Pasar Adat Lelateng Terbakar, 20 Kios Ludes
NEGARA, NusaBali
Peristiwa kebakaran terjadi di Pasar Adat Lelateng, Banjar Adat Peken, Lingkungan Ketapang, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara, Jembrana, Sabtu (4/2) malam.
Dalam peristiwa kebakaran ini, dua bangunan blok tempat 20 kios pedagang ludes diamuk si jago merah.
Dari informasi, kebakaran bangunan kios pedagang di Pasar Adat Leletang kemarin terjadi sekitar pukul 21.00 Wita. Kebakaran di pasar pagi, ini diketahui sejumlah pedagang di ruko yang berada di sebelah selatan pasar. Saat dilihat warga, api sudah membesar.
“Kebakaran sekitar pukul 21.00 Wita. Pas diketahui warga, api sudah besar. Diketahui api sudah besar karena pasar sudah tutup. Pasar hanya buka pagi sampai siang,” ujar Bendesa Adat Lelateng I Made Samiada saat ditemui di lokasi, Sabtu malam kemarin.
Menurut Samiada, ada dua bangunan blok kios di tengah pasar yang terbakar. Dua bangunan blok kios yang terbakar itu kebetulan berdempetan. Awalnya, kebakaran dua blok bangunan kios yang berdempetan itu paling pertama membesar di blok kios sisi selatan.
Tidak berselang lama, api merembet ke blok kios sisi timur. Api pun dengan cepat membesar sehingga membakar kedua blok kios yang merupakan bangunan blok kios di tengah pasar. “Awalnya api dari blok yang selatan merembet ke sebelah. Dua blok kios yang terbakar. Di dua blok itu ada 20 kios,” kata Samiada.
Samiada menyebut, peristiwa kebakaran di Pasar Adat Lelateng kali ini merupakan kejadian yang kedua. Kebakaran yang terjadi pada 2021 lalu, meludeskan satu blok bangunan kios tempat 8 kios pedagang. “Kalau kebakaran yang sebelumnya di blok kios utara. Sedangkan dua blok kios yang sekarang terbakar, masuk blok tengah,” ucap Samiada.
Dari 20 kios pedagang yang terbakar kemarin, kata Samiada, ditempati 1 pedagang baju dan 19 pedagang sembako. Dirinya belum berani memastikan penyebab kebakaran. Namun dari perkiraan sementara, kebakaran di blok kios tengah pasar ini terjadi karena korsleting listrik.
“Kalau korban (luka maupun jiwa) tidak ada. Tetapi bangunan dan semua barang-barang dagangan di dua blok habis terbakar. Kita juga belum tahu berapa kerugiannya,” kata Samiada.
Sementara pantauan di lapangan, selain jajaran Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Jembrana, juga ada bantuan satu unit mobil Water Canon dari Polres Jembrana yang dikerahkan untuk membantu pemadaman api. Setelah sempat beberapa kali mobil tangki bolak-balik untuk mengambil air, kebakaran dua bangunan blok kios itu pun akhirnya berhasil dipadamkan pada sekitar pukul 23.30 Wita.
“Kita kerahkan semua armada. Tiga mobil Damkar dan dua mobil tangki. Tadi kita sempat kewalahan karena api cepat membesar. Tetapi secara umum sudah bisa tertangani sehingga tidak merembet ke bangunan los dan kios lainnya,” ujar Kasat Pol PP Jembrana I Made Leo Agus Jaya yang turun ke lokasi.
Meski api sudah berhasil dipadamkan pada sekitar pukul 23.30 Wita, namun sejumlah armada Damkar dan mobil Water Canon Polres Jembrana tetap disiagakan di lokasi hingga Minggu (5/2) dinihari. Petugas pun masih melakukan penyisiran untuk memastikan tidak ada sisa sumber api.
Penyemprotan untuk pendinginan pascakebakaran juga masih berlangsung hingga dinihari. Tim Inafis Satreskrim Polres Jembrana juga belum dapat melakukan olah TKP karena masih menunggu penanganan dari pihak Damkar. *ode
Dari informasi, kebakaran bangunan kios pedagang di Pasar Adat Leletang kemarin terjadi sekitar pukul 21.00 Wita. Kebakaran di pasar pagi, ini diketahui sejumlah pedagang di ruko yang berada di sebelah selatan pasar. Saat dilihat warga, api sudah membesar.
“Kebakaran sekitar pukul 21.00 Wita. Pas diketahui warga, api sudah besar. Diketahui api sudah besar karena pasar sudah tutup. Pasar hanya buka pagi sampai siang,” ujar Bendesa Adat Lelateng I Made Samiada saat ditemui di lokasi, Sabtu malam kemarin.
Menurut Samiada, ada dua bangunan blok kios di tengah pasar yang terbakar. Dua bangunan blok kios yang terbakar itu kebetulan berdempetan. Awalnya, kebakaran dua blok bangunan kios yang berdempetan itu paling pertama membesar di blok kios sisi selatan.
Tidak berselang lama, api merembet ke blok kios sisi timur. Api pun dengan cepat membesar sehingga membakar kedua blok kios yang merupakan bangunan blok kios di tengah pasar. “Awalnya api dari blok yang selatan merembet ke sebelah. Dua blok kios yang terbakar. Di dua blok itu ada 20 kios,” kata Samiada.
Samiada menyebut, peristiwa kebakaran di Pasar Adat Lelateng kali ini merupakan kejadian yang kedua. Kebakaran yang terjadi pada 2021 lalu, meludeskan satu blok bangunan kios tempat 8 kios pedagang. “Kalau kebakaran yang sebelumnya di blok kios utara. Sedangkan dua blok kios yang sekarang terbakar, masuk blok tengah,” ucap Samiada.
Dari 20 kios pedagang yang terbakar kemarin, kata Samiada, ditempati 1 pedagang baju dan 19 pedagang sembako. Dirinya belum berani memastikan penyebab kebakaran. Namun dari perkiraan sementara, kebakaran di blok kios tengah pasar ini terjadi karena korsleting listrik.
“Kalau korban (luka maupun jiwa) tidak ada. Tetapi bangunan dan semua barang-barang dagangan di dua blok habis terbakar. Kita juga belum tahu berapa kerugiannya,” kata Samiada.
Sementara pantauan di lapangan, selain jajaran Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Jembrana, juga ada bantuan satu unit mobil Water Canon dari Polres Jembrana yang dikerahkan untuk membantu pemadaman api. Setelah sempat beberapa kali mobil tangki bolak-balik untuk mengambil air, kebakaran dua bangunan blok kios itu pun akhirnya berhasil dipadamkan pada sekitar pukul 23.30 Wita.
“Kita kerahkan semua armada. Tiga mobil Damkar dan dua mobil tangki. Tadi kita sempat kewalahan karena api cepat membesar. Tetapi secara umum sudah bisa tertangani sehingga tidak merembet ke bangunan los dan kios lainnya,” ujar Kasat Pol PP Jembrana I Made Leo Agus Jaya yang turun ke lokasi.
Meski api sudah berhasil dipadamkan pada sekitar pukul 23.30 Wita, namun sejumlah armada Damkar dan mobil Water Canon Polres Jembrana tetap disiagakan di lokasi hingga Minggu (5/2) dinihari. Petugas pun masih melakukan penyisiran untuk memastikan tidak ada sisa sumber api.
Penyemprotan untuk pendinginan pascakebakaran juga masih berlangsung hingga dinihari. Tim Inafis Satreskrim Polres Jembrana juga belum dapat melakukan olah TKP karena masih menunggu penanganan dari pihak Damkar. *ode
1
Komentar