Cadangan Beras Buleleng Ditambah 5 Ton
Tahun sebelumnya Pemkab Buleleng sudah menyiapkan 11 ton beras, sehingga cadangan darurat menjadi 16 ton.
SINGARAJA, NusaBali
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Buleleng tahun ini kembali menyiapkan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) beras. Sebanyak 5 ton cadangan beras ditambah tahun ini, sehingga total CPPD Buleleng tersedia 16 ton.
Penyiapan CPPD Beras dimulai tahun 2022 lalu. Pemkab Buleleng melalui DKPP Buleleng menyiapkan 11 ton beras untuk kondisi darurat pangan maupun kebencanaan. Namun setahun berlalu, CPPD belum ada yang dicairkan, sehingga masih bertahan dan bisa dimanfaatkan kembali tahun ini.
Kepala DKPP Buleleng Gede Putra Aryana, Senin (23/1), menjelaskan jika tidak dimanfaatkan pada tahun pengadaan, CPPD beras tetap bisa dipakai di tahun selanjutnya, sehingga tahun ini total CPPD Beras Buleleng sebanyak 16 ton.
“Tahun ini kami tambah 5 ton dengan anggaran Rp 60 juta dengan hitung-hitungan beras Rp 12.000 per kilogramnya. Kalau dilihat dari ideal penyediaan cadangan pangan daerah sebanyak 100 ton, tetapi karena anggaran terbatas kami penuhi secara bertahap,” ucap Putra Aryana.
Cadangan pangan beras pemerintah pun saat ini dikelola dengan pola kerjasama Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Swatantra. Sebab sejauh ini DKPP Buleleng belum memiliki gudang yang representatif untuk tempat penyimpanan. Selain itu, ada tidaknya kondisi darurat pangan maupun bencana, beras yang disiapkan pemerintah ini harus tetap diputar untuk menjamin kualitas beras tetap layak konsumsi.
“Ketahanan beras itu maksimal 4 bulan, kalau lewat bisa rusak. Nah untuk menghindari hal ini, beras cadangan pemerintah ini diputar Perumda Swatantra dengan catatan saat diperlukan beras tersedia,” imbuh mantan Camat Busungbiu ini.
Sementara itu dari jumlah stok cadangan pangan yang tersedia sejauh ini masih aman karena belum ada yang dicairkan. Sejumlah penanganan bencana di tahun 2022 lalu, masih dapat tertangani oleh Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng.
“Tahun lalu belum ada yang dikeluarkan, tetapi sewaktu-waktu kalau memang diperlukan karena ada kondisi kerawanan pangan atau bencana kami siap mengeluarkan cadangan beras ke masyarakat yang memerlukan. Yang penting ada pengajuan dari perbekel dan disetujui bupati,” ungkap pejabat asal Desa Bengkel, Kecamatan Busungbiu ini. *k23
Penyiapan CPPD Beras dimulai tahun 2022 lalu. Pemkab Buleleng melalui DKPP Buleleng menyiapkan 11 ton beras untuk kondisi darurat pangan maupun kebencanaan. Namun setahun berlalu, CPPD belum ada yang dicairkan, sehingga masih bertahan dan bisa dimanfaatkan kembali tahun ini.
Kepala DKPP Buleleng Gede Putra Aryana, Senin (23/1), menjelaskan jika tidak dimanfaatkan pada tahun pengadaan, CPPD beras tetap bisa dipakai di tahun selanjutnya, sehingga tahun ini total CPPD Beras Buleleng sebanyak 16 ton.
“Tahun ini kami tambah 5 ton dengan anggaran Rp 60 juta dengan hitung-hitungan beras Rp 12.000 per kilogramnya. Kalau dilihat dari ideal penyediaan cadangan pangan daerah sebanyak 100 ton, tetapi karena anggaran terbatas kami penuhi secara bertahap,” ucap Putra Aryana.
Cadangan pangan beras pemerintah pun saat ini dikelola dengan pola kerjasama Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Swatantra. Sebab sejauh ini DKPP Buleleng belum memiliki gudang yang representatif untuk tempat penyimpanan. Selain itu, ada tidaknya kondisi darurat pangan maupun bencana, beras yang disiapkan pemerintah ini harus tetap diputar untuk menjamin kualitas beras tetap layak konsumsi.
“Ketahanan beras itu maksimal 4 bulan, kalau lewat bisa rusak. Nah untuk menghindari hal ini, beras cadangan pemerintah ini diputar Perumda Swatantra dengan catatan saat diperlukan beras tersedia,” imbuh mantan Camat Busungbiu ini.
Sementara itu dari jumlah stok cadangan pangan yang tersedia sejauh ini masih aman karena belum ada yang dicairkan. Sejumlah penanganan bencana di tahun 2022 lalu, masih dapat tertangani oleh Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng.
“Tahun lalu belum ada yang dikeluarkan, tetapi sewaktu-waktu kalau memang diperlukan karena ada kondisi kerawanan pangan atau bencana kami siap mengeluarkan cadangan beras ke masyarakat yang memerlukan. Yang penting ada pengajuan dari perbekel dan disetujui bupati,” ungkap pejabat asal Desa Bengkel, Kecamatan Busungbiu ini. *k23
Komentar