Pura dan Dapur Terbakar di Ban
AMLAPURA, NusaBali
Pura keluarga dan dapur milik Ni Ketut Sabeh,75, di Banjar Panek, Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem, Minggu (15/1) pukul 01.58 Wita, terbakar. Namun pratima (benda sakral) terselamatkan karena disimpan di tempat lain.
Bencana ini dapat pertolongan cepat dari warga sekitar. Sebelum kebakaran menimpa pura keluarga dan dapur ukuran 4 meter x 6 meter itu, korban memasak di dapurnya menggunakan kayu kabar. Usai memasak, bara api masih menyala di dapur dan ditinggalkan ke kamar untuk istirahat dan tidur. Karena saat itu telah malam.
Ternyata bara api itu menjalar membakar kayu bakar yang ada di sebelah tunggu dapur, memicu kebakaran kemudian api membesar membakar dapur, lalu merembet ke pura keluarga yang berdampingan, sehingga dua lokasi tersebut hangus terbakar.
Mengingat tengah malam, warga sekitarnya cukup lama mengetahui bencana itu, setelah ada warga mendengar ada suara ledakan beberapa kali, berlanjut memberikan pertolongan, warga Ni Wayan Neres melaporkan kejadian itu ke Pos Pemadam Kebakaran Karangasem kemudian sebanyak 12 anggota petugas datang di bawah koordinasi Danru I Kadek Arby Yasa melakukan penanganan, dengan melakukan pemadaman hingga pendinginan menghabiskan 5.000 liter air.
Petugas pemadam kebakaran mendata perkiraan kerugian Rp 80 juta. Hadir Perbekel Ban I Gede Tamu Sugiantara, anggota Bhabinkamtibmas Ban Bripka I Nengah Budiartana, berbaur memberikan pertolongan.
Perbekel Ban I Gede Tamu Sugiantara mengatakan, setelah warga masyarakat memberikan pertolongan, tidak ada benda-benda sakral berupa pratima yang turut terbakar di pura keluarga itu. "Memang tidak menyimpan pratima di pura keluarga itu, pratima tersimpan di tempat lain, syukurnya warga cepat memberikan pertolongan, sehingga bangunan di sebelahnya terselamatkan," jelas I Gede Tamu Sugiantara.
Kadis Pemadam kebakaran I Nyoman Siki Ngurah juga mengapresiasi bantuan warga masyarakat memberikan pertolongan melakukan pemadaman. Apalagi lokasi kejadian cukup jauh, dari kota di Banjar Panek, Desa Ban, merupakan daerah bagian atas di pegunungan. "Kami memang selalu berupaya bersinergi dengan masyarakat, sebab masyarakat paling tahu lokasi kebakaran dan paling cepat ada di lokasi," katanya.
Selama petugas melakukan perjalanan menuju lokasi kejadian, hendaknya masyarakat lebih awal memberikan pertolongan, agar mampu meminimalkan kerugian.*k16
Komentar