RKPD 2024, Jembrana Fokus Infrastruktur
Dalam acara konsultasi publik itu, Bupati Jembrana I Nengah Tamba meminta RKPD Jembrana 2024 difokuskan untuk penanganan di sektor infrastruktur.
NEGARA, NusaBali
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Jembrana menggelar konsultasi publik rancangan awal Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Jembrana tahun 2024 di Ruang Rapat Jimbarwana, Kantor Bupati Jembrana, Senin (6/2).
Konsultasi publik untuk merancang RKPD Jembrana tahun 2024 itu, melibatkan para Kepala OPD Pemkab Jembrana serta instansi vertikal di Jembrana. Di samping itu juga diikuti perwakilan dari DPRD Jembrana, para Camat dan Perbekel/Lurah se-Kabupaten Jembrana.
Bupati Tamba mengatakan, RKPD ini adalah gambaran langkah apa saja yang mesti dikerjakan Pemkab Jembrana tahun mendatang. Dirinya berharap konsultasi publik ini benar-benar dapat mensinergikan berbagai program, kegiatan dan sub kegiatan dengan memprioritaskan kebutuhan masyarakat serta pendukung suksesnya pembangunan di Jembrana.
"RKPD saya ilustrasikan dalam satu gambaran apa yang dilakukan tahun depan. Perencanannya harus bagus. Apa kira-kira yang rakyat butuhkan di tahun 2024, bagaimana kita menyusun perencanaan, menganalisa dan bisa mengeksekusi dengan baik. Selain menjalankan 13 program visi misi Bupati dan Wakil Bupati Jembrana, saya ingin di tahun 2024 itu lebih banyak di sektor infrastruktur," ujar Bupati Tamba.
Menurut Bupati Tamba, kedatangan Presiden RI Joko Widodo ke Jembrana pada Kamis (2/2) lalu, memberikan dampak positif bagi Kabupaten Jembrana. Di samping infrastruktur, Bupati Tamba ingin dalam RKPD tahun 2024 juga mengoptimalkan kebijakan-kebijakan di sektor lain. Seperti meningkatkan kualitas kesehatan, urusan adat dan dinas, kebijakan untuk keluarga miskin, stunting, termasuk menyiapkan hal yang tidak terduga di tahun 2024.
"Sektor pertanian, kelautan dan perikanan, industri, IKM, UMKM dan koperasi, ekonomi kreatif dan digital, dan juga pariwisata harus lebih kita optimalkan sehingga berdampak pada peningkatan penghasilan masyarakat Jembrana. Dan saya juga ingin sekali menata pintu masuk Jembrana yang ada di barat dan di timur agar betul-betul ada kesan memasuki wilayah Kabupaten Jembrana," ujar bupati asal Desa Kalaikah, Kecamatan Negara ini.
Melalui konsultasi publik tersebut, Bupati Tamba berharap, rancangan awal RKPD Tahun 2024 dapat ditelaah dan dipertajam bersama-sama untuk pencapaian visi Pemkab Jembrana. Yakni mewujudkan Masyarakat Jembrana Bahagia Berlandaskan Tri Hita Karana. "Melalui forum ini saya harap mendapatkan masukan dan saran positif serta konstruktif dari para peserta forum. Mari kita kompak kerja keras, bekerja lebih giat. Setelah Presiden datang kita harus lebih giat dan semangat dalam menjalankan program dengan baik," tegas Bupati Tamba.
Sementara Kepala Bappedalitbang Jembrana I Made Sudantra mengatakan, forum konsultasi publik ini dilaksanakan untuk mendapatkan masukan penting terhadap rancangan awal RKPD Jembrana 2024 yang lebih menitikberatkan pada aspek teknokratis. Sehingga forum konsultasi ini dilaksanakan secara terbatas dengan mengundang para pemangku kepentingan utama yang terdiri dari unsur-unsur yang mewakili pembahasan prioritas dan sasaran pembangunan tahun rencana 2024.
"Pelaksanaan forum konsultasi publik ini menjadi media pembentukan komitmen seluruh stakeholder. Dalam keterkaitan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan sera merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam tahapan penyusunan RAPBD (Rancangan APBD). Sebagai pedoman dalam penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas dan Platfon Anggaran Sementara (PPAS)," ujar Sudantra. *ode
Konsultasi publik untuk merancang RKPD Jembrana tahun 2024 itu, melibatkan para Kepala OPD Pemkab Jembrana serta instansi vertikal di Jembrana. Di samping itu juga diikuti perwakilan dari DPRD Jembrana, para Camat dan Perbekel/Lurah se-Kabupaten Jembrana.
Bupati Tamba mengatakan, RKPD ini adalah gambaran langkah apa saja yang mesti dikerjakan Pemkab Jembrana tahun mendatang. Dirinya berharap konsultasi publik ini benar-benar dapat mensinergikan berbagai program, kegiatan dan sub kegiatan dengan memprioritaskan kebutuhan masyarakat serta pendukung suksesnya pembangunan di Jembrana.
"RKPD saya ilustrasikan dalam satu gambaran apa yang dilakukan tahun depan. Perencanannya harus bagus. Apa kira-kira yang rakyat butuhkan di tahun 2024, bagaimana kita menyusun perencanaan, menganalisa dan bisa mengeksekusi dengan baik. Selain menjalankan 13 program visi misi Bupati dan Wakil Bupati Jembrana, saya ingin di tahun 2024 itu lebih banyak di sektor infrastruktur," ujar Bupati Tamba.
Menurut Bupati Tamba, kedatangan Presiden RI Joko Widodo ke Jembrana pada Kamis (2/2) lalu, memberikan dampak positif bagi Kabupaten Jembrana. Di samping infrastruktur, Bupati Tamba ingin dalam RKPD tahun 2024 juga mengoptimalkan kebijakan-kebijakan di sektor lain. Seperti meningkatkan kualitas kesehatan, urusan adat dan dinas, kebijakan untuk keluarga miskin, stunting, termasuk menyiapkan hal yang tidak terduga di tahun 2024.
"Sektor pertanian, kelautan dan perikanan, industri, IKM, UMKM dan koperasi, ekonomi kreatif dan digital, dan juga pariwisata harus lebih kita optimalkan sehingga berdampak pada peningkatan penghasilan masyarakat Jembrana. Dan saya juga ingin sekali menata pintu masuk Jembrana yang ada di barat dan di timur agar betul-betul ada kesan memasuki wilayah Kabupaten Jembrana," ujar bupati asal Desa Kalaikah, Kecamatan Negara ini.
Melalui konsultasi publik tersebut, Bupati Tamba berharap, rancangan awal RKPD Tahun 2024 dapat ditelaah dan dipertajam bersama-sama untuk pencapaian visi Pemkab Jembrana. Yakni mewujudkan Masyarakat Jembrana Bahagia Berlandaskan Tri Hita Karana. "Melalui forum ini saya harap mendapatkan masukan dan saran positif serta konstruktif dari para peserta forum. Mari kita kompak kerja keras, bekerja lebih giat. Setelah Presiden datang kita harus lebih giat dan semangat dalam menjalankan program dengan baik," tegas Bupati Tamba.
Sementara Kepala Bappedalitbang Jembrana I Made Sudantra mengatakan, forum konsultasi publik ini dilaksanakan untuk mendapatkan masukan penting terhadap rancangan awal RKPD Jembrana 2024 yang lebih menitikberatkan pada aspek teknokratis. Sehingga forum konsultasi ini dilaksanakan secara terbatas dengan mengundang para pemangku kepentingan utama yang terdiri dari unsur-unsur yang mewakili pembahasan prioritas dan sasaran pembangunan tahun rencana 2024.
"Pelaksanaan forum konsultasi publik ini menjadi media pembentukan komitmen seluruh stakeholder. Dalam keterkaitan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan sera merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam tahapan penyusunan RAPBD (Rancangan APBD). Sebagai pedoman dalam penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas dan Platfon Anggaran Sementara (PPAS)," ujar Sudantra. *ode
1
Komentar