Dari Tokoh Wayang hingga Naga Zebra
Geliat Karya Pematung Kayu di Desa Batubulan Kangin
Kerajinan membuat patung kayu bisa dikatakan sudah menjadi ‘hak patentnya’ kebanyakan warga Desa Batubulan Kangin.
GIANYAR, NusaBali
DESA Batubulan Kangin, Kecamatan Sukawati, Gianyar, merupakan salah satu sentra kerajinan patung kayu di Kabupaten Gianyar. Tidak perlu jauh menelisik ke dalam buat mengenali desa dengan 2054 KK (9.000 jiwa) sebagai desa pematung kayu.
Cukup dengan melintas dari jalan raya utama desa menuju Terminal Batubulan dari arah Desa Guwang di sebelah timur.
Gelondongan kayu bahan patung dengan beragam ukuran gampang ditemui beberapa sudutan dan ambal-ambal pekarangan warga. Dan yang menjadi penanda pokok, tentu saja aktivitas membuat patung dari para perajin, yang bisa dilihat hampir setiap hari. Mulai dari memotong kayu, membuat bakalan, menakik, memahat, mengukir, ngamplasan hingga nyemir-supaya mengkilat, sebelum dikirim atau dipasarkan ke pasar seni maupun menunggu pembeli.
Perbekel Batubulan Kangin I Wayan Alit Putra Atmaja memaparkan, kerajinan patung kayu merupakan salah satu mata pencaharian warganya. “Jumlah perajin banyak, puluhan orang,” ungkap salah seorang perbekel muda usia di Gianyar ini.
Karena menjadi sumber pendapatan dan perekonomian warga, kerajinan membuat patung kayu bisa dikatakan sudah menjadi ‘hak patentnya’ kebanyakan warga Desa Batubulan Kangin. Sekaligus menempatkan Desa Batubulan Kangin, dalam peta kerajinan di Kabupaten Gianyar, dengan ciri dan karakter produknya masing-masing. Contohnya, Desa Celuk dengan kerajinan emas dan perak. Desa Batubulan sampai Desa Singapadu, dikenal dengan kerajinan patung batu padas. Desa Guwang dan Ketewel, dengan perajin-perajin yang banyak membuat patung garuda dan patung pet-kong (budha) dan lainnya.
Ada berapa jenis patung yang dibuat para perajin di Desa Batubulan Kangin. Diantaranya patung tokoh-tokoh pewayangan, dewa-dewi, patung orang, patung budha maupun yang lain. Bergantung pada selera dan permintaan pasar. Namun demikian ada satu jenis patung yang dipandang sebagai ikon dari Desa Batubulan Kangin, yang terdiri dari dua desa adat, yakni Desa Adat Batuyang dan Desa Adat Batuaji.
Patung tersebut adalah patung Naga Terbang. Patung tersebut, berupa pahatan sosok naga bersayap yang nampak seperti naga ala China. “Kami di sini menyebutnya Naga Zebra,” ungkap Alit Putra Atmaja. *k17
Cukup dengan melintas dari jalan raya utama desa menuju Terminal Batubulan dari arah Desa Guwang di sebelah timur.
Gelondongan kayu bahan patung dengan beragam ukuran gampang ditemui beberapa sudutan dan ambal-ambal pekarangan warga. Dan yang menjadi penanda pokok, tentu saja aktivitas membuat patung dari para perajin, yang bisa dilihat hampir setiap hari. Mulai dari memotong kayu, membuat bakalan, menakik, memahat, mengukir, ngamplasan hingga nyemir-supaya mengkilat, sebelum dikirim atau dipasarkan ke pasar seni maupun menunggu pembeli.
Perbekel Batubulan Kangin I Wayan Alit Putra Atmaja memaparkan, kerajinan patung kayu merupakan salah satu mata pencaharian warganya. “Jumlah perajin banyak, puluhan orang,” ungkap salah seorang perbekel muda usia di Gianyar ini.
Karena menjadi sumber pendapatan dan perekonomian warga, kerajinan membuat patung kayu bisa dikatakan sudah menjadi ‘hak patentnya’ kebanyakan warga Desa Batubulan Kangin. Sekaligus menempatkan Desa Batubulan Kangin, dalam peta kerajinan di Kabupaten Gianyar, dengan ciri dan karakter produknya masing-masing. Contohnya, Desa Celuk dengan kerajinan emas dan perak. Desa Batubulan sampai Desa Singapadu, dikenal dengan kerajinan patung batu padas. Desa Guwang dan Ketewel, dengan perajin-perajin yang banyak membuat patung garuda dan patung pet-kong (budha) dan lainnya.
Ada berapa jenis patung yang dibuat para perajin di Desa Batubulan Kangin. Diantaranya patung tokoh-tokoh pewayangan, dewa-dewi, patung orang, patung budha maupun yang lain. Bergantung pada selera dan permintaan pasar. Namun demikian ada satu jenis patung yang dipandang sebagai ikon dari Desa Batubulan Kangin, yang terdiri dari dua desa adat, yakni Desa Adat Batuyang dan Desa Adat Batuaji.
Patung tersebut adalah patung Naga Terbang. Patung tersebut, berupa pahatan sosok naga bersayap yang nampak seperti naga ala China. “Kami di sini menyebutnya Naga Zebra,” ungkap Alit Putra Atmaja. *k17
Komentar