Warga Kaget dan Terharu, Tak Menyangka Tamunya Seorang Presiden
Blusukan Malam Hari Presiden Jokowi Kunjungi Rumah Warga di Ubud, Gianyar
Salah satu warga yang dikunjungi, yakni I Wayan Berata,71, menceritakan malam itu Presiden Jokowi masuk rumahnya yang halamannya becek saat hujan gerimis.
GIANYAR, NusaBali
Dari ribuan akomodasi wisata di Bali, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungan kerjanya memilih untuk menginap semalam di Westin Hotel Ubud, wilayah Banjar Kengetan, Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Gianyar. Jokowi beserta keluarga tiba di hotel setelah meresmikan Pasar Seni Sukawati, Rabu (1/2) petang. Seperti biasanya, Presiden yang dikenal sederhana ini menyempatkan diri untuk blusukan ke masyarakat. Sedikitnya ada 4 KK miskin di dekat hotel yang dikunjungi secara door to door pada, Rabu malam. Bahkan Presiden Jokowi berjalan kaki dari satu rumah ke rumah lainnya di Banjar Kengetan.
Tampak Jokowi memakai jaket tebal dan payung, pertanda suasana saat blusukan malam itu sedang hujan gerimis. Dengan mengucapkan Om Swastyastu dan selamat malam, pertama Jokowi nyelonong masuk rumah Ida Ayu Nyoman Rai,70. Jokowi langsung duduk lesehan, ngobrol santai kemudian memberikan dua paket sembako dan bantuan tunai sebesar Rp 2 juta. Hal serupa dilakukan terhadap 3 KK miskin lainnya.
Kepala Kewilayahan Banjar Kengetan, Agus Cahyadi mengatakan ada 4 KK warganya yang beruntung dikunjungi Presiden Jokowi. "Ada 4 warga kami yang dikunjungi oleh Bapak Presiden. Pertama Ida Ayu Nyoman Rai, Ni Nyoman Siki, Wayan Berata dan Ketut Sebig," jelasnya saat ditemui, Kamis (2/2). Agus Cahyadi mengatakan blusukan ini memang spontanitas. Sehingga tak banyak warga sekitar yang mengetahui, termasuk dirinya. Hanya saja, warga yang menjadi sasaran kunjungan memang atas rekomendasi berdasarkan kondisi mereka yang masuk kategori KK miskin. "Blusukannya spontan, masyarakat ndak ada yang tahu. Jadi mereka kaget dan terharu," jelasnya.
Tapi sebelumnya, memang dirinya diminta menyerahkan data dan menunjukkan rumah siapa-siapa saja warga yang perlu bantuan. "Pertama diminta data miskin, saya tunjukkan. Tahu-tahu sudah turun. Beliau turun sendiri, dari perempatan 5 meter ada jalan kaki," ungkapnya. Selain blusukan, Jokowi juga membagikan beberapa paket sembako dan baju kaos di perempatan jalan setempat.
"Warga kita yang kebetulan di jalan, banyak yang dapat," ujarnya. Saat itu, diakui lalu lintas berjalan seperti biasa. "Tidak ada penutupan arus lalu lintas, tapi memang di sekitar Bapak dijaga ketat. Itu dah enaknya punya pemimpin seperti beliau, mau langsung ketemu lihat sendiri warganya," terangnya.
Warga penerima bantuan, Ida Ayu Nyoman Rai didampingi menantu Ida Ayu Putu Sariadi Kartika,39, mengatakan kaget saat ada yang mengetuk pintu rumah. Tambah kaget, ketika yang masuk adalah seorang Presiden. "Ndak pernah menyangka Bapak Presiden bakal ke rumah kami. Beliau datang sekitar jam setengah 10 malam (Pukul 21.30 Wita). Semua sudah di dalam mau tidur. Tiba-tiba Pak Jokowi datang, kaget, senang, terharu, dikunjungi tamu luar biasa," ungkap Ida Ayu Sariadi.
Dalam kesempatan itu, keluarga Ida Ayu Sariadi mendapatkan paket sembako dan uang. Isinya beras, minyak goreng, gula, teh, biskuit. "Astungkara, senang campur aduk. Tak menyangka orang nomor satu bisa ke sini. Cuma terima kasih yang bisa kami ucapkan, semoga Pak Jokowi sekeluarga sehat selalu," ungkapnya.
Ida Ayu Sariadi sendiri hanya seorang ibu rumah tangga. Ibu dua anak ini sempat bekerja di agrowisata luwak coffe namun sejak pandemi Covid-19 harus dirumahkan. "Yang bekerja hanya suami, kadang ngojek kadang pijat tamu. Anak kami masih SD dan balita," jelasnya. Bantuan berupa uang yang diberikan pun rencananya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya anak sekolah. Yang disayangkan, saat blusukan itu Ida Ayu Sariadi tidak sempat mengabadikan foto bersama Presiden. "Karena saking kagetnya, bingung harus ngapain. Jadi ndak sempat fotoan, untung ada katanya divideokan," ujarnya senang.
Hal senada diungkapkan penerima bantuan lainnya I Wayan Berata,71. Dikisahkannya, Jokowi masuk rumahnya yang halamannya becek saat hujan gerimis. Wayan Berata mengaku sedih. "Maka dari itu saya ucapkan banyak terima kasih atas kunjungan Presiden ke gubuk tiyang sendiri meski dalam kondisi becek. Karena seumur-umur, baru kali ini gubuk saya ini didatangi Presiden," ungkapnya terharu.
Setiba di rumahnya, Jokowi pertama-tama bertanya apa pekerjaan dan berapa orang di rumah. Wayan Berata yang mantan sopir pick up ini menceritakan kisah pilunya pasca alami kecelakaan lalu lintas. Kaki kirinya patah, menyebabkan dirinya tak bisa berkendara lagi. Wayan Berata beserta istrinya yang lumpuh pun hanya mengais rejeki dengan berjualan pakan kangkung dan janur di depan rumahnya. Yang lebih miris, dua lansia ini harus membesarkan dua cucunya yang masih SMK dan kelas 5 SD. "Anak laki-laki kami sudah meninggal dunia tahun 2019 lalu. Istrinya pulang ke rumahnya di Buleleng. Dua cucu, kami yang ajak," ungkapnya. Senada dengan Ida Ayu Sariadi, lansia rambut putih ini mendoakan agar Presiden Jokowi selalu dalam keadaan sehat. *nvi
Tampak Jokowi memakai jaket tebal dan payung, pertanda suasana saat blusukan malam itu sedang hujan gerimis. Dengan mengucapkan Om Swastyastu dan selamat malam, pertama Jokowi nyelonong masuk rumah Ida Ayu Nyoman Rai,70. Jokowi langsung duduk lesehan, ngobrol santai kemudian memberikan dua paket sembako dan bantuan tunai sebesar Rp 2 juta. Hal serupa dilakukan terhadap 3 KK miskin lainnya.
Kepala Kewilayahan Banjar Kengetan, Agus Cahyadi mengatakan ada 4 KK warganya yang beruntung dikunjungi Presiden Jokowi. "Ada 4 warga kami yang dikunjungi oleh Bapak Presiden. Pertama Ida Ayu Nyoman Rai, Ni Nyoman Siki, Wayan Berata dan Ketut Sebig," jelasnya saat ditemui, Kamis (2/2). Agus Cahyadi mengatakan blusukan ini memang spontanitas. Sehingga tak banyak warga sekitar yang mengetahui, termasuk dirinya. Hanya saja, warga yang menjadi sasaran kunjungan memang atas rekomendasi berdasarkan kondisi mereka yang masuk kategori KK miskin. "Blusukannya spontan, masyarakat ndak ada yang tahu. Jadi mereka kaget dan terharu," jelasnya.
Tapi sebelumnya, memang dirinya diminta menyerahkan data dan menunjukkan rumah siapa-siapa saja warga yang perlu bantuan. "Pertama diminta data miskin, saya tunjukkan. Tahu-tahu sudah turun. Beliau turun sendiri, dari perempatan 5 meter ada jalan kaki," ungkapnya. Selain blusukan, Jokowi juga membagikan beberapa paket sembako dan baju kaos di perempatan jalan setempat.
"Warga kita yang kebetulan di jalan, banyak yang dapat," ujarnya. Saat itu, diakui lalu lintas berjalan seperti biasa. "Tidak ada penutupan arus lalu lintas, tapi memang di sekitar Bapak dijaga ketat. Itu dah enaknya punya pemimpin seperti beliau, mau langsung ketemu lihat sendiri warganya," terangnya.
Warga penerima bantuan, Ida Ayu Nyoman Rai didampingi menantu Ida Ayu Putu Sariadi Kartika,39, mengatakan kaget saat ada yang mengetuk pintu rumah. Tambah kaget, ketika yang masuk adalah seorang Presiden. "Ndak pernah menyangka Bapak Presiden bakal ke rumah kami. Beliau datang sekitar jam setengah 10 malam (Pukul 21.30 Wita). Semua sudah di dalam mau tidur. Tiba-tiba Pak Jokowi datang, kaget, senang, terharu, dikunjungi tamu luar biasa," ungkap Ida Ayu Sariadi.
Dalam kesempatan itu, keluarga Ida Ayu Sariadi mendapatkan paket sembako dan uang. Isinya beras, minyak goreng, gula, teh, biskuit. "Astungkara, senang campur aduk. Tak menyangka orang nomor satu bisa ke sini. Cuma terima kasih yang bisa kami ucapkan, semoga Pak Jokowi sekeluarga sehat selalu," ungkapnya.
Ida Ayu Sariadi sendiri hanya seorang ibu rumah tangga. Ibu dua anak ini sempat bekerja di agrowisata luwak coffe namun sejak pandemi Covid-19 harus dirumahkan. "Yang bekerja hanya suami, kadang ngojek kadang pijat tamu. Anak kami masih SD dan balita," jelasnya. Bantuan berupa uang yang diberikan pun rencananya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya anak sekolah. Yang disayangkan, saat blusukan itu Ida Ayu Sariadi tidak sempat mengabadikan foto bersama Presiden. "Karena saking kagetnya, bingung harus ngapain. Jadi ndak sempat fotoan, untung ada katanya divideokan," ujarnya senang.
Hal senada diungkapkan penerima bantuan lainnya I Wayan Berata,71. Dikisahkannya, Jokowi masuk rumahnya yang halamannya becek saat hujan gerimis. Wayan Berata mengaku sedih. "Maka dari itu saya ucapkan banyak terima kasih atas kunjungan Presiden ke gubuk tiyang sendiri meski dalam kondisi becek. Karena seumur-umur, baru kali ini gubuk saya ini didatangi Presiden," ungkapnya terharu.
Setiba di rumahnya, Jokowi pertama-tama bertanya apa pekerjaan dan berapa orang di rumah. Wayan Berata yang mantan sopir pick up ini menceritakan kisah pilunya pasca alami kecelakaan lalu lintas. Kaki kirinya patah, menyebabkan dirinya tak bisa berkendara lagi. Wayan Berata beserta istrinya yang lumpuh pun hanya mengais rejeki dengan berjualan pakan kangkung dan janur di depan rumahnya. Yang lebih miris, dua lansia ini harus membesarkan dua cucunya yang masih SMK dan kelas 5 SD. "Anak laki-laki kami sudah meninggal dunia tahun 2019 lalu. Istrinya pulang ke rumahnya di Buleleng. Dua cucu, kami yang ajak," ungkapnya. Senada dengan Ida Ayu Sariadi, lansia rambut putih ini mendoakan agar Presiden Jokowi selalu dalam keadaan sehat. *nvi
1
Komentar