nusabali

BTMC Jadi Tempat Diskusi Masalah Pariwisata

  • www.nusabali.com-btmc-jadi-tempat-diskusi-masalah-pariwisata

DENPASAR, NusaBali
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun meresmikan Bali Tourism Media Center (BTMC) sebagai tempat diskusi isu dan permasalahan di bidang pariwisata.

BTMC juga akan dimanfaatkan untuk kegiatan dinas pariwisata kabupaten/kota jangka panjang, dalam membahas kegiatan dan memecahkan masalah di daerah-daerah.

“Ruangan ini saya siapkan sebagai media center di mana unsur-unsur pariwisata bisa dengan santai membahas isu dan menangkal masalah terkait pariwisata, karena apapun itu masalah di Bali pasti dikaitkan pariwisata, jadi harus tahu semua,” kata Tjok Bagus, seperti dilansir Antara, Jumat (20/1).

Dikatakan, BTMC didesain berbau terlalu formal, justru terkesan seperti tempat minum-minum atau klub. Konsep klub dibangun guna menghindari ketegangan dalam menjalani diskusi maupun menyelesaikan masalah pariwisata. Meskipun klub yang dimaksud hanya sebatas dekorasi ruangan tanpa berisi hiburan seperti bisnis klub umumnya.

“Dalam dunia hospitality kesan keakraban yang lebih diutamakan, sehingga segala diskusi yang berkaitan dengan kepariwisataan bisa berlangsung cair, tidak formal akan tetapi tetap menghasilkan keputusan yang bermanfaat untuk pariwisata Bali,” tegasnya.

Tjok Bagus menyebut salah satu program yang akan memanfaatkan BTMC adalah ‘Selasa Pariwisata’. Program tersebut merupakan kegiatan yang telah dimulai sejak 2022 lalu dan 2023 akan dijalankan secara rutin dengan melakukan pembahasan isu pariwisata satu minggu terakhir dan proyeksi satu minggu ke depan.

Salah satu program baru yang akan memanfaatkan ruangan itu untuk berkoordinasi adalah program Siwalatri atau Sistem Pengawasan dan Pelaporan Terpadu. “Program itu berkoordinasi dengan Satpol PP dan perizinan, terutama untuk pemandu wisata, kalau ada masalah nanti di sana disanksi, misalnya kalau ingin mengurus sesuatu lagi jadi ada catatan,” kata Tjok Bagus.

Ruangan BTMC yang akan digunakan Dispar Bali disebut sebagai hasil gotong-royong sejumlah pihak baik tokoh maupun lembaga pemerintah, pariwisata dan keuangan. “Meskipun saat ini ruangan ini belum lengkap, karena masih banyak fasilitas yang harus disiapkan, tetapi untuk tahap awal, ruangan ini sudah bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang perlu dipublikasikan ke media, sebagai bahan informasi untuk diketahui bagi masyarakat baik lokal, nasional maupun internasional,” kata Kepala Dispar Bali. *ant

Komentar