Bali Masuk Low Season Kunjungan
DENPASAR,NusaBali
Pasca keramaian hari Natal (25/12/2022) dan Tahun Baru 1 Januari 2023 (Nataru), Bali memasuki periode low season kunjungan.
Walau ada moment Tahun Baru China atau Imlek pada Minggu(2022), namun diperkirakan tidak berpangaruh luar biasa pada peningkatan kunjungan wisatawan, khususnya wisman ke Bali.
Apalagi, jika dikaitkan dengan isu adanya peningkatan kasus positif Covid-19 di Tiongkok. Sehingga wisman China yang digadang- gadang akan banjir ke Pulau Dewata, kemungkinan belum seperti yang diharapkan.
“Kunjungan wisatawan masih ada. Namun sudah menunjukkan penurunan,” ujar I Komang Puji, Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Pramuwisata Indonesia (DPD HPI Bali).
Kata dia, Bali memang sekarang sedang memasuki low season, setelah puncak keramaian pada libur Nataru lalu.
Dikatakan Komang Puji, wisman Eropa dan domestik cukup ramai pada periode Nataru. Tetapi seiring berakhirnya periode Nataru, kunjungan wisatawan sudah terasa berkurang.
“Mungkin di Eropa musim libur sudah berakhir. Demikian juga di domestik liburan juga sudah selesai,” terangnya.
Tidak saja karena berakhirnya masa liburan, harga tiket pesawat yang masih tinggi disebut masih jadi penyebab wisman seret ke Bali.
Wisatawan Jepang contohnya. Menurut Komang Puji, wisman dari negeri matahari terbit itu masih terbilang sedikit yang terbang ke Bali. Hal itu bisa dilihat di lapangan, dimana wisman Jepang jarang dijumpai. Dari penuturan yang dia dapat, masih kecilnya wisman Jepang ke Bali karena faktor tiket pesawat.
“Mudah-mudahan Februari depan, bertambah banyak. Karena ada informasi akan datang lebih banyak,” ucap Komang Puji.
Indikasi dimulainya low season juga disampaikan Ketua Bali Villa Association (BVA) Putu Gede Hendrawan atau Jro Hendra. Hal itu ditunjukkan dengan penurunan pada tingkat hunian kamar hotel maupun villa.
Dari awalnya tingkat hunian antara 80-85 persen pada periode Nataru, kini hanya berkisar 70 persen. “Oh ya sudah pasti, setelah Nataru memang okupansi menurun,” terangnya.
Walau menurun, kata Jro Hendra tingkat hunian bisa dikatakan masih relatif stabil. Hal itu karena tingkat penurunannya tidak drastis atau anjlok banyak. “Namun kita tentu berharap wisatawan tetap ramai,” ujarnya.
Sementara berdasarkan data dari Dinas Pariwisata Bali, sampai dengan tanggal 8 Januari 2023, jumlah WNA yang datang ke Bali sebanyak 90.627 orang atau rata- rata 11.328 per hari. Sedang penumpang domestik 87.930 orang atau 10.991 per hari. *K17
Komentar