Dikhawatiri, Banyak Guru Tolak Jadi Kasek SD
AMLAPURA, NusaBali
Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa khawatir dengan banyaknya guru menolak jadi kepala sekolah (kasek) SD.
Padahal, penunjukan jabatan kasek ini melalui pertimbangan matang, sekaligus merupakan rezeki. Wabup menyampikan itu menyusul kekosongan 34 jabatan kasek SD di Karangasem. Wakil Bupati Artha Dipa menyampaikan itu pada acara rembug pendidikan yang dihadiri para kasek SD dan SMP se-Karangasem, di Gedung Mall Pelayanan Publik, Jalan Gajah Mada, Amlapura, Kamis (2/1). Penunjukan jabatan kasek SD dari pihak pimpinan, jelasnya, dengan mempertimbangkan kepangkatan, pengalaman, latar belakang pendidikan, dan kompetensi. Tugas pemimpin, memang berat yakni merencanakan program, mengoordinasikan, mendelegasikan, mengurus sumber daya manusia, operasional dan mempertanggungjawabkan. Terlebih lagi, di SD ada dana BOS (bantuan operasional sekolah) yang pertanggungjawabannya mesti akurat berbasis IT. ‘’Tapi, sebagai pemimpin kan ada seni memerintah, baik tidaknya memimpin hasilnya berdampak pada siswa. Jika siswa jadi pintar maka pemimpinnya berhasil dan guru jadi teladan dari siswa,’’ jelasnya.
Dia menyebutkan, pentingnya pemimpin sekolah menjalin komunikasi dengan lingkungan untuk daya dukung pendidikan. “Hanya saja, tunjangan kasek SD tidak sebanding dengan tugas-tugas berat yang mereka emban,” ujar Artha Dipa, disambut sorak ratusan kasek SD dan SMP.
Oleh karena itu, jelasnya, banyak guru menolak jadi kasek SD. Di satu sisi, Karangasem masih kekurangan guru dan banyak SD yang kosong jabatan kasek. Kekosongan ini wajib diisi untuk kelancaran administrasi.
Acara tersebut dihadiri Sekda I Ketut Sedana Mertha, Kadisdikpora Karangasem I Wayan Sutrisna, Sekretaris Disdikpora I Komang Budiarta, Kepala Bidang SD dan SMP Disdikpora I Gusti Bagus Jaya Arsana, Kepala Bidang Ketenagaan Disdikpora I Gusti Nyoman Parnawa, dan undangan lain. Kabid Ketenagaan I Gusti Nyoman Parnawa mengatakan calon 34 kasek SD sudah ada, namun masih dalam proses.*k16
1
Komentar