Gianyar Tangani 1.031 ODGJ
GIANYAR, NusaBali
Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar mencatat hingga akhir tahun 2022 ada 1.031 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Jumlah ini tersebar hampir merata di setiap kecamatan. Selain ekonomi, faktor lain turut memicu seseorang mengalami depresi. Misalnya trauma masa kecil, interaksi sosial, hingga dukungan keluarga.
Plt Kadis Kesehatan Kabupaten Gianyar Ni Nyoman Ariyuni mengatakan, sebagian besar ODGJ ini sudah mendapatkan penanganan yang tepat di 13 Puskesmas yang ada di Gianyar. “Yang disiplin mengkonsumsi obat sebanyak 92% dari 1.031 ODGJ atau sebanyak 948 orang," jelas Ariyuni, Selasa (10/1). Hal yang menyebabkan tidak terlayani keseluruhannya karena anggota keluarga lupa atau kadang tidak ada pendampingan keluarga untuk mengambil obat di Puskesmas.
Dari semua ODGJ tersebut, tidak semuanya adalah penderita baru, ada yang sudah sembuh dan ada yang sudah empat kali sembuh dan kumat kembali. “Pengobatan tidak boleh terputus, dukungan keluarga sangat penting begitu pula dengan dukungan masyarakat di lingkungannya," jelas Ariyuni.
Faktor yang sangat berpengaruh penanganan terhadap ODGJ adalah dukungan dari keluarga terdekat dan masyarakat dengan tidak menstigma ODGJ sebagai orang yang harus dijauhi. "Kalau dukungan dari pihak keluarga dan masyarakat tidak ada, maka akan sulit diatasi. Yang terpenting juga, konsumsi obat tidak boleh putus," tambahnya. Sedangkan penyebab dari ODGJ bukanlah karena faktor ekonomi semata, melainkan kondisi psikis dan interaksi sosial termasuk trauma masa kecil atau masa lalunya.
Dari data yang ada, ODGJ terbanyak ada di Kecamatan Sukawati dengan 210 kasus disusul Kecamatan Gianyar 198 ODGJ dan ketiga Kecamatan Ubud dengan 150 ODGJ. Sedangkan kecamatan paling sedikit adalah Tampaksiring dengan 102 kasus ODGJ. *nvi
Komentar