Penampahan Galungan, Ayam Buras Jadi Pilihan
AMLAPURA, NusaBali - Ayam buras (bukan ras) jadi pilihan warga masyarakat Karangasem, untuk acara penampahan Galungan, Selasa (3/1). Jelang hari raya ini, muncul puluhan pedagang ayam buras musiman. Harga ayam ini rata-rata naik 10 persen.
Ada 39 pedagang ayam buras secara khusus mendapatkan tempat jualan di sisi selatan Pasar Amlapura Barat, Jalan Kesatrian Amlapura, Senin (2/1).
Meski jelang hari raya, pengepul ayam buras AA Wayan Jelantik dari Puri Kelodan, Karangasem, mengaku tidak berani membawa banyak ayam. Khawatir tidak laku, nanti perlu memberikan makan di rumahnya.
"Saya membawa beberapa ekor ayam ukuran sedang, kalau kondisi normal per ekor Rp 80.000, kali ini jelang hari raya terjual Rp 100.000," jelas AA Wayan Jelantik.
Para pengepul ayam buras juga banyak menjajakan barang dagangannya kepada pedagang eceran di Pasar Amlapura Barat. Pengepul itu datang ke pasar, sekitar pukul 03.00 Wita, kemudian pedagang eceran membeli di pasar itu lanjut menjualnya eceran di tempat itu juga.
Pedagang I Komang Oka dari Tempek Sukra, Lingkungan Temega, Kelurahan Padangkerta, Kecamatan Karangasem, mengaku awalnya membeli 30 ekor, setelah habis terjual, membeli 30 ekor lagi.
"Rata-rata kenaikan harga jelang hari raya, 10 persen, ya selisih Rp 10.000. Saya beli Rp 90.000, terjual Rp 100.000," jelas I Komang Oka.
Berbeda dengan pedagang ayam buras I Made Sukardi, membeli di pasar Rp 90.000/ekor, terjual Rp 95.000. "Saya hanya mencari untung Rp 5.000/ekor," jelas pensiunan Sekretaris KPU Karangasem itu.
Kata dia, ramainya masyarakat membeli ayam buras, hanya jelang Galungan dan Kuningan. Selanjutnya akan kembali sepi. Di pasar itu juga pedagang menjual ayam aduan, bahkan ayam aduan sebelum mereka beli, langsung dibongbong (melagakan ayam tanpa taruhan).
Warga masyarakat yang membeli ayam buras untuk ayam potong, bagi yang tidak mengonsumsi daging babi, kambing dan ayam ras.7k16
1
Komentar