nusabali

Orang Bali Berkelahi

  • www.nusabali.com-orang-bali-berkelahi

TAHUN 1972 Ketut Pangus tercatat sebagai siswa SMA di Denpasar. Kala itu Pasar Badung di jantung kota masih disebut Peken Payuk (Pasar Periuk). Sungai yang membelah pasar itu dialiri air nan jernih. 

Jika orang Bali berkelahi mengandalkan kelompok, apakah bisa disebut mereka pemberani? Jika kemudian mereka berkelahi ramai-ramai main keroyok, apakah mereka satria? Orang Bali dikenal etnik yang senang berkelompok. Berbagai kegiatan mereka lakoni bersama-sama. Seseorang mencari pengakuan melalui kelompok, sebelum ia dikenal sebagai sosok yang mandiri. Tapi, lambat laun peran kelompok berubah. Mereka masuk kelompok untuk menundukkan kelompok lain. Perkelahian antar-kelompok pun sering muncul, bukan duel seperti yang dilakukan Agung dengan Kayun di sebuah tanah kosong di Banjar Kaliungu. 

Muncul kesan, belakangan orang Bali berkelompok tidak semata untuk meringankan pekerjaan dalam suasana guyub, tapi juga agar punya peluang untuk menundukkan orang lain. Kalau begitu, bisakah diartikan jika orang Bali berkelahi beraninya cuma main keroyok? Karena berkelahi ramai-ramai, pertarungan pun menjadi sengit, mematikan, dan berproses panjang. Yang dendam adalah kelompok, sekian orang, bukan orang per orang.

Omong-omong, bagaimana akhir dari kisah Agung dan Kayun? “Tak seorang pun berhasil menundukkan hati Teni,” ujar Ketut Pangus, kini kakek tiga cucu. “Kayun jadi pengusaha, Agung jadi dosen, profesor, dan Teni menikah dengan guide yang kemudian punya biro perjalanan. Mereka sering berhubungan di Facebook, bahkan membentuk grup di Line bersama teman sekelas dulu. Setahun lalu kami reuni, makan ikan bakar di Jimbaran. Tak ada dendam di antara mereka. Mungkin karena dulu Agung duel melawan Kayun dengan tangan kosong. Kalau pakai senjata tajam, salah seorang terbunuh, tak bakalan mereka bisa chatting di internet seperti sekarang.”

Perkelahian itu memang bisa sangat mengerikan, menyimpan dendam, tapi juga bisa jadi ganjil, seperti perkelahian dua jejaka Bali di Kaliungu itu, antara Agung dengan Kayun. 7

Komentar