Buat Skenario Dijambret, Dua Pegawai SPBU Diringkus
TABANAN, NusaBali
Kasus prank kembali terjadi di wilayah hukum Polres Tabanan. Kali ini pelakunya adalah karyawan SPBU yang bertugas di SPBU Jalan Bypass Soekarno yang membuat skenario dijambret uang sebesar Rp 671 juta lebih. Dia adalah Ni Kadek Duwi Widyantari,27, sebagai akunting dan I Made Ariana,40, sebagai office boy.
Dalam kasus rekayasa ini dalang dari perbuatan tersebut adalah Ni Kadek Duwi Widyantari. Sementara I Made Ariana ditugasi menjadi peran pengganti alias jambret. Pelaku Widyantari nekat membuat skenario palsu untuk menutupi perbuatannya yang sudah 2 tahun menilep uang perusahaan. Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra mengatakan terungkapnya kasus ini awalnya pelaku Ni Kadek Duwi Widyantari asal Banjar Dinas Penyalin, Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan, Tabanan ini menelpon manajernya Wayan Handy Sastrawan mengaku jatuh di sekitaran jembatan Jalan Bypass Soekarno kawasan Banjar Sanggulan, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Tabanan pada, Senin (30/1).
Dia pun langsung menuju lokasi melihat kondisi karyawan yang tersebut. Dan dilihat pelaku ini sedang merintih kesakitan sambil tangannya memegang pinggang dan berkata bahwa uang omset yang hendak dibawa ke bank diambil orang. "Manajernya ini sempat menenangkan pelaku hingga akhirnya mengajak melapor ke Polsek Kediri," jelas AKBP Ranefli Dian Candra saat menggelar konferensi pers di Mapolres Tabanan pada, Selasa (31/1) sore.
Kepada polisi pelaku Duwi Widyantari mengaku uang omset senilai Rp 671.179.000 (Rp 671 juta lebih) diambil oleh orang tak dikenal. Namun dalam pengakuan pelaku, polisi menemukan hal janggal dan menaruh kecurigaan kepada pengakuan pelaku. Hal janggal itu pelaku mengaku dijambret, tapi tidak ditemukan luka sedikit pun. Selain itu uang yang dibawa dalam jumlah besar hanya dikirim menggunakan sepeda motor tidak dengan mobil.
Meskipun menaruh curiga, polisi langsung melakukan pengejaran terhadap ciri-ciri pelaku yang menggunakan Yamaha Vixion sesuai dengan pengecekan CCTV dan keterangan masyarakat untuk mencari kebenaran. Kurang dari 24 jam akhirnya pelaku Made Ariana yang ditugaskan menjadi pelaku jambret ditangkap di rumahnya di Banjar Branjingan, Desa Tegal Mengkeb, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan.
"Nah setelah kita interogasi pelaku mengakui perbuatannya bahwa telah membuat skenario penjambretan bersama pelaku Duwi Widyantari," jelasnya. Pada saat melancarkan skenario ini, pelaku cewek (Duwi Widyantari) menjatuhkan tasnya saat berpapasan kemudian diambil pelaku cowok (Made Ariana).
Dari tangan pelaku Made Ariana, polisi juga membawa barang bukti uang senilai Rp 107 juta yang merupakan uang yang hendak disetorkan ke bank. Bukan uang senilai Rp 671 yang disebutkan oleh pelaku awal yang telah dijambret. "Jadi intinya ini pelaku buat skenario jambret untuk menutupi perbuatannya yang sudah menilep uang omset perusahaan sejak 2 tahun untuk kepentingan pribadi," jelas AKBP Ranefli.
Sementara mengenai hubungan kedua pelaku ini adalah sebatas teman kerja. Made Ariana mau membantu pelaku Duwi Widyantari karena merasa utang jasa. Sebab pelaku Duwi Widyantari yang membantu mencarikan pekerjaan Made Ariana sebagai office boy di SPBU tersebut. "Akibat perbuatannya ini keduanya disangkakan pasal 374 KUHP tentang Penggelapan dengan ancaman hukuman penjara 5 tahun," terang AKBP Ranefli Dian Candra Sementara itu ditambahkan oleh Kasat Reskrim Polres Tabanan AKP Aji Yoga Sekar perusahaan SPBU ini mengalami kerugian hingga Rp 500 juta lebih karena sejak dua tahun digelapkan pelaku. Motif pelaku menggelapkan uang ini dengan cara memanipulasi jumlah uang yang dimasukkan ke dalam laporan.
"Memanipulasi jumlah uang yang dimaksud, setiap harinya SPBU ini omset penjualan harian mencapai Rp 300 juta, nah ketika kurang dalam laporan dia tutupi dengan omset penjualannya di hari berikutnya, terus tambal sulam sampai dua tahun. Jadi ketahuannya uang minus itu setiap Sabtu dan Minggu dan menumpuk jadi banyak. Karena bingung ini akhirnya buat skenario penjambretan," terang AKP Aji Yoga.
Kendati telah ditangkap, pihaknya masih tetap akan melakukan penyelidikan lanjutan untuk menghitung kerugian sebenarnya. Termasuk menyelidiki apakah pelaku Made Ariana memang membantu saat dibuat skenario jambret atau dapat kecipratan dari hasil penggelapan tersebut. "Kita tetap akan selidiki lebih lanjut," tandasnya. Sementara itu kedua pelaku yang sama-sama sudah menikah dan punya anak ini nampak menangis atas kasus yang menimpanya. Saat ditanya wartawan hanya geleng-geleng dan menangis. *des
Komentar