Genjot Pariwisata, MICE Perlu Dioptimalkan
MANGUPURA, NusaBali
Setelah sukses menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, pemerintah daerah berupaya mengoptimalkan dan mendorong penyelenggaraan kegiatan meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE) dapat berlangsung di Badung dan Bali pada Umumnya.
Langkah ini diambil demi menggenjot sektor pariwisata semakin tumbuh pascadihantam pandemi Covid-19. Sekretaris Daerah (Sekda) Badung I Wayan Adi Arnawa mengatakan, Badung memiliki potensi yang sangat besar menjadi tujuan kegiatan MICE dari dalam dan luar negeri. “Keberadaan fasilitas penunjang MICE untuk berbagai jenis acara bisa dijumpai di Badung. Termasuk di antaranya hotel-hotel bintang lima dan enam yang mempunyai fasilitas ruang konferensi dan rapat yang lengkap,” ujar Adi Arnawa, Kamis (12/1) saat menerima jajaran Indonesia Dwipa Tourism Industry di Puspem Badung.
Untuk diketahui, jajaran Indonesia Dwipa Tourism Industry berencana menyelenggarakan acara Indonesia’s Time To Speak Up (ITTSU), yaitu Event Terbesar dan Multi Event pada tanggal 2-6 Februari 2023. Acara ini akan diselenggarakan di Bali untuk mempertemukan buyers dari seluruh dunia dengan best seller dari seluruh Indonesia.
Menurut Adi Arnawa, potensi pariwisata Badung di bidang MICE perlu dioptimalkan pasca suksesnya gelaran KTT G20. Dikatakan program MICE di sangat ideal bagi perusahaan, kantor, atau organisasi untuk menggelar acara. Karena mereka tidak akan kesulitan membuat perencanaan kegiatan, termasuk menyesuaikan programnya dengan pilihan lokasi, fasilitas, nuansa, tema, dan lainnya. “Penyelenggara kegiatan juga dapat memilih berbagai lokasi dan suasana di Badung. Misalnya saja kawasan pantai di Nusa Dua, Kuta, Seminyak, dan pantai lainnya di Badung,” sebutnya.
“Selain itu, hampir di berbagai wilayah di Badung terdapat hotel yang didukung dengan ballroom, ruang rapat, ataupun sarana rekreasi untuk pesertanya. Sering kali, program meeting yang diadakan juga dibarengi dengan program perjalanan insentif, misalnya outbound atau team building, Corporate Social Responsibility (CSR), kunjungan objek wisata, dan wisata adventure,” kata Adi Arnawa.
“Di samping itu perhelatan pameran produk (exhibition) di Badung juga bisa menjadi daya tarik wisata karena selain warga Bali, pengunjung pameran dapat datang dari wisatawan mancanegara yang datang ke Badung untuk melihat langsung produk yang dipamerkan sekaligus berinteraksi maupun bertransaksi,” imbuhnya. *asa
Komentar