Angin Kencang Terjang Pulau Bali
Pohon Bertumbangan, Bale Pesandekan Pura di Gianyar dan Bale Gong di Jembrana Ambruk
Bangunan Bale Gong di Pura Gede Budeng, Desa Budeng, Jembrana ambruk jelang piodalan di pura tersebut yang jatuh pada Saniscara Pon Dungulan, Sabtu (7/1) nanti.
DENPASAR, NusaBali
Angin kencang tiba-tiba berhembus dan menerjang sebagian besar wilayah Pulau Bali pada, Senin (2/1) sore sejak pukul 15.00 Wita. Dalam sekejap, puluhan laporan bencana berupa pohon tumbang, atap beterbangan hingga rumah tertimpa pohon berdatangan. Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mengungkapkan angin kencang ini disebabkan adanya fenomena Ex- Siklon Tropis Ellie yang masih terpantau berada di daratan Australia bagian barat, tepatnya di sekitar 17.8°LS 127.1°BT dengan kecepatan angin maksimum 25 knot dan tekanan terendah 998 mb.
"Dampak tidak langsung dalam 24 jam ke depan Ex-TC Ellie terhadap kondisi cuaca di Indonesia adalah berupa hujan dengan intensitas sedang-lebat di wilayah sejumlah wilayah, termasuk Bali," kata Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, I Nyoman Gede Wirajaya, Senin sore kemarin.
Tidak hanya itu, untuk gelombang juga terjadi di beberapa perairan. Di mana, tinggi gelombang 1.25 - 2.5 Meter di Laut Jawa bagian Barat, Perairan Utara Jawa Tengah, Perairan Utara Bali hingga Lombok, Selat Lombok Bagian Utara, Selat Wetar, dan Perairan Selatan P. Flores. Selanjutnya, tinggi gelombang 2.5 - 4.0 Meter di sejumlah perairan dan untuk gelombang tinggi 4.0 - 6.0 Meter di Perairan Selatan Bali Hingga Pulau Sumba, Perairan Kupang-Pulau Rote, Perairan Pulau Sabu, Samudra Hindia Selatan Jawa Tengah Hingga NTT, Laut Timor, dan Laut Arafuru Bagian Barat.
"Kondisi ini pula dikarenakan terdapat wilayah pertemuan angin (konvergensi) yang memanjang dari Jawa-Bali-NTB-NTT yang menyebabkan pertumbuhan awan konvektif yang dapat menghasilkan hujan ringan-lebat dan angin kencang," tegasnya. Dia juga mengimbau, agar masyarakat tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang dapat ditimbulkan dari cuaca ekstrem seperti banjir, genangan air, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang dan kilat/petir.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gianyar mendapat puluhan laporan kerusakan. Dua di antaranya termasuk cukup parah, yakni tumbangnya tower radio yang menimpa rumah I Wayan Gama di Banjar Manyar, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati. Satu lagi bale Pesandekan di Pura Kawitan Dalem Sukawati depan SMPN 1 Sukawati roboh. Tidak ada korban jiwa, namun kerugian materiil ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Selain itu, terjadi sejumlah pohon tumbang dan beberapa Penjor Galungan yang sudah ditancapkan oleh warga patah.
Informasi dihimpun Tower Radio setinggi 40 meter itu menimpa 2 bale milik I Wayan Gama, yakni Bale Dauh dan Bale Dangin. Saat kejadian, rumah dalam keadaan sepi, karena pemilik rumah berada di luar rumah. Mulanya terjadi angin kencang, beberapa saat kemudian pemilik rumah kembali ke rumah dan didapati bahwa rumahnya sudah tertimpa tiang tower radio.
Foto: Wagub Cok Ace cek lokasi robohnya bangunan Bale Pesandekan Pura Kawitan Dalem Sukawati, Gianyar, Senin (2/1) sore. -IST
Tower itu berada di sebelah rumahnya. Selanjutnya pemilik rumah melaporkan peristiwa tersebut kepada kepala desa yang langsung menghubungi BPBD Gianyar. "Penyebabnya karena tower ini sudah habis kontrak. Tali skop penyangga ini juga sudah karatan semua. Jadi pas angin kencang, 1 talinya lepas lalu tower roboh menimpa bangunan di sebelah timur tower. Jadi ada bale dauh rusak berat, bale dangin dan bangunan lain," ungkap Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Gianyar, I Gusti Ngurah Dibya Presasta saat dikonfirmasi, Senin kemarin.
Saat ini warga tak berani melakukan aktivitas di rumah karena masih takut apakah ada arus listrik atau tidak. "Masih menunggu pemilik tower, karena harus ditangani teknisi ahli. Jadi BPBD tidak menangani. Kami melakukan survei," imbuhnya. Sementara itu, Bangunan Bale Pesandekan roboh akibat angin kencang di Pura Kawitan Dalem Sukawati di Banjar Mudita, Desa Sukawati. Selain itu, palinggih pengapit di Pura Kawitan Dalem Sukawati juga roboh tertiup angin kencang.
Anak Agung Gede Anom,60, warga setempat sekira pukul 15.50 Wita sedang berada di depan Pura Kawitan Dalem Sukawati. Tiba-tiba bertiup angin kencang sehingga mengangkat bangunan Bale Pesandekan dan Bale Palinggih Pengapit hingga mengakibatkan kedua bangunan roboh. Mengetahui kejadian tersebut saksi menghubungi Polsek Sukawati dan pengurus pura. Bale Pesandekan dengan ukuran 4 meter x 9 meter beratapkan genteng dan Bale Palinggih Pengapit dengan ukuran 2,5 meter x 2,5 meter beratapkan ijuk. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 300 juta. Saat ini pihak pangempon Pura masih melakukan koordinasi dengan pihak BPBD Kabupaten Gianyar terkait dengan penanganan kejadian tersebut.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) terpantau meninjau lokasi robohnya bangunan pesandekan Pura Kawitan Dalem Sukawati, Senin sore. Dia pun menyatakan prihatin dengan cuaca ekstrem yang terjadi di awal tahun 2023 terutama angin kencang yang terjadi pada Senin sore. Angin kencang yang melanda sebagian besar wilayah Bali selama sekitar dua jam mengakibatkan patahnya ranting sejumlah pohon besar, terutama yang ada di sepanjang jalan raya.
"Memasuki awal tahun, kita bahkan masih menghadapi fenomena cuaca yang tidak mudah untuk ditebak. Seperti hari ini, pagi hingga siang hari terlihat cerah dan baik-baik saja, namun memasuki pukul 15.00 Wita ke atas cuaca ekstrem berupa angin kencang atau yang biasa kita kenal puting beliung mulai menghampiri. Tidak hanya sejumlah ranting dan dahan pohon yang jatuh, namun terdapat juga bangunan yang menjadi korban dan menyebabkan bangunan ini menjadi hancur," ujar Wagub Cok Ace.
"Saya meminta kepada masyarakat Bali tetap waspada dan hati-hati jika sedang bepergian. Selebihnya jika warga yang sudah di rumah tidak memiliki kepentingan mendesak saya minta untuk tetap tinggal di rumah saja," pinta Cok Ace. Lebih lanjut, kepada pasemetonan Pura Kawitan Dalem Sukawati, Wagub meminta untuk bergotong royong memperbaiki dan membenahi bangunan pesandekan yang roboh.
Sementara di Jembrana angin kencang sore kemarin menyebabkan bangunan Bale Gong di Pura Gede Budeng, Banjar Delod Pangkung, Desa Budeng,
Foto: Bale gong yang ambruk di Pura Gede Budeng, Jembrana, Senin (2/1) sore. -IST
Kecamatan/Kabupaten Jembrana ambruk. Bencana bangunan bale gong ambruk ini, terjadi menjelang piodalan di pura setempat yang jatuh pada Saniscara Pon Dungulan, Sabtu (7/1) nanti. Dari informasi, ambruknya bangunan bale gong di Pura Gede Budeng yang merupakan pura sesuhunan krama Budeng, ini terjadi saat angin kencang pada sekitar pukul 16.00 Wita. Tidak ada korban luka maupun jiwa dalam kejadian tersebut. Namun ambruknya bangunan bale gong seluas 6 meter x 4 meter itu, juga merobohkan dua bangunan terob yang dipersiapkan untuk persembahyangan jelang piodalan di pura setempat.
Bendesa Budeng I Ketut Hindu Riyasa mengatakan, ambruknya bangunan bale gong itu murni terjadi karena angin kencang. Saat kejadian itu, tidak ada aktivitas di pura setempat. "Itu karena angin kencang. Untungnya, tadi tidak ada aktivitas di sana. Cuman kemarinnya (Minggu), baru sempat bersama krama sempat gotong royong persiapan odalan," ujar Riyasa. Mengingat akan menyambut piodalan dan Hari Raya Galungan, puing-puing bangunan bale gong yang ambruk itu pun sudah langsung dibersihkan pada Senin sore kemarin. Angin kencang juga menyebabkan sejumlah musibah pohon tumbang. Sesuai laporkan yang diterima Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) ada 3 kejadian pohon perindang tumbang di jalan.
Di antaranya, pohon kamboja setinggi 5 meter tumbang yang tumbang di Jalan Sudirman, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana. Kemudian pohon mahoni setinggi 10 meter tumbang di Jalan Umum Denpasar-Gilimanuk, Banjar Tembles, Desa Penyaring, Kecamatan Mendoyo. Dan ketiga, pohon keres atau pohon singapur setinggi 8 meter tumbang di Jalan Umum Denpasar-Gilimanuk, Desa/Kecamatan Melaya, Jembrana.
BPBD Kabupaten Badung juga menerima puluhan laporan penanganan kebencanaan yang terjadi di wilayah Badung saat angin kencang melanda sore kemarin. Adapun laporan tersebut berupa penanganan pohon tumbuh, bangunan roboh serta sejumlah kerusakan rumah akibat dihantam pohon/tiang listrik yang tumbang. Dalam peristiwa itu, tidak ada korban jiwa.
Kepala BPBD Kabupaten Badung I Wayan Darma menerangkan cuaca ekstrem angin kencang pada Senin sore sekitar pukul 15.00 Wita itu menyebabkan berbagai kejadian di wilayah Badung. Dalam catatannya, laporan masuk ke pihaknya hingga Senin sore tersebut ada 30-an kebencanaan.
Di Kota Denpasar terpantau terjadi pohon tumbang di jalan Bypass Ngurah Rai, Sanur, Denpasar. Selain menyebabkan kemacetan karena pohon melintang di badan jalan, informasinya juga ada mobil yang tertimpa pohon dan pengendara motor yang terluka. Pohon beringin tua di Pasar Agung, Jalan Cekomaria Denpasar Utara juga dilaporkan roboh. Sejumlah pohon tumbang juga dilaporkan terjadi Kabupaten Tabanan. Seperti yang terjadi di di Jalan Raya Mekayu Banjar Dinas Mekayu Desa Lalanglinggah Kecamatan Selemadeg Barat. Kejadian tepat di Jalan Raya Mekayu, Desa Lalanglinggah, Kecamatan Selemadeg Barat. Sebuah pohon jenis bayur di kebun milik salah satu warga berdiameter kurang lebih 35 cm tumbang dan menutup setengah badan jalan. 7 nvi, dar, ode, cr78
Komentar