Pasokan Ikan Disuplai dari Luar Bali
Cuaca Ekstrem, Nelayan Kedonganan 'Lego Jangkar'
Harga ikan yang disuplai dari luar memiliki harga yang relatif lebih mahal dari biasanya.
MANGUPURA, NusaBali
Cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini membuat para nelayan yang ada di Kedonganan, Kecamatan Kuta, terpaksa tidak melaut. Bahkan para nelayan sudah lego jangkar atau berlabuh sejak akhir Desember 2022 hingga saat ini. Guna mengantisipasi kekurangan ikan, para pedagang di Pasar Ikan Kedonganan mendapatkan pasokan dari luar Bali, yakni dari Banyuwangi dan Madura, Jawa Timur.
Salah seorang pedagang ikan bernama Baida, 33, mengatakan ikan di pasar selama dua pekan lebih belakangan ini pasokannya di datangkan dari Banyuwangi dan Madura. Hal ini dikarenakan para nelayan Kedonganan enggan melaut dan memilih berdiam diri di rumah. “Cuaca saat ini masih ganas. Angin kencang dan gelombang tinggi juga masih terjadi. Makanya nelayan di sini (Kedonganan) tidak turun melaut,” jelasnya, Senin (9/1).
Guna memenuhi kebutuhan ikan di pasaran, para pedagang di Parar Ikan Kedonganan banyak mendapat suplai dari Banyuwangi dan Madura. Ikan yang didatangkan menggunakan kapal berukuran besar, sehingga mampu melaut meski kondisi tidak bersahabat. Dengan dispulainya ikan dari luar, membuat kebutuhan ikan masyarakat dapat terpenuhi.
“Kalau nelayan Kedonganan, kapalnya itu sebagian besar berukuran kecil. Makanya tidak berani melaut. Memang ada yang besar, tapi bisa dihitung dengan jari. Walaupun kapal besar turun melaut, namun tetap tidak memenuhi kebutuhan ikan di Kedonganan. Makanya disuplai dari luar,” jelasnya lagi.
Menurut Baida, harga ikan yang disuplai dari luar memiliki harga yang relatif lebih mahal dari biasanya. Meski demikian, permintaan selalu ada. Dia pun berharap, cuaca ekstrem segera melandai, sehingga para nelayan khususnya di Kedonganan bisa melaut dan menangkap ikan guna memenuhi kebutuhan ikan.
“Kalau sekarang itu harga ikan cukup tinggi. Tapi masyarakat ada yang membeli juga,” aku perempuan asal Madura yang sudah menetap di Kedonganan. *dar
Salah seorang pedagang ikan bernama Baida, 33, mengatakan ikan di pasar selama dua pekan lebih belakangan ini pasokannya di datangkan dari Banyuwangi dan Madura. Hal ini dikarenakan para nelayan Kedonganan enggan melaut dan memilih berdiam diri di rumah. “Cuaca saat ini masih ganas. Angin kencang dan gelombang tinggi juga masih terjadi. Makanya nelayan di sini (Kedonganan) tidak turun melaut,” jelasnya, Senin (9/1).
Guna memenuhi kebutuhan ikan di pasaran, para pedagang di Parar Ikan Kedonganan banyak mendapat suplai dari Banyuwangi dan Madura. Ikan yang didatangkan menggunakan kapal berukuran besar, sehingga mampu melaut meski kondisi tidak bersahabat. Dengan dispulainya ikan dari luar, membuat kebutuhan ikan masyarakat dapat terpenuhi.
“Kalau nelayan Kedonganan, kapalnya itu sebagian besar berukuran kecil. Makanya tidak berani melaut. Memang ada yang besar, tapi bisa dihitung dengan jari. Walaupun kapal besar turun melaut, namun tetap tidak memenuhi kebutuhan ikan di Kedonganan. Makanya disuplai dari luar,” jelasnya lagi.
Menurut Baida, harga ikan yang disuplai dari luar memiliki harga yang relatif lebih mahal dari biasanya. Meski demikian, permintaan selalu ada. Dia pun berharap, cuaca ekstrem segera melandai, sehingga para nelayan khususnya di Kedonganan bisa melaut dan menangkap ikan guna memenuhi kebutuhan ikan.
“Kalau sekarang itu harga ikan cukup tinggi. Tapi masyarakat ada yang membeli juga,” aku perempuan asal Madura yang sudah menetap di Kedonganan. *dar
1
Komentar