Pastika Muncul di Acara Golkar Bali
Saat Kunjungan Ketum Golkar Airlangga Hartarto
DENPASAR, NusaBali
Gubernur Bali dua periode (2008-2013 dan 2013-2018) Made Mangku Pastika tiba-tiba hadir dalam acara kunjungan Ketum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto di Kantor DPD I Golkar Bali, Jalan Surapati Nomor 9 Denpasar, Jumat (3/2) siang.
Kehadiran Pastika yang mengejutkan ini membuat bergulir isu mantan Kapolda Bali ini masuk Golkar. Pastika terang-terangan mengatakan tidak akan lupa dengan Golkar yang telah memungutnya saat tidak lagi diusung PDIP ketika Pilgub Bali 2013 lalu.
"Saya sebenarnya diundang sebagai Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI. Kalau ada suara suara seperti itu (diajak masuk Golkar, Red) wajar saja. Nanti siapapun undang saya, ya saya akan hadir," ujar Pastika. Saat acara kunjungan Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Pastika didampingi Ketua DPD I Golkar Bali Nyoman Sugawa Korry dan Ketua Pemenangan Pemilu Wilayah Bali-NTB-NTT DPP Golkar Gede Sumarjaya Linggih alias Demer.
Purnawirawan polisi berpangkat Komisaris Jenderal (Komjen) ini mengikuti acara sampai selesai. "Saya merasa Golkar selama ini konsisten dalam sikap politiknya mendukung pemerintah, itu baik sekali. Namun Golkar tidak kehilangan daya kritisnya," ujar mantan Kepala Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional (Kalakhar BNN) ini.
Kata Pastika, walaupun Golkar dalam pemerintahan, tetapi tidak kehilangan daya kritisnya. "Peran menterinya sangat signifikan di pemerintahan. Seperti peran menterinya dalam penanganan Pandemi Covid-19," ujarnya. Pastika mengatakan, kehadirannya tidak ada bicara khusus untuk politik. Dirinya hadir karena menolak lupa dengan Golkar. "Saya nggak boleh lupa juga. Saat saya terlunta-lunta dibuang orang, ada yang mungut. Golkar yang mungut saya dan Demokrat. Kita nggak boleh lupa itu," ujarnya.
Pastika pada Pilgub Bali 2013 diusung Golkar, Demokrat dan Gerindra berpasangan dengan Cawagub I Ketut Sudikerta (Pasti-Kerta). Pasangan ini mengalahkan pasangan Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan yang diusung PDIP dengan kemenangan tipis hanya 996 suara.
Ketika ditanya kehadiran dirinya di Golkar disebut sebagai pulang ke Partai Kawitan alias partai asal, Pastika hanya mengelak. "Kan itu kata beliau (elite Golkar). Kalau soal KTA Golkar, saya sudah punya jaman dulu," tegasnya. Kata Pastika, sebelum reformasi tahun 1998, Golkar dikenal dengan jalur ABG (ABRI, Birokrat dan Golongan Kekaryaan). "Sebagai Anggota ABRI waktu itu saya punya dwifungsi. Setelah reformasi kan ABRI tidak lagi berpolitik. Golkar juga menjadi parpol," ujar Calon Gubernur yang pernah diusung PDIP di Pilgub Bali 2008 dengan Cawagub saat itu Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga ini.
Soal adanya isu akan menjadi Wantimbang (Dewan Pertimbangan) DPD Golkar Bali, Pastika mengatakan masih jauh. "Belum sampai sejauh itu, Anggota DPD RI tidak bisa menjadi pengurus partai. Nanti setelah nggak jadi DPD, jadi wartawan juga boleh. Paling enak itu jadi wartawan. Dan pastinya saya (jadi wartawan) yang tidak bisa diatur," kelakarnya. *nat
Komentar