Aksi Pemalakan Pedagang Viral, Pelaku Diciduk
DENPASAR, NusaBali
Aparat Polsek Denpasar Timur meringkus seorang pria yang bekerja sebagai buruh bangunan, I Ketut Suandita, 27, Senin (16/1) pukul 20.00 Wita.
Pria yang tinggal di Banjar Bangkilasan, Desa Mas, Kecamatan Ubud, Gianyar ini ditangkap polisi setelah video aksi pemalakannya viral di berbagai media sosial. Dalam video yang beredar, pria kelahiran Gianyar 5 Agustus 1995 ini meminta uang kepada pedagang di Denpasar Timur, Minggu (15/1). Pelaku meminta uang kepada sejumlah pedagang untuk buat ogoh-ogoh. Anehnya, pelaku mengaku minta sumbangan dengan cara yang tidak sopan dan nominal uang sumbangannya ditentukan.
Jumlah uang yang diminta sangat tidak masuk akal dengan kondisi penghasilan pedagang. Salah satu toko sepatu di Jalan WR Supratman dimintai uang sebanyak Rp 400.000. Selanjutnya kepada pedagang pisang di Pasar Ketapean, Denpasar Timur pelaku minta uang Rp 280.000. Aksi tak terpuji pria yang diketahui bekerja sebagai buruh bangunan itu direkam warga dan diviralkan di media sosial.
"Setelah kita melihat video viral itu langsung melakukan penyelidikan. Akhirnya pelaku berhasil kita amankan saat sedang berada di rumahnya di Gianyar," ungkap Kapolsel Denpasar Timur, Kompol I Nengah Sudiarta, Selasa (17/1).
Pelaku langsung diamankan ke Mapolsek Denpasar Timur untuk diinterogasi. Kepada penyidik pelaku mengakui perbuatannya. Selain itu pelaku juga mengaku membohongi pedagang. Uang yang dimintanya kepada pedagang bukan untuk buat ogoh-ogoh, tetapi untuk memenuhi kebutuhansehari-hari.
"Selain mengamankan pelaku, juga mengamankan barang bukti berupa uang tunai Rp 680.000, baju kaos warna kuning dan celana pendek warna hitam yang dipakai saat beraksi, dan tas kompek," ungkap Kompol Sudiarta.
Sementara salah seorang korban, Fajar Heryandi, 26 mengaku dirinya didatangi pelaku ditempatnya jualan roti bakar di Jalan WR Supratman, pada Minggu malam. Pria tak dikenal itu datang dengan mengenakan celana kolor. Kepada korban, pelaku mengaku minta sumbangan untuk buat ogoh-ogoh.
Melihat penampilannya tidak meyakinkan, Fajar bertanya, dari mana asal pelaku. Disodori pertanyaan itu, pelaku mengaku warga banjar setempat. "Dia (pelaku) minta Rp 30.000. Sementara saya baru saja jualan. Saya bilang hanya punya uang Rp 10.000. Dia tetap ngotot. Saya pun tanya, mana proposalnya dan kenapa bantuannya harus di patok nominalnya ? Pelaku bilang sekarang tidak pakai proposal," beber Fajar.
Merasa tidak nyaman dengan keberadaan pelaku yang terus meminta uang, akhirnya korban tambah lagi Rp 5.000. Setelah dikasih uang Rp 15.000 itu pelaku pulang. "Setelah dia pulang saya telepon pemuda banjar di sini menanyakan apakah ada tarik bantuan. Mereka bilang tidak ada. Kejadian itu lalu dilaporkan ke banjar dan diteruskan ke Polsek Denpasar Timur," bener Fajar.
Fajar kaget, kemarin pagi dipanggil Polsek Denpasar Timur. Ternyata tujuannya untuk bertemu dengan pelaku yang sudah diringkus aparat Polsek Denpasar Timur. Selain Fajar hadir pula sejumlah korban lainnya, seperti Imam Muhadi, 32 (pemilik toko sepatu) dan I Made Putra Yasa, 30 (pedagang pisang di Pasar Ketapean). Setelah dimediasi, akhirnya para korban mau menyelesaikan persoalan itu secara kekeluargaan. *pol
Komentar