Undiksha Kukuhkan 17 Guru Besar
Targetkan Memiliki 100 Profesor di Tahun 2025
SINGARAJA, NusaBali
Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja mengukuhkan 17 guru besar baru pada awal tahun 2023.
Pengukuhan 17 guru besar baru ini dilakukan serangkaian Dies Natalies ke-30 Undiksha di Auditorium Undiksha Singaraja, Rabu (18/1) dan Kamis (19/1). Pengukuhan dilakukan langsung oleh Rektor Undiksha Prof Dr I Nyoman Jampel MPd.
Guru besar yang dikukuhkan kali ini jumlahnya lebih banyak dibanding dengan pengukuhan-pengukuhan sebelumnya. Selain itu, ada juga guru besar yang terbilang muda, yakni Prof Dr I Wayan Widiana MPd, yang berusia 37 tahun. Akademisi asal Desa Tianyar, Kecamatan Kubu, Karangasem ini menjadi profesor bidang Ilmu Pengukuran dan Evaluasi Pendidikan Dasar.
Ditemui usai pengukuhan, Prof Widiana mengaku berjuang keras untuk mendapatkan gelar guru besar. Bahkan, perjuangannya cukup lama, yakni 15 tahun. Menurutnya, gelar guru besar memerlukan kerja keras. Dalam pengukuhan kemarin, ia membawakan orasi ilmiah mengenai kemampuan berpikir metakognitif. Ia mengaku telah mengkaji kemampuan berpikir sejak tahun 2007 silam.
"Penelitian saya, mengembangkan kemampuan berpikir yang saya sudah geluti dan tertarik sejak saya mahasiswa S1. Skripsi saya tentang berpikir kritis, kemudian S2 mengambil topik tentang berpikir kreatif. Kemudian saya mendalami kemampuan berpikir itu saat S3. Setelah didalami banyak hal yang ditemukan sehingga ambil topik lebih khusus lagi tentang kemampuan berpikir metakognitif," ujarnya.
Kata Prof Widiana, gelar yang ia capai saat ini tak lepas dari usaha dan kerja keras serta peran motivasi keluarga, lembaga, dan kolega. Ia mengaku bangga dengan capaian ini dan berharap bisa berkontribusi banyak. "Guru besar adalah jenjang tertinggi seorang dosen. Sudah barang tentu punya motivasi kuat untuk memcapai jenjang tertinggi ini. Saya bangga dengan mencapai jenjang tertinggi," akunya.
Pria kelahiran 5 Juli 1985 ini mengaku sudah sejak kecil memiliki harapan atau cita-cita untuk berkarier di jenjang fungsional tertinggi. "Target ke depan saya ingin mengembangkan keilmuan di bidang kemampuan berpikir khususnya di sekolah dasar dan saya berharap bisa mengembangkan kemampuan berpikir khusus, kemampuan berpikir harmoni," katanya.
Sementara itu untuk 16 guru besar lainnya adalah Prof Dr Ketut Agustini MSi yang dikukuhkan sebagai guru besar bidang Ilmu Teknologi Pendidikan Informatika, Prof Dr I Gede Budasi MEd dengan bidang Ilmu Linguistik, Prof Dr I Putu Sriartha MS dengan bidang Ilmu Geografi, Prof Dr I Wayan Muderawan MS dengan bidang Ilmu Kimia, Prof Dr I Made Pageh MHum dengan bidang Ilmu Kajian Sejarah.
Lalu ada Prof Dr Gde Artawan MPd dengan bidang Ilmu Sastra Indonesia, dan Prof Dr Gede Adi Yuniarta MSi dengan bidang Ilmu Ekonomi, Prof Dr Dewa Gede Hendra Divayana MKom di bidang Ilmu Pengukuran dan Evaluasi Pendidikan Teknik Informatika. Selanjutnya, Prof Dr I Putu Wisna Ariawan MSi dengan bidang Ilmu Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Matematika, Prof Dr Dewa Bagus Sanjaya MSi di bidang Ilmu Pengukuran dan Evaluasi Pendidikan Kewarganegaraan.
Kemudian Prof Dr Ida Bagus Made Astawa MSi dengan bidang Ilmu Pendidikan Geografi, Prof Dr I Dewa Ketut Sastrawidana MSi dengan bidang Ilmu Kimia Lingkungan, Prof Dr I Gede Sudirtha MPd dengan bidang Ilmu Pengukuran dan Evaluasi Pendidikan Vokasi, Prof Dr Ketut Agustini MSi dengan bidang Ilmu Teknologi Pendidikan Informatika. Berikutnya, Prof Dr I Gusti Ngurah Pujawan MKes dengan bidang Ilmu Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Matematika, Prof Dr Drs I Ketut Sudiana MKes dengan bidang Ilmu Kesehatan Lingkungan, dan Prof Dr Gede Rasben Dantes MTI dengan bidang Ilmu Sistem Informasi/Teknologi Informasi.
Sementara itu Rektor Undiksha, Prof Jampel memberi apresiasi dan selamat kepada para guru besar anyar ini. Ia juga memberikan apresiasi atas semangat dan komitmen dalam mengajukan usulan ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI. Jumlah guru besar yang dikukuhkan kali ini melampaui dari target sebelumnya yang ditentukan.
"Saya targetkan tahun 2022 ada 15 profesor, tapi ada 17 orang," katanya. Kata Prof Jampel, Undiksha menargetkan memiliki 100 profesor pada tahun 2025. Hal ini salah satunya untuk memenuhi syarat untuk menuju Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH). Oleh karena itu, pihaknya mendorong para dosen Lektor Kepala dan yang sudah memenuhi syarat untuk segera mengajukan usulan.
"Dengan sebelum jumlah guru besar yang kita miliki saat ini, kita sudah bisa berlari cepat sekarang. Saya yakin dengan tambahan 17 guru besar ini akan mempercepat lagi Undiksha mencapai cita-citanya," pungkas Rektor asal Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung ini. *mz
Komentar