Kunker, Tutik Terjun di Basis Suara
Anggota Komisi XI DPR RI, Ni Putu Tutik Kusumawardhani makin gencar turun di Bali.
Sosialisasi Santunan Jasa Raharja dan Investasi Bodong
DENPASAR, NusaBali
Bahkan, Minggu, (28/5) politisi senior Demokrat ini turun gunung di basis suaranya di Kabupaten Buleleng. Sebagai anggota Komisi XI yang bermitra kerja dengan Jasa Raharja, Kementerian Keuangan, dan Bank Indonesia, Tutik menggunakan kesempatan kunker di Bali untuk sosialisasi santunan Jasa Raharja lakalantas yang mengalami kenaikan per 1 Juni 2017 mendatang.
Tutik menyebutkan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 15 dan 16 Tahun 2017 santunan Jasa Raharja mengalami kenaikan 100 persen. “Ini PMK terbaru dan belum banyak yang tahu. Sehingga sebagai wakil rakyat dengan mitra kerja Kementerian Keuangan saya merasa punya kewajiban untuk sosialisasi dan menyampaikan kepada masyarakat. Bukan hanya konstituen, seluruh lapisan masyarakat,” ujar Tutik.
Tutik membeber untuk santunan kecelakaan yang meninggal dunia, naik dari Rp 25 juta menjadi Rp 50 juta. Kemudian perawatan di Rumah Sakit yang awalnya Rp 10 juta menjadi Rp 20 juta. Bahkan kata Tutik dulu biaya ambulance yang sebelumnya tidak dibayar, sekarang dibayar Rp 500 ribu.
Kemudian biaya Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (PPK) yang sebelumnya tidak dibayar sekarang dibayar Rp 1 juta. Aturan Menteri Keuangan ini untuk di Bali baru disosialisasikan di Kabupaten Buleleng. Pihaknya sebagai Wakil Rakyat Bali yang duduk di DPR RI (Senayan) menggandeng mitra kerja.
“Jasa Raharja akan sosialisasi per, Selasa (30/5), jadi kami sama-sama jalanlah, makin mendalam sosialisasi makin bagus,” ungkap politisi Demokrat asal Buleleng yang mantan Ketua Komisi II DPRD Bali 2009-2014 ini. Selain turun sosialisasi PMK terbaru, Sekretaris Departemen Pemberdayaan Perempuan dan Anak DPP Demokrat ini juga sosialisasi investasi bodong yang banyak memakan korban.
Tutik menyebutkan masyarakat harus tahu jurus-jurus menghindari rayuan investasi bodong. Dalam sosialisasi investasi bodong di Bali ini Tutik menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ketika ditanya dalam setiap turun ke Bali apakah dibarengi dengan sosialisasi untuk Pileg 2019, Tutik mengatakan masyarakat bisa memberikan penilaian. “Sesuai dengan bidang tugas Komisi XI tentu ini adalah keterkaitan dengan fungsi tugas kita. Kalau dikaitkan dengan event politik ke depan sebagai politisi tentu saya serahkan kepada rakyat untuk menilai,” tegas Srikandi Demokrat yang istri Cawabup Independen Buleleng di Pilkada 2017 Gede Darmawijaya ini.
Tutik menyebutkan Pileg 2019 masih jauh untuk dibahas dikaitkan dengan dirinya terjun ke sejumlah kelompok masyarakat. “Pileg 2019 masih jauh, sekarang kerja dan fokus dengan tugas-tugas di DPR RI dulu,” pungkas Tutik. *nat
DENPASAR, NusaBali
Bahkan, Minggu, (28/5) politisi senior Demokrat ini turun gunung di basis suaranya di Kabupaten Buleleng. Sebagai anggota Komisi XI yang bermitra kerja dengan Jasa Raharja, Kementerian Keuangan, dan Bank Indonesia, Tutik menggunakan kesempatan kunker di Bali untuk sosialisasi santunan Jasa Raharja lakalantas yang mengalami kenaikan per 1 Juni 2017 mendatang.
Tutik menyebutkan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 15 dan 16 Tahun 2017 santunan Jasa Raharja mengalami kenaikan 100 persen. “Ini PMK terbaru dan belum banyak yang tahu. Sehingga sebagai wakil rakyat dengan mitra kerja Kementerian Keuangan saya merasa punya kewajiban untuk sosialisasi dan menyampaikan kepada masyarakat. Bukan hanya konstituen, seluruh lapisan masyarakat,” ujar Tutik.
Tutik membeber untuk santunan kecelakaan yang meninggal dunia, naik dari Rp 25 juta menjadi Rp 50 juta. Kemudian perawatan di Rumah Sakit yang awalnya Rp 10 juta menjadi Rp 20 juta. Bahkan kata Tutik dulu biaya ambulance yang sebelumnya tidak dibayar, sekarang dibayar Rp 500 ribu.
Kemudian biaya Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (PPK) yang sebelumnya tidak dibayar sekarang dibayar Rp 1 juta. Aturan Menteri Keuangan ini untuk di Bali baru disosialisasikan di Kabupaten Buleleng. Pihaknya sebagai Wakil Rakyat Bali yang duduk di DPR RI (Senayan) menggandeng mitra kerja.
“Jasa Raharja akan sosialisasi per, Selasa (30/5), jadi kami sama-sama jalanlah, makin mendalam sosialisasi makin bagus,” ungkap politisi Demokrat asal Buleleng yang mantan Ketua Komisi II DPRD Bali 2009-2014 ini. Selain turun sosialisasi PMK terbaru, Sekretaris Departemen Pemberdayaan Perempuan dan Anak DPP Demokrat ini juga sosialisasi investasi bodong yang banyak memakan korban.
Tutik menyebutkan masyarakat harus tahu jurus-jurus menghindari rayuan investasi bodong. Dalam sosialisasi investasi bodong di Bali ini Tutik menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ketika ditanya dalam setiap turun ke Bali apakah dibarengi dengan sosialisasi untuk Pileg 2019, Tutik mengatakan masyarakat bisa memberikan penilaian. “Sesuai dengan bidang tugas Komisi XI tentu ini adalah keterkaitan dengan fungsi tugas kita. Kalau dikaitkan dengan event politik ke depan sebagai politisi tentu saya serahkan kepada rakyat untuk menilai,” tegas Srikandi Demokrat yang istri Cawabup Independen Buleleng di Pilkada 2017 Gede Darmawijaya ini.
Tutik menyebutkan Pileg 2019 masih jauh untuk dibahas dikaitkan dengan dirinya terjun ke sejumlah kelompok masyarakat. “Pileg 2019 masih jauh, sekarang kerja dan fokus dengan tugas-tugas di DPR RI dulu,” pungkas Tutik. *nat
Komentar