Wisman Eropa dan Domestik 'Bersaing' Kunjungi Sangeh
DENPASAR,NusaBali
Wisatawan baik dari Eropa dan wisatawan nusantara/domestik ternyata‘ bersaing’ mengunjungi daya tarik wisata (DTW) Hutan Kera Sangeh di Desa/Adat Sangeh, Kecamatan Abiansemal, Badung.
Dari sekitar 200 orang pengunjung per hari, selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru), separuhnya lebih wisman asal Eropa. Selain menikmati keunikan Alas Pala ( hutan pohon pala) dengan ratusan populasi kera, sejumlah fasilitas yang menjadi ikon baru menjadi daya tarik wisatawan.
Manager DTW Sangeh I Made Mohon mengatakan ikon-ikon tersebut berupa patung- patung tokoh pewayangan dalam cerita Ramayana. Antara lain tokoh Rama dan Sita, Laksmana. Kemudian Kumbakarna, Hanoman dan lainnya.
“Itu merupakan bagian dari penataan taman,” jelas Mohon, Minggu (8/1).
Kata dia, dengan pembuatan taman berikut tokoh-tokoh pewayangan Ramayana, DTW Sangeh semakin menarik di tengah makin banyak munculnya objek-objek atau DTW baru.
“Selain pemandangan hutan dan satwa (kera), juga (DTW) Sangeh agar bisa bermanfaat sebagai media edukasi,” terang Mohon.
“Setidaknya pengunjung tahu penggambaran sosok tokoh-tokoh dalam epos Ramayana,” tambahnya. Dampaknya kata Made Mohon, sudah terasa. Tidak sedikit travel agent yang sebelumnya sempat lama, ‘meninggalkan’Sangeh kini berjanji balik dan mengajak wisatawannya datang kembali.
Travel agent atau biro perjalanan wisata tersebut, antara lain dari Jakarta dan Surabaya. “Jadi cukup banyak, salah satunya karena tertarik dengan penataan tersebut,” ujarnya.
Selama periode Nataru jumlah pengunjung sekitar 200 orang per hari. Jumlah tersebut perkiraan rata-rata. Karena jumlah pengunjung yang datangbisa lebih atau bisa kurang dari 200. Contohnya pada hari Umanis Galungan(Kamis, 5/1) jumlah pengunjung sampai tembus 1.500 pengunjung.
Pengunjung tersebut, dikatakan Mohon merupakan wisatawan campuran, yakni wisman dan wisatawan domestik. Untuk sementara jumlah wisman yang lebih banyak.
Dari rata- rata 200 orang per hari tersebut, lebih dari separohnya adalah wisatawan Eropa. “Ini mungkin seiring dengan makin ramainya kedatangan wisman ke Bali,” duga Mohon. *K17
1
Komentar