Adi Arnawa Hadiri Acara Mepatung Daging Babi di LPD Kedonganan
MANGUPURA, NusaBali - Mewakili Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa menghadiri acara mepatung daging babi Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Kedonganan, Senin (2/1).
Acara serangkaian HUT Ke-32 LPD Kedonganan. Turut hadir dalam acara tersebut, Kadis Pertanian dan Pangan Badung I Wayan Wijana, Lurah Kedonganan Made Laksana, Bendesa Adat Kedonganan I Wayan Merta, Ketua LPD Kedonganan I Ketut Madra, serta tokok masyarakat setempat.
Adi Arnawa menyampaikan apresiasi dan dukungan kepada Desa Adat Kedonganan dan LPD Kedonganan, terkait kegiatan monumental pembagian daging babi kepada masyarakat. Hal itu dinilai merupakan salah satu ide yang sangat luar biasa, tidak hanya melihat dari aspek yang membagikan daging, melainkan dari sisi LPD Desa Adat Kedonganan yang memberikan kontribusi dalam rangka menahan lajunya inflasi. Terutama untuk memberikan ruang kepada peternak yang ada di Badung.
“Sangat luar biasa, kalau ini bisa dilakukan oleh seluruh LPD yang ada di Badung, tentu akan menjadi momentum yang sangat baik sekali dalam rangka menahan laju inflasi,” kata Adi Arnawa.
Atas nama pemerintah Kabupaten Badung, pihaknya mengaku sangat mendukung hal ini sebagaimana komitmen Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta kepada desa adat. “Tentunya pemerintah akan selalu memberikan support kegiatan seperti ini,” tegas birokrat asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan ini.
Ketua LPD Kedonganan Ketut Madra, mengatakan kegiatan mepatung itu rutin dilaksanakan menjelang penampahan Galungan. Hal itu merupakan bentuk pemberian labda (kemanfaatan) kepada masyarakat, sekaligus untuk mengurangi beban masyarakat.
Dikatakan, tradisi ini sudah berlangsung selama 11 tahun, dan untuk ke-22 kali dilaksanakan. Awalnya mepatung itu dilaksanakan dengan menggunakan daging penyu, namun karena dilarang, maka itu kemudian diubah ke daging babi.
“Pengaruh program mepatung ini sangat luar biasa bagi pertumbuhan LPD Kedonganan. Awalnya hanya ada seribu KK dan beberapa krama tamiu yang ikut, namun kini sudah berkembang sekitar 3.400 krama,” ucap Madra.
Sejak dimulai tahun 2011, jumlah daging babi yang dibagikan terus meningkat, dari semula 3 ton, kini sudah mencapai 11 ton. Hal itu secara tidak langsung meningkatkan produktivitas peternak di Badung, karena babi yang dipotong berasal dari peternak yang berada di wilayah Badung utara.
Kegiatan mepatung tahun ini, lanjutnya, membagikan 2 kilogram daging babi, dan ditambah 1,5 kilogram daging ayam. “Total daging yang dibagikan berjumlah 11 ton, yang diterima oleh 3.424 krama, baik itu krama ngarep 1.225 KK, tamiu 1.776 KK, serta punia daging kepada 423 pengayah desa yang terdiri dari pemangku, serati banten, prajuru, pecalang, dan sebagainya. Selain daging juga memberikan uang bumbu senilai Rp 50.000,” rincinya.
Dalam kesempatan itu, Madra juga sempat memaparkan tentang sejarah LPD Kedonganan. Saat ini, kata dia, kondisi likuiditas LPD Kedonganan diakuinya sangat kuat, di mana laba yang dihasilkan LPD Kedonganan selama 32 tahun berdiri senilai Rp 42 miliar, dengan total modal Rp 70 miliar, dan aset senilai Rp 441 milyar. “Saya berharap ke depan LPD Kedonganan dapat semakin kuat dan semakin memberikan manfaat kepada kerama atau nasabah,” harapnya. @ dar
Komentar