Nelayan Harapkan Penataan untuk Tempat Penambatan Perahu
MANGUPURA, NusaBali
Kelompok nelayan yang ‘bermarkas’ di Pantai Jerman, Kecamatan Kuta, Badung mengharapkan ada penataan untuk tempat penambatan perahu.
Menurut nelayan ini demi menjaga estetika kawasan, sekaligus agar Pantai Jerman semakin dikunjungi wisatawan. Salah seorang tokoh masyarakat Banjar Segara Kuta Mangku Nyoman Budiartha, mengatakan bersama kelompok nelayan telah berkoordinasi dengan Sekda Badung, terkait rencana penataan untuk tempat penambatan perahu nelayan di Pantai Jerman. “Kami mempunyai rencana untuk menata, kami sudah sepakat untuk itu. Jadi kami ingin tempatnya nanti lebih bagus, ada tiang pancang, sehingga tertata rapi, tidak semrawut seperti sekarang ini,” kata Budiartha.
Budiartha mengatakan, ada empat kelompok nelayan yang berada di Banjar Segara, yaitu Kelompok Nelayan Samudra Jaya 1, 2, 3, dan 4. Masing-masing kelompok nelayan beranggotakan 36 hingga 41 orang. Mereka juga mempunyai zona masing-masing dan terorganisir.
Pada umumnya, lanjut Budiartha, perahu nelayan ditambatkan di tengah laut dan hanya beberapa yang di darat. Namun pada saat musim angin barat, yang biasanya disertai angin kencang serta ombak besar, perahu ditambatkan di pesisir. “Saat sebagian besar perahu nelayan ditambatkan di darat terlihat agak padat. Berkaca dari kondisi itu memang diperlukan suatu penataan kembali agar kondisi perahu itu terlihat lebih rapi, bersih, dan nyaman,” katanya.
Menurut Budiartha, penataan kawasan Pantai Jerman untuk lokasi parkir perahu dirasa masih sangat memungkinkan, karena area Pantai Jerman masih cukup luas. Terlebih akhir tahun 2023 akan ada penambahan pasir kembali, yang rencananya dilakukan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida. “Mudah-mudahan ini bisa direalisasikan, karena kami pun masih mengkaji, apakah bisa menggunakan katrol atau sistem lain yang dapat memudahkan nelayan,” katanya.
Harapan senada juga disampaikan Ketua Kelompok Nelayan Pantai Jerman Made Putra. Pada dasarnya, dia menginginkan agar kondisi nelayan di Pantai Jerman dapat tertata lebih rapi dan bersih, sehingga mendukung estetika kawasan yang telah ditata oleh Pemkab Badung. Dengan demikian, maka nelayan tetap bisa eksis, pariwisata semakin menggeliat, dan pedagang semakin meningkat jualannya.
“Kami ingin kawasan Pantai Jerman menjadi lebih baik lagi dan semakin banyak dikunjungi wisatawan. Kalau Pemkab Badung ingin menata, tentu kami menyambut baik hal ini, agar bisa lebih baik lagi,” katanya.
Sementara, Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa, mengatakan penataan lokasi parkir perahu nelayan ini bagian dari upaya memoles wajah Pantai Jerman menjadi lebih menarik dan rapih. Penataan itu rencananya akan dilakukan tahun ini, setelah penataan kawasan Pantai Samigita. Selain pembuatan area penambatan perahu nelayan yang lebih rapi, Pemkab Badung melalui Dinas PUPR juga mempersiapkan fasilitas untuk memudahkan para nelayan memindahkan perahu ke daratan. Selama ini para nelayan memang cukup kesulitan memindahkan perahunya ke daratan, sehingga memerlukan tenaga yang cukup banyak.
“Penataan lokasi parkir perahu ini bagian dari upaya menjaga estetika kawasan Pantai Jerman. Ini yang akan dilakukan setelah penataan kawasan Pantai Samigita selesai,” tegasnya. *dar
Budiartha mengatakan, ada empat kelompok nelayan yang berada di Banjar Segara, yaitu Kelompok Nelayan Samudra Jaya 1, 2, 3, dan 4. Masing-masing kelompok nelayan beranggotakan 36 hingga 41 orang. Mereka juga mempunyai zona masing-masing dan terorganisir.
Pada umumnya, lanjut Budiartha, perahu nelayan ditambatkan di tengah laut dan hanya beberapa yang di darat. Namun pada saat musim angin barat, yang biasanya disertai angin kencang serta ombak besar, perahu ditambatkan di pesisir. “Saat sebagian besar perahu nelayan ditambatkan di darat terlihat agak padat. Berkaca dari kondisi itu memang diperlukan suatu penataan kembali agar kondisi perahu itu terlihat lebih rapi, bersih, dan nyaman,” katanya.
Menurut Budiartha, penataan kawasan Pantai Jerman untuk lokasi parkir perahu dirasa masih sangat memungkinkan, karena area Pantai Jerman masih cukup luas. Terlebih akhir tahun 2023 akan ada penambahan pasir kembali, yang rencananya dilakukan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida. “Mudah-mudahan ini bisa direalisasikan, karena kami pun masih mengkaji, apakah bisa menggunakan katrol atau sistem lain yang dapat memudahkan nelayan,” katanya.
Harapan senada juga disampaikan Ketua Kelompok Nelayan Pantai Jerman Made Putra. Pada dasarnya, dia menginginkan agar kondisi nelayan di Pantai Jerman dapat tertata lebih rapi dan bersih, sehingga mendukung estetika kawasan yang telah ditata oleh Pemkab Badung. Dengan demikian, maka nelayan tetap bisa eksis, pariwisata semakin menggeliat, dan pedagang semakin meningkat jualannya.
“Kami ingin kawasan Pantai Jerman menjadi lebih baik lagi dan semakin banyak dikunjungi wisatawan. Kalau Pemkab Badung ingin menata, tentu kami menyambut baik hal ini, agar bisa lebih baik lagi,” katanya.
Sementara, Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa, mengatakan penataan lokasi parkir perahu nelayan ini bagian dari upaya memoles wajah Pantai Jerman menjadi lebih menarik dan rapih. Penataan itu rencananya akan dilakukan tahun ini, setelah penataan kawasan Pantai Samigita. Selain pembuatan area penambatan perahu nelayan yang lebih rapi, Pemkab Badung melalui Dinas PUPR juga mempersiapkan fasilitas untuk memudahkan para nelayan memindahkan perahu ke daratan. Selama ini para nelayan memang cukup kesulitan memindahkan perahunya ke daratan, sehingga memerlukan tenaga yang cukup banyak.
“Penataan lokasi parkir perahu ini bagian dari upaya menjaga estetika kawasan Pantai Jerman. Ini yang akan dilakukan setelah penataan kawasan Pantai Samigita selesai,” tegasnya. *dar
1
Komentar