Pemotor Dianiaya di Jalur Shortcut
Korban penganiayaan yang dirawat di rumah sakit, bukan dibegal karena tidak ada barang berharga yang hilang.
SINGARAJA, NusaBali
Seorang pria bernama Made Sarjana, 47, asal Banjar Dinas Lebah, Desa Suwug, Kecamatan Sawan, Buleleng, menjadi korban penganiayaan oleh dua orang yang tak dikenal. Akibatnya korban mengalami sejumlah luka dan dirawat di rumah sakit. Kabar mengenai peristiwa ini viral di media sosial.
Disebutkan dalam unggahan akun media sosial Facebook Beegis Rock LB, memperlihatkan korban tengah mendapat perawatan di rumah sakit. Dalam unggahan tersebut juga disebutkan bahwa korban merupakan korban pembegalan di Jalan Raya Shortcut Denpasar-Singaraja di Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng.
Kasi Humas Polres Buleleng AKP Gede Sumarjaya mengkonfirmasi jika korban mengalami penganiayaan di Jalan Raya Singaraja-Denpasar, tepatnya di Jalan Raya Shortcut Denpasar-Singaraja di Desa Gitgit. Peristiwa itu terjadi, Kamis (26/1) dinihari sekitar pukul 04.00 Wita.
Awalnya korban mengendarai sepeda motor hendak pulang ke Singaraja dari arah Denpasar. Ia tiba-tiba didekati oleh dua orang pria yang tidak dikenal. Dua orang tersebut lalu menganiaya korban yang tengah berkendara. Mendapat aksi itu, korban kemudian menyelamatkan diri ke rumah salah satu warga untuk meminta pertolongan.
AKP Sumarjaya menyebutkan, aksi tersebut bukan aksi pembegalan. Pasalnya dari peristiwa itu tidak satu pun barang korban yang hilang. Meski demikian, korban harus mengalami bengkak pada tangan kanan dan kaki kanan serta sempat mendapat perawatan di RSUD Buleleng.
"Yang jelas bukan aksi pembegalan. Korban sempat diancam dan dianiaya. Bukan begal tapi perbuatan kekerasan, tidak ada satu pun barang korban yang bisa diambil," ujarnya. Ia menambahkan, peristiwa ini masih dalam penyelidikan. Kedua pelaku yang disebut-sebut menganiaya korban masih diselidiki.
Dengan adanya peristiwa tersebut, pihaknya mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dalam berkendara pada malam hari. Selain itu, juga masyarakat diharapkan lebih dulu mencari tahu kebenaran peristiwa tersebut sebelum memposting ke media sosial.
"Kami imbau kepada masyarakat kalau melihat kejadian jangan hanya sepihak, jangan posting hal-hal yang belum tentu kebenarannya apa yang terjadi. Jangan mengunggah yang belum tahu kepastiannya karena itu bisa meresahkan masyarakat," tutup AKP Sumarjaya. *mzk
Disebutkan dalam unggahan akun media sosial Facebook Beegis Rock LB, memperlihatkan korban tengah mendapat perawatan di rumah sakit. Dalam unggahan tersebut juga disebutkan bahwa korban merupakan korban pembegalan di Jalan Raya Shortcut Denpasar-Singaraja di Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng.
Kasi Humas Polres Buleleng AKP Gede Sumarjaya mengkonfirmasi jika korban mengalami penganiayaan di Jalan Raya Singaraja-Denpasar, tepatnya di Jalan Raya Shortcut Denpasar-Singaraja di Desa Gitgit. Peristiwa itu terjadi, Kamis (26/1) dinihari sekitar pukul 04.00 Wita.
Awalnya korban mengendarai sepeda motor hendak pulang ke Singaraja dari arah Denpasar. Ia tiba-tiba didekati oleh dua orang pria yang tidak dikenal. Dua orang tersebut lalu menganiaya korban yang tengah berkendara. Mendapat aksi itu, korban kemudian menyelamatkan diri ke rumah salah satu warga untuk meminta pertolongan.
AKP Sumarjaya menyebutkan, aksi tersebut bukan aksi pembegalan. Pasalnya dari peristiwa itu tidak satu pun barang korban yang hilang. Meski demikian, korban harus mengalami bengkak pada tangan kanan dan kaki kanan serta sempat mendapat perawatan di RSUD Buleleng.
"Yang jelas bukan aksi pembegalan. Korban sempat diancam dan dianiaya. Bukan begal tapi perbuatan kekerasan, tidak ada satu pun barang korban yang bisa diambil," ujarnya. Ia menambahkan, peristiwa ini masih dalam penyelidikan. Kedua pelaku yang disebut-sebut menganiaya korban masih diselidiki.
Dengan adanya peristiwa tersebut, pihaknya mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dalam berkendara pada malam hari. Selain itu, juga masyarakat diharapkan lebih dulu mencari tahu kebenaran peristiwa tersebut sebelum memposting ke media sosial.
"Kami imbau kepada masyarakat kalau melihat kejadian jangan hanya sepihak, jangan posting hal-hal yang belum tentu kebenarannya apa yang terjadi. Jangan mengunggah yang belum tahu kepastiannya karena itu bisa meresahkan masyarakat," tutup AKP Sumarjaya. *mzk
Komentar