ke lokasi, tidak ada yang mengetahui penyebab kebakaran. Petajuh Desa Adat Asak I Wayan Metro juga mengatakan, belum ada yang mengetahui penyebab kebakaran itu. "Saya sudah tanya beberapa warga yang datang, tidak ada yang mengetahui penyebab kebakaran itu," jelas I Wayan Metro.
Tiupan angin cukup kencang, jelas dia, menyebabkan kobaran api cepat merambat di sekitar TPA. Sehari sebelumnya, di Banjar/Desa Duda, Kecamatan Selat, Karangasem, Sabtu (7/1) pukul 02.55 Wita, gudang kayu terbakar. Sebelumnya pemilik gudang mabanten disertai menancapkan dupa di tengah gudang, sebagai penyebab kebakaran itu.
Selanjutnya tengah malam dari dalam gudang mengepulkan asap tebal, warga setempat I Putu Wijaya Kusuma yang melaporkan kejadian itu ke Regu 3 Pos Pemadam Kebakaran Kecamatan Selat di Banjar Bambang Biaung, Desa Duda, Kecamatan Selat. Petugas jaga I Ketut Sutadi yang menerima laporan itu, sebanyak empat petugas bergegas menuju lokasi sekitar 1 kilometer dari pos ke lokasi kejadian.
Petugas melakukan penanganan dengan menghabiskan, 4.000 liter, air hingga melakukan pendinginan. Pemilik gudang I Wayan Kartika mengakui, penyebab kebakaran diduga akibat percikan api dupa, usai sang istri I Gusti Ayu Ngurah Ariani mabanten disertai menancapkan dupa tengah menyala. “Jadi yang terbakar, kayu, alat-alat chainsaw, dan gergaji, kerugian sekitar Rp 5 juta. Syukurnya mesin diesel yang ada tidak terbakar, padahal berada di bawah tempat mabanten,” jelasnya.*k16
Komentar