Penyuluh Bahasa Bali Bina Siswa Nyurat Lontar
AMLAPURA, NusaBali
2 penyuluh bahasa Bali di Kecamatan Abang, Ni Wayan Ninik Sri Kariasih dan Ni Made Sujesna, membina sejumlah siswa SMPN 1 Abang, jelang menggelar lomba serangkaian Bulan Bahasa Bali, Februari 2023.
Siswa juga mendapatkan pendampingan dari dua guru pembina I Wayan Putu Gede dan Ni Made Ratnawati di SMPN 1 Abang, Banjar Abang Kelod, Desa/Kecamatan Abang, Karangasem, Selasa (31/1).
Kasek SMPN 1 Abang I Gusti Bagus Putra memaparkan, selain menggelar Bulan Bahasa Bali di sekolah, juga nantinya ambil bagian dalam lomba Tingkat Kabupaten Karangasem dan Provinsi Bali. "Makanya kami membina siswa berbakat bidang nyurat aksara Bali agar lebih siap mengikuti lomba," jelas I Gusti Bagus Putra.
Lanjut Bagus Putra, siswa hanya dapat pembinaan dari guru pembina di sekolah. Sehubungan ada penyuluh bahasa Bali, maka pembinaan dikolaborasikan. Sehingga siswa dapat pengalaman dalam menimba ilmu, yang selama ini hanya mereka dapatkan dari guru pembina di sekolah.
"Terutama bagaimana teknisnya pasang aksara yang baik dan benar. Bukan saja, pasang aksara agar aksara itu tertulis rapi, bersih, dan benar dalam pasang aksara, karena penilaiannya nanti seperti itu," jelasnya.
Apalagi dalam lomba nanti nyurat aksara Bali di daun lontar, memerlukan teknis khusus. Penyuluh bahasa Bali Ni Wayan Ninik Sri Kariasih memaparkan, dalam lomba pihak panitia nanti menyediakan lontar, pangrupak (pisau), dulang, kasur tangan, pengasah, kemiri gosong, dan lain-lainnya. Hasil karya tulis aksara Bali di daun lontar mesti digosok dengan kemiri gosong, agar semua aksara terlihat jelas warna hitam.
Ninik Sri Kariasih menyebutkan, teknik menulis di lontar, dengan meletakkan daun lontar di tangan kiri yang menjepit beberapa lembar lontar. Saat menulis dengan menggerakkan pengrupak ke kanan, jari manis tangan kanan mendorong otomatis daun lontar secara perlahan bergeser ke kiri. "Makanya mesti terus berlatih, agar terbiasa nyurat aksara Bali di daun lontar, seberapa memerlukan penekanan pisau ke lontar itu bisa kita dapatkan karena latihan," katanya.
Sejumlah siswa yang ikut pembinaan, di antaranya Ni Made Risiani kelas IX, I Ketut Panji Jagat Santih kelas VIII, dan yang lainnya. Nantinya siswa yang berpengalaman diprioritaskan ikut lomba. *k16
Komentar