RS Bali Mandara Jajaki Kerjasama dengan MD Anderson Cancer Centre
DENPASAR, NusaBali
RSUD Bali Mandara (RSBM) mendapat kunjungan dari perwakilan MD Anderson Cancer Centre yang bernaung di bawah The University of Texas, Amerika Serikat, Senin (6/2).
Kunjungan perwakilan layanan kanker terbaik di Negeri Paman Sam itu sebagai tindak lanjut kerjasama MD Anderson dengan Kementerian Kesehatan.
Didampingi Plt Direktur Utama RSBM dr Ketut Suarjaya dan tim dokter onkologi RSBM, perwakilan MD Anderson melihat sarana prasarana penunjang layanan kanker terpadu RSBM, meliputi layanan operasi, kemoterapi, radioterapi, hingga terapi bertenaga nuklir yang tengah dalam persiapan.
Plt Dirut RSBM dr Ketut Suarjaya menyampaikan pihaknya akan menjajaki kerjasama dengan MD Anderson dalam bentuk pengembangan sumber daya manusia. Kerjasama ini diharapkan semakin menyempurnakan layanan kanker terpadu di RSBM.
“Nanti kerjasamanya pengembangan SDM, kita pelatihan ke mereka, juga ikut rapat-rapat secara online,” ungkap dr Suarjaya.
Sejak diresmikan Gubernur Bali Wayan Koster pada Mei 2022, layanan kanker terpadu telah menerima ratusan pasien rujukan dari berbagai rumah sakit di Bali maupun luar Bali. Dokter Suarjaya menyebut, layanan kanker RSMB merupakan layanan kanker terbaik yang dimiliki rumah sakit milik pemerintah provinsi di Indonesia.
Salah satu keunggulan layanan kanker terpadu RSBM nantinya adalah terapi kedokteran nuklir. Saat ini alat yang akan digunakan sudah tiba di RSBM dan masih dalam tahap instalasi. Direncanakan pada pertengahan tahun sudah bisa dioperasionalkan. Layanan ini nantinya akan menjadi satu-satunya di Bali dan Indonesia bagian timur.
“One stop services, mulai dari diagnosis, bedah, kemoterapi, radioterapi, sampai kedokteran nuklir,” ujar mantan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali ini.
Dokter Suarjaya menambahkan layanan kanker terpadu RSBM memiliki 30 dokter spesialis terkait penanganan penyakit kanker. Mereka dibantu 18 orang perawat. Saat ini, ada 17 pasien yang sedang menjalani kemoterapi dan 21 tengah menjalani radioterapi.
Dia berharap kerjasama dengan MD Anderson nantinya mencakup pelatihan dokter untuk mendapatkan sub spesialis. Baik nantinya dalam bentuk beasiswa belajar, diklat, fellowship, ataupun short course.
Penandatanganan kerjasama MD Anderson dengan Kemenkes telah dilakukan pada Jumat (3/2) lalu di Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta. RS Dharmais sebagai pusat layanan kanker nasional di Indonesia nantinya akan melanjutkan kerjasama ini dengan rumah sakit di daerah.
“Di Bali ada dua rumah sakit, RS Prof Ngoerah dan RS Bali Mandara. Dua rumah sakit ini adalah jejaring pelayanan kanker di Indonesia,” ungkap Direktur Perencanaan Organisasi dan Umum RS Kanker Dharmais Anjari yang ikut mengantar perwakilan MD Anderson ke Bali.
Diungkapkannya, kerjasama antara Kemenkes dan MD Anderson nantinya mulai pencegahan, promosi, deteksi dini, pelayanan kesehatan, rehabilitasi, sampai pelayanan paluatif termasuk pendidikan dan pelatihannya.
Dikatakannya, kanker merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan banyak kematian di Indonesia. Kenaikan kasus kanker di Indonesia sangat cepat dan menjadi tiga besar penyebab kematian.
“Kunjungan ini sebagai wujud bagaimana meningkatkan pelayanan kanker di Bali. Masyarakat Indonesia mesti mendapatkan akses layanan kanker yang sedapat mungkin tidak berbeda dengan yang di Jakarta,” tandas Anjari. *cr78
Komentar