Sebulan, Penganiayaan Pengunjung Kafe di Kalimutu Belum Terungkap
DENPASAR, NusaBali
Sebulan berlalu, aksi penganiayaan pemuda bernama Delon Alvonso Imanuel,18, di salah satu kafe di Jalan Kalimutu, Denpasar belum juga berhasil diungkap aparat kepolisian.
Informasi yang dihimpun sampai saat ini pelaku belum juga berhasil diungkap oleh Sat Reskrim Polresta Denpasar tempat dimana korban melaporkan aksi pengeroyokan tersebut. “Pelaku belum tertangkap,” ujar sumber di kepolisian pada Jumat (27/1).
Sejumlah saksi mulai korban hingga karyawan kafe sudah dimintai keterangan. Namun polisi belum juga berhasil menangkap pelaku yang disebut bekerja di kafe tersebut. “Masih lidik,” lanjut sumber yang enggan disebutkan namanya ini.
Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP Ketut Sukadi yang dikonfirmasi belum memberikan keterangan terkait perkembangan kasus penganiayaan ini. Beberapa kali dihubungi via WhatsApp namun belum ada jawaban.
Seperti diketahui, pemuda bernama Delon Alvonso Imanuel,18, babak belur dihajar orang tak dikenal saat berkunjung ke salah satu kafe di Denpasar Barat, Minggu (18/12) pukul 04.00 Wita.Korban menderita lebam pada mata kanan dan hidung mengeluarkan banyak darah.
Pemuda tanggung yang akrab disapa Delon ini mengaku datang ke kafe, tempat kejadian itu, untuk mencari temannya. Saat tiba di sana, korban tidak langsung bertemu dengan temannya. Kebetulan saat itu HP korban juga baterainya habis.
Untuk bisa menghidupkan HP-nya itu korban menuju ke bar dan minta tolong kepada waitress cafe untuk titip cas HP. Waitress itu bilang stop kontak penuh. Padahal korban melihat masih ada yang kosong. Karena dibilang penuh, korban pun tidak memaksa. "Saya melihat ada stop kontak di dinding tembok. Lalu saya minta, apa boleh saya cas di sana? Lalu diizinkan. Ternyata tidak ada aliran listriknya. Lalu saya balik ke tempat duduk," ungkap Delon.
Sesaat kemudian, waitress yang tadi ada di bar bersama seorang cewek lainnya, mendatangi korban dan memintanya untuk minta maaf. "Saya kaget saat keduanya suruh saya minta maaf, saya kaget. Saya tanya, salah saya apa? Saya tidak mau minta maaf," lanjutnya.
Tak berselang lama setelah bertemu dengan temannya, korban pulang. Saat keluar dari dalam kafe itu, dua waitress tadi mengikuti korban dan minta menyelesaikan masalahnya. Korban tetap menolak minta maaf. Tiba-tiba datang seorang pria memukul korban dua kali, masing-masing pada mata kanan dan hidung. "Karena dipukul, saya berusaha kabur dari lokasi. Akibat dipukul dengan cara ditinju itu, hidung saya keluar darah. Selain itu mata saya bengkak. Teman saya juga dikejar Satpam bersenjata pisau dan batu. Sebelum buat laporan, terlebih dahulu saya visum di RS Trijata Bhayangkara Polda Bali," ungkapnya. *rez
1
Komentar