Buwas : Beras Impor Bulog Dioplos
Stabilkan harga, beras Bulog dijual ke ritel Indomaret-Alfamart kemasan 5 kg
JAKARTA, NusaBali
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas mengungkap kenaikan harga beras beberapa waktu terakhir lantaran beras impor Bulog dioplos. Menurutnya, beras impor Bulog dioplos karena kualitasnya premium, tetapi harganya medium.
Tindakan nakal pengoplos itu membuat operasi pasar yang dilakukan Bulog tidak optimal, padahal beras yang digelontorkan sudah lebih dari target operasi pasar.
"Kemarin ditemukan hanya ganti baju beras Bulog, diganti karungnya dengan merek lain, dijualnya harga premium. Dijual sampai konsumen dengan harga Rp12 ribu, Rp13 ribu. Itu yang menyebabkan harga beras kemarin tidak turun," ujar Buwas di Hypermart Puri Indah, Jakarta Barat, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Rabu (8/2).
Agar harga beras kembali stabil, Bulog memasok beras langsung ke ritel modern. Dengan begitu, rantai distribusi menjadi lebih singkat.
Nantinya, beras Bulog di ritel modern dijual dalam kemasan 5 kg yang sudah tertera harganya sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp9.450 per kg.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey mengatakan beras Bulog saat ini baru masuk di ritel modern Transmart, Hypermart, dan Ramayana.
Aprindo menargetkan minggu ini beras ditargetkan akan tersedia di Indomaret dan Alfamart.
"Dalam minggu ini sedang dibicarakan ritel yang lain termasuk Indomaret, Alfamart, minggu ini karena lagi dihitung," ujarnya.
"Kita di retail sudah ter-packing 5 kg, kita tidak pernah menjual beras yang curah. Jadi kita pastikan akan sesuai dengan HET," imbuh Roy.
Harga beras naik dalam beberapa waktu terakhir. Padahal, pemerintah telah mengimpor 500 ribu ton beras untuk memenuhi cadangan beras pemerintah (CBP) yang digunakan untuk operasi pasar.
Berdasarkan Panel Harga Badan Pangan Nasional, harga beras premium pada Selasa (7/2) naik 0,15 persen menjadi Rp13.330 per kilogram dibanding minggu lalu. Kemudian beras medium naik 0,09 persen menjadi Rp11.690 per kilogram.
Harga ini melampaui harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp9.450 per kilogram. Roy pun memastikan bahwa beras di seluruh modern akan dijual sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp9.450 per kg.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi memastikan bahwa prioritas penjualan beras Bulog akan disalurkan melalui pasar tradisional. Hal ini supaya masyarakat bisa memilih, ingin membeli beras Bulog di pasar tradisional atau ritel modern dengan harga yang sama.
"Jadi, nomor satu pasar tradisional kita penuhi, kerja sama dengan pemerintah daerah se-Indonesia juga kita kerjakan langsung ke pedagang juga kita kerjakan, yang hari ini ditambah retailer," paparnya. *
Tindakan nakal pengoplos itu membuat operasi pasar yang dilakukan Bulog tidak optimal, padahal beras yang digelontorkan sudah lebih dari target operasi pasar.
"Kemarin ditemukan hanya ganti baju beras Bulog, diganti karungnya dengan merek lain, dijualnya harga premium. Dijual sampai konsumen dengan harga Rp12 ribu, Rp13 ribu. Itu yang menyebabkan harga beras kemarin tidak turun," ujar Buwas di Hypermart Puri Indah, Jakarta Barat, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Rabu (8/2).
Agar harga beras kembali stabil, Bulog memasok beras langsung ke ritel modern. Dengan begitu, rantai distribusi menjadi lebih singkat.
Nantinya, beras Bulog di ritel modern dijual dalam kemasan 5 kg yang sudah tertera harganya sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp9.450 per kg.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey mengatakan beras Bulog saat ini baru masuk di ritel modern Transmart, Hypermart, dan Ramayana.
Aprindo menargetkan minggu ini beras ditargetkan akan tersedia di Indomaret dan Alfamart.
"Dalam minggu ini sedang dibicarakan ritel yang lain termasuk Indomaret, Alfamart, minggu ini karena lagi dihitung," ujarnya.
"Kita di retail sudah ter-packing 5 kg, kita tidak pernah menjual beras yang curah. Jadi kita pastikan akan sesuai dengan HET," imbuh Roy.
Harga beras naik dalam beberapa waktu terakhir. Padahal, pemerintah telah mengimpor 500 ribu ton beras untuk memenuhi cadangan beras pemerintah (CBP) yang digunakan untuk operasi pasar.
Berdasarkan Panel Harga Badan Pangan Nasional, harga beras premium pada Selasa (7/2) naik 0,15 persen menjadi Rp13.330 per kilogram dibanding minggu lalu. Kemudian beras medium naik 0,09 persen menjadi Rp11.690 per kilogram.
Harga ini melampaui harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp9.450 per kilogram. Roy pun memastikan bahwa beras di seluruh modern akan dijual sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp9.450 per kg.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi memastikan bahwa prioritas penjualan beras Bulog akan disalurkan melalui pasar tradisional. Hal ini supaya masyarakat bisa memilih, ingin membeli beras Bulog di pasar tradisional atau ritel modern dengan harga yang sama.
"Jadi, nomor satu pasar tradisional kita penuhi, kerja sama dengan pemerintah daerah se-Indonesia juga kita kerjakan langsung ke pedagang juga kita kerjakan, yang hari ini ditambah retailer," paparnya. *
1
Komentar