Anjing Rabies Serang Warga di 3 Desa
Tiga desa zona merah yakni Desa Pajahan, di Kecamatan Pupuan; Desa Antap Kecamatan Selemadeg; dan Desa Sudimara Kecamatan Tabanan.
TABANAN, NusaBali
Tiga ekor anjing positif rabies serang warga di tiga desa awal tahun 2023 ini. Dinas Pertanian Tabanan pun sudah melakukan vaksinasi massal di desa terdampak atau tercatat sekarang sebagai desa zona merah itu.
Tiga desa yang menjadi zona merah tersebut adalah Desa Pajahan, di Kecamatan Pupuan. Kasus terjadi tanggal 7 Januari 2023. Kemudian di hari yang sama juga terjadi anjing rabies mengigit warga di Desa Antap Kecamatan Selemadeg.
Dan terakhir kasus anjing positif rabies gigit warga terjadi di Desa Sudimara Kecamatan Tabanan tanggal 16 Januari 2023.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Tabanan I Gde Eka Parta Ariana mengatakan, seluruh warga yang digigit anjing positif rabies awal tahun tersebut sudah mendapatkan vaksin VAR (Vaksin Anti Rabies). Jumlah orang yang digigit masing-masing desa tidak mencapai puluhan. "Hanya satu orang di masing-masing desa yang digigit. Lukanya juga tidak parah," akunya, Jumat (20/1).
Kata dia anjing yang mengigit warga di tiga desa ini seluruhnya liar. Dan dari hasil cek laboratorium atas sampel yang diambil dinyatakan tiga ekor anjing tersebut positif rabies. "Terkait hal itu, kita sudah lakukan vaksinasi massal di tiga desa zona merah tersebut," terangnya.
Menurutnya vaksinasi massal di desa zona merah sudah dilakukan sejak 16 Januari 2023. Termasuk vaksinasi massal sudah dilakukan di desa perbatasan dengan kabupaten lain. Misalnya perbatasan dengan Kabupaten Buleleng, Kabupaten Jembrana, Kabupaten Badung dan lainnya.
"Hingga tanggal 19 Januari kami sudah lakukan vaksinasi di 8 desa. Ada 2.764 ekor anjing yang sudah tervaksin dari total populasi anjing di Tabanan sebanyak 70.907 ekor," bebernya.
Saat ini diakui Parta Ariana, stok vaksin untuk penanganan rabies di Tabanan tersisa 17.700 vial. Vaksin seluruhnya didapat dari Provinsi Bali. Pengambilan vaksin terakhir dilakukan tanggal 18 Januari ke Provinsi Bali sebanyak 10.000 vial. "Dengan jumlah vaksin yang tersedia 17.700, seminggu saja sudah habis. Karena setiap harinya kita bisa melakukan vaksinasi sebanyak 500 anjing. Namun apabila kurang kami akan mengamprah kembali ke Provinsi Bali," akunya.
Sejatinya kata Parta Ariana, dari APBD Tabanan juga sudah mengalokasikan vaksinasi massal. Hanya saja alokasinya belum turun sehingga belum diketahui jumlah vaksin yang akan dibeli dari APBD Tabanan. "Vaksinasi massal yang kami lakukan seluruhnya berlaku di Bali, hanya saja mengambilannya bertahap," tandas Parta Ariana. *des
Tiga desa yang menjadi zona merah tersebut adalah Desa Pajahan, di Kecamatan Pupuan. Kasus terjadi tanggal 7 Januari 2023. Kemudian di hari yang sama juga terjadi anjing rabies mengigit warga di Desa Antap Kecamatan Selemadeg.
Dan terakhir kasus anjing positif rabies gigit warga terjadi di Desa Sudimara Kecamatan Tabanan tanggal 16 Januari 2023.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Tabanan I Gde Eka Parta Ariana mengatakan, seluruh warga yang digigit anjing positif rabies awal tahun tersebut sudah mendapatkan vaksin VAR (Vaksin Anti Rabies). Jumlah orang yang digigit masing-masing desa tidak mencapai puluhan. "Hanya satu orang di masing-masing desa yang digigit. Lukanya juga tidak parah," akunya, Jumat (20/1).
Kata dia anjing yang mengigit warga di tiga desa ini seluruhnya liar. Dan dari hasil cek laboratorium atas sampel yang diambil dinyatakan tiga ekor anjing tersebut positif rabies. "Terkait hal itu, kita sudah lakukan vaksinasi massal di tiga desa zona merah tersebut," terangnya.
Menurutnya vaksinasi massal di desa zona merah sudah dilakukan sejak 16 Januari 2023. Termasuk vaksinasi massal sudah dilakukan di desa perbatasan dengan kabupaten lain. Misalnya perbatasan dengan Kabupaten Buleleng, Kabupaten Jembrana, Kabupaten Badung dan lainnya.
"Hingga tanggal 19 Januari kami sudah lakukan vaksinasi di 8 desa. Ada 2.764 ekor anjing yang sudah tervaksin dari total populasi anjing di Tabanan sebanyak 70.907 ekor," bebernya.
Saat ini diakui Parta Ariana, stok vaksin untuk penanganan rabies di Tabanan tersisa 17.700 vial. Vaksin seluruhnya didapat dari Provinsi Bali. Pengambilan vaksin terakhir dilakukan tanggal 18 Januari ke Provinsi Bali sebanyak 10.000 vial. "Dengan jumlah vaksin yang tersedia 17.700, seminggu saja sudah habis. Karena setiap harinya kita bisa melakukan vaksinasi sebanyak 500 anjing. Namun apabila kurang kami akan mengamprah kembali ke Provinsi Bali," akunya.
Sejatinya kata Parta Ariana, dari APBD Tabanan juga sudah mengalokasikan vaksinasi massal. Hanya saja alokasinya belum turun sehingga belum diketahui jumlah vaksin yang akan dibeli dari APBD Tabanan. "Vaksinasi massal yang kami lakukan seluruhnya berlaku di Bali, hanya saja mengambilannya bertahap," tandas Parta Ariana. *des
Komentar