Festival Tepi Sawah
Di Bali, masyarakat telah meleburkan diri kedalam proses berkesenian.
Pertunjukan seni musik, tari dan drama, adalah ekspresi yang tidak terpisahkan dari budaya hidup keseharian mereka dalam menjalankan prinsip Tri Hita Karana, yang mengedepankan keselarasan hubungan antar manusia, dengan alam sekitar, dan denganTuhannya. Festival yang unik ini terinspirasi dari siklus dan irama kehidupan masyarakat desa agraria di Bali, yang mewarnai hari-hari mereka dengan kesederhanaan yang damai dan kebersamaan yang selaras, dalam menanam harapannya, memupuk kesejahteraannya, bersabar menunggu hujan berhari-hari sampai saat ketika bulir padi mulai menguning, mereka bersorak-sorai merayakannya.
FESTIVAL TEPI SAWAH adalah bagian dari sorak sorai itu. Festival ini mendamaikan dikotomi modern versus tradisional dengan mengupayakan “Collaborative Art”. Semangat kolektifitas semangat utama FESTIVAL TEPI SAWAH. Kami menciptakan lingkungan bagi masyarakat modern-individual dengan menyajikan berbagai bentuk kegiatan seni seperti music & dance performances, workshops, art installations, dan memprakarsai kolaborasi antara pelaku seni dan pekerja kreatif dari berbagai cabang seni seperti musik, tari, theater, sinematografi, visual arts, kerajinan, serta berbagai cabang seni lainnya.
FESTIVAL TEPI SAWAH diproyeksikan sebagai sebuah acara kesenian tahunan berorientasi ramah lingkungan, yang akan melibatkan dan menghadirkan seniman-seniman dari berbagai cabang seni, untuk berkolaborasi dan berkarya dalam kebersamaan. Di pusat lokasi yang sangat unik di pinggiran desa ini, kami akan merancang stage atau panggung khusus,
THE FESTIVAL FOUNDER
FESTIVAL TEPI SAWAH ini lahir dari perpaduan passion dan gagasan dari tiga pelaku seni yaitu Nita Aartsen, Anom Darsana, dan Etha Widiyanto, yang memberkan kombinasi latar belakang pengalaman di bidang Music Education & Performance, Sound Engineering, Event Management, Architecture & Designs. Adalah intense mereka untuk mengintegrasikan elemen kreatif dari festival ini dengan edukasi dan implementasi tentang environmental sustainability, baik di kalangan anak-anak maupun dewasa.
SELANJUTNYA . . .
FESTIVAL TEPI SAWAH ini lahir dari perpaduan passion dan gagasan dari tiga pelaku seni yaitu Nita Aartsen, Anom Darsana, dan Etha Widiyanto, yang memberkan kombinasi latar belakang pengalaman di bidang Music Education & Performance, Sound Engineering, Event Management, Architecture & Designs. Adalah intense mereka untuk mengintegrasikan elemen kreatif dari festival ini dengan edukasi dan implementasi tentang environmental sustainability, baik di kalangan anak-anak maupun dewasa.
SELANJUTNYA . . .
1
2
Komentar