Aliansi Mahasiswa Minta Keamanan Bali Dipulihkan
Bentrok ormas yang terjadi pada, Kamis (17/12) berbuah keprihatinan dan juga meresahkan masyarakat.
Aksi Keprihatinan Pasca Bentrok Ormas
DENPASAR, NusaBali
Terkait ini kalangan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Bali Cinta Damai (ABCD) menggelar aksi damai di kawasan patung Catur Muka Denpasar, Sabtu (19/12).
Aksi yang diikuti sekitar 20-an partisipan dari unsur KMHDI Bali, BEM dan Senat Mahasiswa Universitas Warmadewa (Unwar), serta organisasi kemahasiswaan lainnya ini diawali dengan pelaksanaan sembahyang bersama di Pura Agung Jagatnatha, Denpasar.
Koordinator aksi, AA Ngurah Gde Agung Wira Lokanatha mengatakan, dengan spirit persatuan yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila, menyatakan prihatin dengan peristiwa kemanusiaan yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kerobokan dan Jalan Teuku Umar Denpasar, Kamis (17/12) lalu. Dalam pernyataan sikap, aliansi ini menyatakan bahwa perdamaian Bali merupakan hal yang vital dan harus dijaga bersama-sama. "Kami prihatin terhadap peristiwa kemanusiaan yang terjadi di LP Kerobokan dan merembet ke beberapa tempat di Denpasar," ujar Wira.
Untuk itu, aliansi ini mendorong pemerintah daerah dan aparat terkait di Provinsi Bali maupun Kabupaten/Kota untuk mewujudkan keamanan dan memulihkan kembali kenyamanan masyarakat Bali. "Kami mengajak seluruh masyarakat Bali pada umumnya dan desa adat serta desa dinas khususnya untuk menjaga persatuan dan kesatuan tanpa dipengaruhi oknum-oknum tertentu," terangnya.
Aliansi ini juga mendesak supaya pemerintah dan pihak terkait harus segera menyelesaikan permasalahan yang terjadi dan melalukan pembenahan di dalam LP Kerobokan, sehingga fungsi LP bisa terwujud secara optimal. Tampak hadir menyaksikan aksi, mantan Ketua KPU Provinsi Bali, I Ketut Sukawati Lanang Putra Perbawa. Menurut Lanang, masyarakat Bali saat ini dalam kondisi resah karena kehilangan rasa aman. "Kita turut prihatin dan menyayangkan. Mudah-mudahan kejadian ini tidak terulang. Karena jika sampai terjadi bentrok susulan, artinya aparat penegak hukum dan pemerintah telah gagal dalam mengupayakan keamanan di Bali," ungkapnya. 7 nv
Komentar