Tagline Karangasem Menuai Kritik
Tagline Karangasem the Spirit of Bali yang gencar dikumandangkan Bupati I Gusti Ayu Mas Sumatri dan Wakil Bupati I Wayan Arta Dipa menuai kritik.
AMLAPURA, NusaBali
Sebab antara slogan dengan implementasi belum nyambung. Salah satu yang disoroti adalah di Kabupaten Karangasem belum ada sekretariat Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI), sekretariat Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI), dan sejenisnya.
“Bagaimana bisa bicara spirit of Bali, kalau lembaga umat tidak memiliki sekretariat tempatnya membina umat, untuk upacara diksa pariksa dan yang lainnya,” kata mantan Ketua Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Agama Hindu Amlapura Ida Ayu Made Gayatri di Amlapura, Selasa (23/5).
Menurutnya, visi dan misi Pemkab Karangasem adalah bersih, cerdas, dan bermartabat. Bagaimana mungkin bisa bermartabat, sementara lembaga umatnya belum mendapatkan dukungan maksimal.
Bupati Mas Sumatri menuturkan, tagline Karangasem the Spirit of Bali muncul lantaran Karangasem sebagai pusat spiritual Bali. Tiga Pura Sad Kahyangan, yakni, Pura Besakih, Pura Lempuyang, dan Pura Andakasa, berada di Karangasem. Juga berdiri gunung suci Gunung Agung tempatnya upacara mulang pakelem umat sedharma.
“Makanya spirit Bali, ada di Karangasem, sehingga kami gelorakan tagline, Karangasem the Spirit of Bali,” ungkap Bupati Mas Sumatri.
Wakil Bupati I Wayan Arta Dipa mengakui tagline Karangasem the Spirit of Bali, sementara memang hanya sebatas slogan. Sebenarnya saat dirinya menjabat sebagai Kepala Bappeda Karangasem dan menjelang pensiun sempat mengalokasikan anggaran untuk pembangunan sekretariat PHDI tahun 2015, anggarannya sebesar Rp 700 juta lengkap dengan gambar dan DED. Lokasinya di selatan Tugu Pahlawan Ciung Wanara. Ternyata pihak PHDI tidak menindaklanjutinya.
“Tahun 2018 kami berupaya agar didirikan sekretariat PHDI dan sekretariat Majelis Madya Desa Pakraman Karangasem,” tutur Artha Dipa. *k16
“Bagaimana bisa bicara spirit of Bali, kalau lembaga umat tidak memiliki sekretariat tempatnya membina umat, untuk upacara diksa pariksa dan yang lainnya,” kata mantan Ketua Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Agama Hindu Amlapura Ida Ayu Made Gayatri di Amlapura, Selasa (23/5).
Menurutnya, visi dan misi Pemkab Karangasem adalah bersih, cerdas, dan bermartabat. Bagaimana mungkin bisa bermartabat, sementara lembaga umatnya belum mendapatkan dukungan maksimal.
Bupati Mas Sumatri menuturkan, tagline Karangasem the Spirit of Bali muncul lantaran Karangasem sebagai pusat spiritual Bali. Tiga Pura Sad Kahyangan, yakni, Pura Besakih, Pura Lempuyang, dan Pura Andakasa, berada di Karangasem. Juga berdiri gunung suci Gunung Agung tempatnya upacara mulang pakelem umat sedharma.
“Makanya spirit Bali, ada di Karangasem, sehingga kami gelorakan tagline, Karangasem the Spirit of Bali,” ungkap Bupati Mas Sumatri.
Wakil Bupati I Wayan Arta Dipa mengakui tagline Karangasem the Spirit of Bali, sementara memang hanya sebatas slogan. Sebenarnya saat dirinya menjabat sebagai Kepala Bappeda Karangasem dan menjelang pensiun sempat mengalokasikan anggaran untuk pembangunan sekretariat PHDI tahun 2015, anggarannya sebesar Rp 700 juta lengkap dengan gambar dan DED. Lokasinya di selatan Tugu Pahlawan Ciung Wanara. Ternyata pihak PHDI tidak menindaklanjutinya.
“Tahun 2018 kami berupaya agar didirikan sekretariat PHDI dan sekretariat Majelis Madya Desa Pakraman Karangasem,” tutur Artha Dipa. *k16
1
Komentar