Perbaikan Infrastruktur Jembrana Rp 15,1 Miliar
Anggaran yang diplot digunakan untuk perbaikan jalan dan jembatan, termasuk membangun jembatan yang dihancurkan banjir bandang lalu.
NEGARA, NusaBali
Memasuki tahun 2023 ini, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Jembrana menyiapkan anggaran sebesar Rp 15,1 miliar untuk kegiatan perbaikan jalan dan jembatan.
Selain memperbaiki kerusakan beberapa infrastruktur yang terdampak bencana bandang, anggaran tersebut juga disiapkan untuk pergantian Jembatan Nusa Ceningan di Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana.
Sesuai data rekap kegiatan Bina Marga pada Dinas PUPRPKP Jembrana yang diterima NusaBali, Rabu (11/1), ada 6 jenis kegiatan yang disiapkan tahun ini. Pertama pemeliharaan berkala jalan di 7 lokasi dengan anggaran total sebesar Rp 6,4 miliar.
Adapun 7 titik lokasi perbaikan jalan itu, di antaranya di ruas Jalan Yeh Sumbul-Pangkung Jelati, Jalan Nusa Indah, Jalan Banjar Wali-Kaleran, Jalan Yeh Sumbul-Banjar Bangli, Jalan Pergung-Pasatan, Jalan Danau Beratan, dan perbaikan senderan di Munduk Anyar, Kelurahan Tegal Cangkring.
Kedua, ada kegiatan pembangunan jembatan di 4 lokasi. Salah satunya pembangunan Jembatan Yehembang-Kedisan di Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo, dengan anggaran sebesar Rp 5 miliar. Kemudian tiga jembatan lainnya, adalah pembangunan Jembatan Banjar Wali-Kaleran Kauh, jembatan di Desa Air Kuning, Kecamatan Jembrana, dan Jembatan Pangkung Sekarkejula, dengan anggaran masing-masing Rp 200 juta atau total Rp 600 juta.
Ketiga, juga dipasang kegiatan pergantian jembatan di satu lokasi. Yakni pergantian Jembatan Nusa Ceningan di perbatasan Banjar Anyar-Banjar Taman, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, dengan anggaran Rp 1,8 miliar. Keempat, ada kegiatan pemeliharaan berkala jembatan Rp 200 juta. Kelima, kegiatan pemeliharaan rutin jalan Rp 900 juta. Dan keenam, kegiatan pemeliharaan rutin jembatan Rp 200 juta.
Kepala Dinas PUPRPKP Jembrana I Wayan Sudiarta mengatakan, anggaran yang disiapkan untuk kegiatan bina marga tahun 2023 itu, bersumber dari APBD Jembrana dan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Provinsi Bali. Kegiatan yang bersumber dari BKK, adalah untuk pembangunan Jembatan Yehembang-Kedisan di Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo, dan pergantian Jembatan Nusa Ceningan di Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana. "Dua kegiatan itu dibiayai dari BKK Provinsi. Sisanya, semua dari APBD," ujar Sudiarta.
Terkait pembangunan Jembatan Yehembang-Kedisan, adalah untuk membangun kembali jembatan yang sebelumnya putus akibat disapu banjir bandang pada Oktober 2022. Sedangkan pergantian Jembatan Nusa Ceningan, dilakukan untuk mengganti jembatan saat ini yang sudah dalam kondisi memprihatinkan.
"Jembatannya (Jembatan Nusa Ceningan) itu sudah tua dan layak diganti. Konstruksinya hanya mengandalkan landasan besi tanpa ada penyangga. Besinya pun sudah melengkung. Mungkin kalau 2-3 tahun ke depan masih bisa bertahan. Tetapi sebelum ada hal-hal yang tidak dinginkan, lebih baik diganti," ujar Sudiarta.
Selain landasan melengkung, Sudiarta mengaku, lebar badan Jembatan Nusa Ceningan itu sangat sempit sehingga rawan menyebabkan kecelakaan. Sebenarnya pada 2020 lalu, sudah ada rencana mengganti jembatan tersebut. Namun anggaran penggantian jembatan tua yang sempat dialokasikan melalui BKK Provinsi Bali tahun 2020 lalu itu batal di-refocusing terkait pandemi Covid-19. "Nanti jembatan yang baru juga akan diperlebar," pungkas Sudiarta. *ode
Memasuki tahun 2023 ini, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Jembrana menyiapkan anggaran sebesar Rp 15,1 miliar untuk kegiatan perbaikan jalan dan jembatan.
Selain memperbaiki kerusakan beberapa infrastruktur yang terdampak bencana bandang, anggaran tersebut juga disiapkan untuk pergantian Jembatan Nusa Ceningan di Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana.
Sesuai data rekap kegiatan Bina Marga pada Dinas PUPRPKP Jembrana yang diterima NusaBali, Rabu (11/1), ada 6 jenis kegiatan yang disiapkan tahun ini. Pertama pemeliharaan berkala jalan di 7 lokasi dengan anggaran total sebesar Rp 6,4 miliar.
Adapun 7 titik lokasi perbaikan jalan itu, di antaranya di ruas Jalan Yeh Sumbul-Pangkung Jelati, Jalan Nusa Indah, Jalan Banjar Wali-Kaleran, Jalan Yeh Sumbul-Banjar Bangli, Jalan Pergung-Pasatan, Jalan Danau Beratan, dan perbaikan senderan di Munduk Anyar, Kelurahan Tegal Cangkring.
Kedua, ada kegiatan pembangunan jembatan di 4 lokasi. Salah satunya pembangunan Jembatan Yehembang-Kedisan di Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo, dengan anggaran sebesar Rp 5 miliar. Kemudian tiga jembatan lainnya, adalah pembangunan Jembatan Banjar Wali-Kaleran Kauh, jembatan di Desa Air Kuning, Kecamatan Jembrana, dan Jembatan Pangkung Sekarkejula, dengan anggaran masing-masing Rp 200 juta atau total Rp 600 juta.
Ketiga, juga dipasang kegiatan pergantian jembatan di satu lokasi. Yakni pergantian Jembatan Nusa Ceningan di perbatasan Banjar Anyar-Banjar Taman, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, dengan anggaran Rp 1,8 miliar. Keempat, ada kegiatan pemeliharaan berkala jembatan Rp 200 juta. Kelima, kegiatan pemeliharaan rutin jalan Rp 900 juta. Dan keenam, kegiatan pemeliharaan rutin jembatan Rp 200 juta.
Kepala Dinas PUPRPKP Jembrana I Wayan Sudiarta mengatakan, anggaran yang disiapkan untuk kegiatan bina marga tahun 2023 itu, bersumber dari APBD Jembrana dan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Provinsi Bali. Kegiatan yang bersumber dari BKK, adalah untuk pembangunan Jembatan Yehembang-Kedisan di Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo, dan pergantian Jembatan Nusa Ceningan di Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana. "Dua kegiatan itu dibiayai dari BKK Provinsi. Sisanya, semua dari APBD," ujar Sudiarta.
Terkait pembangunan Jembatan Yehembang-Kedisan, adalah untuk membangun kembali jembatan yang sebelumnya putus akibat disapu banjir bandang pada Oktober 2022. Sedangkan pergantian Jembatan Nusa Ceningan, dilakukan untuk mengganti jembatan saat ini yang sudah dalam kondisi memprihatinkan.
"Jembatannya (Jembatan Nusa Ceningan) itu sudah tua dan layak diganti. Konstruksinya hanya mengandalkan landasan besi tanpa ada penyangga. Besinya pun sudah melengkung. Mungkin kalau 2-3 tahun ke depan masih bisa bertahan. Tetapi sebelum ada hal-hal yang tidak dinginkan, lebih baik diganti," ujar Sudiarta.
Selain landasan melengkung, Sudiarta mengaku, lebar badan Jembatan Nusa Ceningan itu sangat sempit sehingga rawan menyebabkan kecelakaan. Sebenarnya pada 2020 lalu, sudah ada rencana mengganti jembatan tersebut. Namun anggaran penggantian jembatan tua yang sempat dialokasikan melalui BKK Provinsi Bali tahun 2020 lalu itu batal di-refocusing terkait pandemi Covid-19. "Nanti jembatan yang baru juga akan diperlebar," pungkas Sudiarta. *ode
Komentar