Galang Dana, Bule Aussie Ngaku Dirampok di Kuta
DENPASAR, NusaBali
Seorang pria bule asal Australia bernama Lachlan Briam Hunt mengaku jadi korban perampokan di Kuta, Badung, Kamis (12/1) pukul 04.00 Wita.
Setelah ditelusuri, ternyata korban berbohong dan cerita perampokan itu hanya digunakan untuk menggalang dana bantuan di negaranya.
Pengakuan bohong bule Aussie ini sudah beredar luas di berbagai media sosial. Bahkan diberitakan oleh media luar negeri.
Berita bohong yang beredar luas itu menyebutkan Lachie dirampok dan dipukuli secara brutal hingga menderita patah kaki, pendarahan di otak, dan diduga patah tulang belakang. Pasca dihajar perampok, korban dievakuasi ke RS BIMC Kuta untuk segera mendapat pertolongan medis.
Biaya perawatan di RS tersebut setiap harinya terus membengkak. Lachie melalui temannya Jarrad Visser menggalang dana untuk pengobatan korban. Narasi yang dibangun adalah Lachie sebagai korban perampokan. Akhirnya dana yang terkumpul melalui platform GoFundMe sebesar USD 21.868.
Menanggapi berita yang viral itu, aparat kepolisian Polda Bali langsung melakukan penyelidikan. Polisi mendatangi rumah sakit dimana Lachie dirawat dan mendatangi lokasi yang jadi tempat perampokan. Didatangi aparat, Lachie mengaku dirinya tidak mengalami perampokan, tetapi kecelakaan lalu lintas tunggal.
Karena sudah meresahkan masyarakat dan mencoreng keamanan Bali di mata dunia internasional, Lachie dibawa ke Polda Bali untuk membuat klarifikasi. Setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan, Lachie mengaku bersalah dan meminta maaf kepada seluruh masyarakat.
"Setelah melihat berita viral tentang bule yang ngaku dirampok itu, Polda Bali menurunkan tim untuk menyelidiki dan mencari fakta, mulai dari bukti-bukti dan saksi-saksi di lapangan tentang apa yang sebenarnya dialami WNA tersebut," ungkap Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto dikonfirmasi, Rabu (25/1).
Sebelum mendatangi korban yang dirawat di RS BIMC Kuta, terlebih dahulu polisi mendatangi Jalan Polpies 1 Kuta, sebagai tempat korban ngaku dirampok. Disana polisi menggali keterangan saksi-saksi dan petunjuk lainnya. Pada akhirnya disimpulkan, korban tidak dirampok tetapi mengalami kecelakaan tunggal saat mengendarai motor. Warga setempat mengatakan korban dalam kondisi mabuk berat.
Berdasarkan informasi dan petunjuk yang didapatkan dari TKP perampokan, polisi mencari keberadaan korban. “Setelah diinterogasi tim Polda Bali, WNA asal Perth itu mengaku sebelum kejadian, dirinya merasa HP miliknya jatuh. Pada saat berusaha mengambil handphone dia merasa didorong oleh orang yang tidak dikenal. Selanjutnya korban tidak ingat lagi apa yang terjadi karena dalam kondisi mabuk,” jelasnya.
Berdasarkan keterangan dan informasi yang dikumpulkan itu, polisi menyimpulkan, Lachie bukan korban perampokan tetapi korban kecelakaan lalu lintas karena mabuk. Kombes Satake Bayu berharap kepada masyarakat Bali dan para wisatawan agar bijak menggunakan media sosial dan tidak gampang mempercayai berita-berita hoax yang dapat memberikan citra negatif terhadap Bali.
"Mari kita sama-sama jaga situasi Kamtibmas Bali. Polda Bali menjamin keamanan para wisatawan sehingga para wistawan merasa aman dan nyaman berkunjung ke Pulau Bali yang kita cintai ini. Jangan sampai dengan berita seperti ini akan menjadi sentimen negatif terhadap Bali," pungkas perwira melati tiga di pundak ini. *pol
Komentar