Petani Perlu Pendampingan Intensif
Ketua Dewan Pengurus Daerah Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Bali Dr Ir Gede Sedana MSc MMA menyambut baik upaya Pemerintah Provinsi Bali mengembalikan kejayaan jeruk keprok Tejakula di daerah asalnya.
Terkait itu, dirinya telah menyediakan lahan untuk penanaman jeruk keprok di Desa Pacung, Kecamatan Tejakula. Sedana mengingatkan, program ini perlu disertai dengan pendampingan secara intensif kepada masyarakat petani guna tetap menjaga kaidah-kaidah teknik budidaya tanaman jeruk keprok secara baik dan benar. Dia mengatakan kawasan Bali utara, khususnya di Kecamatan Tejakula memang memiliki potensi yang sangat bagus untuk pengembangan tanaman hortikultura seperti jeruk keprok. "Kondisi ini telah ditunjukkan oleh kegemilangan tanaman jeruk keprok di Kecamatan Tejakula pada tahun 1970an hingga pertengahan 1980," ujar pria yang juga pernah menjabat Ketua Dewan Pengurus Cabang HKTI Kabupaten Buleleng.
Lebih jauh, menurut Rektor Universitas Dwijendra ini kegemilangan tanaman jeruk tidak semata-mata terlihat dari pertumbuhan dan produktivitas tanaman jeruk, tetapi juga pada dampak sosial ekonomi yang diberikan untuk masyarakat. Bahkan, pengembangan tanaman jeruk tersebut dapat menjadi magnet bagi sektor-sektor lainnya untuk ikut bertumbuh. "Kesempatan berusaha dan kerja bagi warga masyarakat menjadi sangat terbuka sehingga dapat menekan pengangguran, misalnya jasa panen atau petik buah, jasa angkut buah, jasa sortasi, termasuk jasa kurir," ujarnya.
Selain itu, lanjut Sedana, industri dan kerajinan rumah tangga juga akan semakin berkembang melalui penyediaan keranjang jeruk dengan berbagai ukuran, peti kemas kayu untuk jeruk dan bentuk lainnya. Usaha transportasi darat dari titik-titik pergudangan buah jeruk menuju sentra pemasaran, seperti Surabaya, Solo, dan Jakarta juga memperoleh manfaat yang sangat signifikan, termasuk para 'makelar' atau komisioner truk juga mendapatkan keuntungan.
Untuk diketahui, jeruk keprok Tejakula merupakan satu dari 242 varietas jeruk Nusantara yang tumbuh di seluruh Indonesia. Setelah terserang penyakit di daerah asalnya, varietas jeruk keprok Tejakula saat ini justru lebih banyak dikembangkan di 12 provinsi lain di Indonesia seperti di Sulawesi Selatan dan Jawa Timur.
Upaya untuk menanam jeruk keprok Tejakula sebenarnya sudah pernah dilakukan Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng di wilayah Gerokgak, Buleleng. Wilayah Gerokgak dipilih karena memiliki struktur dan jenis tanah yang hampir sama dengan di daerah Tejakula. Namun hasilnya belum maksimal karena menemui beberapa hambatan seperti ketersediaan air dan belum maksimalnya penerapan budidaya yang benar oleh petani. *cr78
1
Komentar