Target 4,5 Juta Wisman Tidak Muluk-muluk
Syarat Pariwisata Membaik, Penerbangan Internasional Terus Bertambah
Ardana menilai target 4,5 juta wisman merupakan target yang wajar. Tidak terlalu muluk-muluk, karena pariwisata Bali baru saja dimulai.
MANGUPURA, NusaBali
Kalangan pelaku pariwisata Bali optimistis target menggaet 4,5 juta wisatawan mancanegara (wisman) akan tercapai. Hal itu mengacu perkembangan penerbangan internasional dan jumlah kedatangan wisman pada 2022. BPS Provinsi Bali mencatat, jumlah penerbangan internasional ke Bali sebanyak 12.538, dengan jumlah penumpang 2.210.048, sedangkan yang tercatat sebagai wisman mencapai 2.155.747.
Salah seorang pelaku pariwisata Bali, I Ketut Ardana, sangat optimistis target 4,5 juta wisman dapat tercapai. Namun, kata dia, dengan sejumlah syarat, pandemi Covid-19 sudah benar-benar dianggap tuntas. Dengan selesainya pandemi Covid-19, memungkinkan masyarakat internasional leluasa berpergian kemanapun. Terutama berwisata ke Bali, sebagai syarat kedua. Kemudian, yang ketiga khusus untuk Bali, jumlah penerbangan internasional harus digenjot.
“Jika 2022 lalu, penerbangan internasional mencapai 12 ribu, maka tahun ini semestinya harus bertambah,” ujar mantan Ketua DPD ASITA Bali, yang kini duduk sebagai Dewan Penasehat, Jumat (3/2).
Ardana menilai target 4,5 juta wisman merupakan target yang wajar. Tidak terlalu muluk-muluk. Hal itu karena pariwisata Bali baru saja dimulai. “Kalau saya, itu positif,” tegasnya.
Lanjut Ardana, jika pada 2019 lalu Bali mendapatkan 6,3 juta, maka 50 persen saja dari jumlah itu bisa dicapai pada 2023, patut harus disyukuri. “Karena kita baru mulai (pariwisata),” ucap pengusaha pariwisata asal Karangasem ini.
Ardana menambahkan, dengan dibukanya penerbangan langsung ke China, diperkirakan akan memperbesar peluang meningkatnya jumlah kunjungan wisman pada 2023. “Itu cukup signifikan nanti, pada 2023 maupun 2024,” katanya.
Di sisi lain, Ardana menilai besar lainnya datang dari wisman India, yang saat ini berada di posisi kedua dalam daftar 10 besar wisman terbanyak ke Bali, setelah wisman Australia pada peringkat pertama. Dia optimistis, jika ada penerbangan langsung dari India ke Bali atau sebaliknya, jumlah wisman India ke Bali akan bertambah banyak.
“Sepanjang yang saya ketahui belum ada (penerbangan langsung dari India menuju Bali, Red). Dulu memang pernah ada rencana, tetapi belum terwujud,” kata Ardana.
Dia berharap agar ke depan penerbangan langsung dari India ke Bali maupun sebaliknya bisa terwujud. “Memang transitnya pendek, tetapi akan lebih baik lagi kalau ada penerbangan langsung, akan lebih efektif,” imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan Sekretaris BPC PHRI Badung I Gede Ricky Sukarta. “Menurut saya target 4,5 juta termasuk moderat,” ujarnya.
Jika tidak ada sesuatu yang luar biasa, kata Ricky Sukarta, logikanya Bali bisa mendapatkan lebih dari 4,5 juta wisman pada 2023. Alasannya PPKM di Indonesia sudah dicabut, penerbangan internasional juga bertambah.
Pasar dari kawasan Asia Timur, Jepang, Korea, Taiwan dan China, sebutnya, akan memberikan dampak signifikan. Selama ini, wisman dari kawasan tersebut relatif ‘sepi’. “Saya kira sedikit,” ujarnya.
Memang pada 22 Februari lalu, ada penerbangan langsung dari China ke Bali yang mengangkut 210 penumpang. Namun sampai sekarang belum ada susulannya. “Mudah-mudahan kuartal kedua nanti, wisman China lebih banyak datang lagi,” harap Ricky Sukarta.
Sebelumnya BPS Provinsi Bali mencatat jumlah penerbangan baik internasional Januari-Desember 2022 sebanyak 12.538. Jumlah tersebut mengalami meningkat 4.976,11 persen dibanding periode sama tahun 2021. Seiring itu jumlah penumpang juga melonjak. Dari hanya 247 penumpang pada Januari-Desember 2021 menjadi 2.210.048 orang penumpang atau 2.155.747 wisman pada Desember 2022. “Ya, memang demikian sesuai dengan data,” ujar Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Provinsi Bali, Kamis (2/2).
Sebagaimana diketahui, Pemerintah Pusat yakni Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menargetkan Bali meraih 4 juta wisman pada 2023. Melihat perkembangan trend kunjungan wisatawan 2022, Pemprov Bali optimistis bisa meraih 4,5 juta. “Mas Menteri (Menparkeraf Sandiaga Uno) memang menargetkan 4 juta. Namun melihat data kunjungan 2022, di mana dari PPLN mencapai 2,3 juta, kita optimis 2023 bisa mencapai 4,5 juta,” ujar Kadiparda Bali Tjokorda Bagus Pemayun beberapa waktu lalu di Dinas Pariwisata Bali, Jalan Tjut Nyak Dien, kawasan Nita Mandala Provinsi Bali, Denpasar. *K17
Salah seorang pelaku pariwisata Bali, I Ketut Ardana, sangat optimistis target 4,5 juta wisman dapat tercapai. Namun, kata dia, dengan sejumlah syarat, pandemi Covid-19 sudah benar-benar dianggap tuntas. Dengan selesainya pandemi Covid-19, memungkinkan masyarakat internasional leluasa berpergian kemanapun. Terutama berwisata ke Bali, sebagai syarat kedua. Kemudian, yang ketiga khusus untuk Bali, jumlah penerbangan internasional harus digenjot.
“Jika 2022 lalu, penerbangan internasional mencapai 12 ribu, maka tahun ini semestinya harus bertambah,” ujar mantan Ketua DPD ASITA Bali, yang kini duduk sebagai Dewan Penasehat, Jumat (3/2).
Ardana menilai target 4,5 juta wisman merupakan target yang wajar. Tidak terlalu muluk-muluk. Hal itu karena pariwisata Bali baru saja dimulai. “Kalau saya, itu positif,” tegasnya.
Lanjut Ardana, jika pada 2019 lalu Bali mendapatkan 6,3 juta, maka 50 persen saja dari jumlah itu bisa dicapai pada 2023, patut harus disyukuri. “Karena kita baru mulai (pariwisata),” ucap pengusaha pariwisata asal Karangasem ini.
Ardana menambahkan, dengan dibukanya penerbangan langsung ke China, diperkirakan akan memperbesar peluang meningkatnya jumlah kunjungan wisman pada 2023. “Itu cukup signifikan nanti, pada 2023 maupun 2024,” katanya.
Di sisi lain, Ardana menilai besar lainnya datang dari wisman India, yang saat ini berada di posisi kedua dalam daftar 10 besar wisman terbanyak ke Bali, setelah wisman Australia pada peringkat pertama. Dia optimistis, jika ada penerbangan langsung dari India ke Bali atau sebaliknya, jumlah wisman India ke Bali akan bertambah banyak.
“Sepanjang yang saya ketahui belum ada (penerbangan langsung dari India menuju Bali, Red). Dulu memang pernah ada rencana, tetapi belum terwujud,” kata Ardana.
Dia berharap agar ke depan penerbangan langsung dari India ke Bali maupun sebaliknya bisa terwujud. “Memang transitnya pendek, tetapi akan lebih baik lagi kalau ada penerbangan langsung, akan lebih efektif,” imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan Sekretaris BPC PHRI Badung I Gede Ricky Sukarta. “Menurut saya target 4,5 juta termasuk moderat,” ujarnya.
Jika tidak ada sesuatu yang luar biasa, kata Ricky Sukarta, logikanya Bali bisa mendapatkan lebih dari 4,5 juta wisman pada 2023. Alasannya PPKM di Indonesia sudah dicabut, penerbangan internasional juga bertambah.
Pasar dari kawasan Asia Timur, Jepang, Korea, Taiwan dan China, sebutnya, akan memberikan dampak signifikan. Selama ini, wisman dari kawasan tersebut relatif ‘sepi’. “Saya kira sedikit,” ujarnya.
Memang pada 22 Februari lalu, ada penerbangan langsung dari China ke Bali yang mengangkut 210 penumpang. Namun sampai sekarang belum ada susulannya. “Mudah-mudahan kuartal kedua nanti, wisman China lebih banyak datang lagi,” harap Ricky Sukarta.
Sebelumnya BPS Provinsi Bali mencatat jumlah penerbangan baik internasional Januari-Desember 2022 sebanyak 12.538. Jumlah tersebut mengalami meningkat 4.976,11 persen dibanding periode sama tahun 2021. Seiring itu jumlah penumpang juga melonjak. Dari hanya 247 penumpang pada Januari-Desember 2021 menjadi 2.210.048 orang penumpang atau 2.155.747 wisman pada Desember 2022. “Ya, memang demikian sesuai dengan data,” ujar Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Provinsi Bali, Kamis (2/2).
Sebagaimana diketahui, Pemerintah Pusat yakni Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menargetkan Bali meraih 4 juta wisman pada 2023. Melihat perkembangan trend kunjungan wisatawan 2022, Pemprov Bali optimistis bisa meraih 4,5 juta. “Mas Menteri (Menparkeraf Sandiaga Uno) memang menargetkan 4 juta. Namun melihat data kunjungan 2022, di mana dari PPLN mencapai 2,3 juta, kita optimis 2023 bisa mencapai 4,5 juta,” ujar Kadiparda Bali Tjokorda Bagus Pemayun beberapa waktu lalu di Dinas Pariwisata Bali, Jalan Tjut Nyak Dien, kawasan Nita Mandala Provinsi Bali, Denpasar. *K17
1
Komentar