Dua Guru SMA PGRI Amlapura Dulang Prestasi
Dua guru SMA PGRI Amlapura mendulang prestasi gemilang.
Jawara di OSN Fisika dan Lomba Penulisan Naskah Cerita
AMLAPURA, NusaBali
Keduanya, yakni I Gusti Ngurah Sastra, sebagai juara Olimpiade Sains Nasional (OSN) Guru Mata Pelajaran Fisika 2015 Tingkat Nasional dan I Gede Agus Aries Pidrawan, juara sayembara Penulisan Naskah Cerita untuk Bahan Literasi Jenjang Pendidikan Dasar Tahun 2017 tingkat Provinsi Bali. Berkat prestasinya, Gusti Sastra yang berstatus guru honor mendapatkan bonus studi banding ke Beijing, sedangkan Aries Pidrawan hasil karyanya dibukukan untuk bahan bacaan anak SD.
Ditemui di Amlapura, belum lama ini, Gusti Sastra yang meraih medali emas di OSN Guru Fisika tahun 2015 di Jakarta mengaku bangga dengan prestasinya, apalagi raih bonus studi banding ke Beijing, China pada 23-26 April lalu. Di Beijing Gusti Sastra sempat berkunjung ke beberapa sekolah SMA-SMK favorit, dan mengamati sistem pendidikan di sana. Menurutnya, di Beijing dan China umumnya sebelum masuk SMA-SMK, terlebih dahulu siswa mengikuti pendidikan semi militer. Tujuannya untuk meningkatkan disiplin siswa.
"Sekolah di Beijing semuanya gratis, fasilitasnya semuanya menggunakan sistem digital, siswa kreatif bertanya, guru dijadikan teman sehingga antara guru dan siswa tidak ada jarak," jelas Gusti Sastra. Sedangkan terkait prestasinya dengan memenangkan medali emas OSN Tingkat Nasional, Gusti Sastra mengatakan kepesertaannya diawali seleksi tingkat Kabupaten Karangasem. Di tingkat kabupaten dia sukses sebagai juara, menyusul seleksi di tingkat Provinsi Bali dan dia kembali menjadi yang terbaik. Dari seleksi di 34 provinsi secara serentak, Gusti Sastra raih skor passing grade peringkat keempat dari 15 finalis yang lolos secara nasional, sehingga tampil di final dalam Olimpiade Sains Nasional Guru Mata Pelajaran Fisik tahun 2015.
Gusti Sastra yang merupakan satu-satunya wakil Bali, selama di Jakarta mengikuti seleksi tiga tahap, yaitu eksperimen (praktek), test mengajar dan test tulis. Berlanjut kegiatan simposium. Saat simposium itulah, dia mendapatkan kepercayaan mempresentasikan hasil karyanya, mengenai pengalaman selama mengajar atau risalah akademik. “Saya bersyukur akhirnya keluar sebagai juara di tingkat nasional,” ungkap Gusti Sastra.
Sedangkan Aries Pidrawan dinobatkan sebagai pemenang Penulisan Naskah Cerita untuk Bahan Literasi Jenjang Pendidikan Dasar se-Bali 2017. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Balai Bahasa Bali pada April 2017 lalu. Karya tulisnya berjudul ‘Bidadari Telaga Mas’. Hal itu berdasarkan hasil penelitiannya di Banjar Pesangkan, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat selama sebulan. Objek penelitiannya, di lokasi ada dua pancuran, warga setempat menyebutkan Kayoan Dedari (pancuran bidadari). Tetapi dalam karya Aries Pidrawan, lebih menggambarkan kehidupan masyarakat sekitarnya yang dominan sebagai petani, kemudian di bagian terakhir mengulas tentang Kayoan Dedari itu, yang telah menjadi cerita rakyat turun temurun.
"Saya menulis dengan mengangkat nilai moral yang cocok untuk bahan bacaan anak-anak SD. Sedangkan peserta lain, menulis sesuai sastra modern yang sulit dimengerti anak-anak SD," kata anak pertama dari 4 saudara ini. Saat lomba lanjut Aries Pidrawan, diikuti 27 peserta dengan Ketua Panitia Ni Nyoman Tanjung Turaeni, lomba mengusung tema ’Sikap Hidup dalam Keluarga dan Lingkungan Sekitar’. Sedangkan tim juri terdiri dari I Wayan Artika, I Made Mertha dan I Nyoman Argawa. “Saya berjanji tidak berhenti berkarya, apalagi dunia sastra tidak ada batasnya,” pungkas Aries Pidrawan. 7 k16
1
Komentar