Perekonomian Bali Tetap Tumbuh Tinggi
Prediksi BI Triwulan I 2023
DENPASAR,NusaBali
Bank Indonesia memperkirakan perekonomian Bali tetap tumbuh tinggi pada triwulan I 2023.
Namun melandai dibandingkan triwulan IV 2022 . Hal itu seiring dengan normalisasi jumlah kedatangan wisatawan pasca Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Nataru dan libur sekolah akhir tahun, serta berakhirnya international event KTT G20.
Hal tersebut terungkap dari pers rilis Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali (KpwBI Bali) Trisno Nugroho, Selasa(7/2).
Disampaikan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Bali triwulan IV 2022 tetap tumbuh tinggi sebesar 6,61 persen(yoy), walaupun melandai dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 8,10 persen (yoy).
"Realisasi pertumbuhan ekonomi Bali yang masih cukup tinggi ini terutama didukung oleh semakin membaiknya aktivitas pariwisata pasca COVID-19 dan penyelenggaraan event internasional KTT G20," ujarnya.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Bali triwulan IV 2022 tertahan antara lain disebabkan oleh pola historis pasca panen raya hortikultura, peningkatan curah hujan yang berdampak terhadap produktivitas pertanian. Selain itu juga dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas akibat inflasi, dan penurunan ekonomi negara maju yang selama ini menjadi pasar utama wisman Bali.
Dengan perkembangan tersebut, ekonomi Bali keseluruhan 2022 tumbuh positif 4,84 persen (yoy) dari kontraksi -2,46 persen (yoy) di 2021.
Pertumbuhan ekonomi Bali triwulan IV 2022 terutama ditopang oleh meningkatnya kinerja Lapangan Usaha (LU) terkait pariwisata, yaitu transportasi dan pergudangan, penyediaan akomodasi dan makan minum(akmamin) serta Pengadaan Listrik dan Gas.
Perbaikan kinerja pariwisata Bali juga sejalan dengan tingginya pertumbuhan jumlah wisatawan yang mencapai 84,60 persen (yoy) pada triwulan IV 2022 seiring dengan penyelenggaraan puncak KTT G20 Presidensi Indonesia di Bali serta penambahan satu maskapai international direct flight bersamaan dengan momentum HKBN Nataru.
Lebih lanjut, pelaksanaan berbagai events strategis di Bali dan diberlakukannya kebijakan full capacity untuk angkutan udara juga mendorong kunjungan dan aktivitas pariwisata, khususnya LU(lapangan usaha) Transportasi dan Pergudangan dan akmamin.
Sementara itu, kinerja lapangan usaha pengadaan listrik dan gas juga meningkat seiring peningkatan yang siginifikan penjualan dan konsumsi listrik konsumen bisnis karena intensitas aktivitas pariwisata dan events strategis.
Berdasarkan sisi pengeluaran, berlanjutnya pemulihan ekonomi Bali terutama bersumber dari lonjakan pertumbuhan komponen ekspor luar negeri sejalan dengan peningkatan ekspor jasa. Hal ini tercermin dari kenaikan kunjungan wisatawan mancanegara yang mencapai 970 ribu orang pada triwulan IV 2022.
"Lebih tinggi dibandingkan triwulan IV 2021 yang hanya mencapai 8 orang akibat masih adanya pembatasan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN)," jelas Trisno Nugroho.
Selanjutnya, konsumsi rumah tangga yang tetap terjaga dan investasi yang terakselerasi seiring dengan momentum HBKN Nataru, serta penyelesaian pembangunan infrastruktur prioritas nasional dan berlanjutnya beberapa proyek pemerintah dan swasta. *K17
Hal tersebut terungkap dari pers rilis Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali (KpwBI Bali) Trisno Nugroho, Selasa(7/2).
Disampaikan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Bali triwulan IV 2022 tetap tumbuh tinggi sebesar 6,61 persen(yoy), walaupun melandai dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 8,10 persen (yoy).
"Realisasi pertumbuhan ekonomi Bali yang masih cukup tinggi ini terutama didukung oleh semakin membaiknya aktivitas pariwisata pasca COVID-19 dan penyelenggaraan event internasional KTT G20," ujarnya.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Bali triwulan IV 2022 tertahan antara lain disebabkan oleh pola historis pasca panen raya hortikultura, peningkatan curah hujan yang berdampak terhadap produktivitas pertanian. Selain itu juga dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas akibat inflasi, dan penurunan ekonomi negara maju yang selama ini menjadi pasar utama wisman Bali.
Dengan perkembangan tersebut, ekonomi Bali keseluruhan 2022 tumbuh positif 4,84 persen (yoy) dari kontraksi -2,46 persen (yoy) di 2021.
Pertumbuhan ekonomi Bali triwulan IV 2022 terutama ditopang oleh meningkatnya kinerja Lapangan Usaha (LU) terkait pariwisata, yaitu transportasi dan pergudangan, penyediaan akomodasi dan makan minum(akmamin) serta Pengadaan Listrik dan Gas.
Perbaikan kinerja pariwisata Bali juga sejalan dengan tingginya pertumbuhan jumlah wisatawan yang mencapai 84,60 persen (yoy) pada triwulan IV 2022 seiring dengan penyelenggaraan puncak KTT G20 Presidensi Indonesia di Bali serta penambahan satu maskapai international direct flight bersamaan dengan momentum HKBN Nataru.
Lebih lanjut, pelaksanaan berbagai events strategis di Bali dan diberlakukannya kebijakan full capacity untuk angkutan udara juga mendorong kunjungan dan aktivitas pariwisata, khususnya LU(lapangan usaha) Transportasi dan Pergudangan dan akmamin.
Sementara itu, kinerja lapangan usaha pengadaan listrik dan gas juga meningkat seiring peningkatan yang siginifikan penjualan dan konsumsi listrik konsumen bisnis karena intensitas aktivitas pariwisata dan events strategis.
Berdasarkan sisi pengeluaran, berlanjutnya pemulihan ekonomi Bali terutama bersumber dari lonjakan pertumbuhan komponen ekspor luar negeri sejalan dengan peningkatan ekspor jasa. Hal ini tercermin dari kenaikan kunjungan wisatawan mancanegara yang mencapai 970 ribu orang pada triwulan IV 2022.
"Lebih tinggi dibandingkan triwulan IV 2021 yang hanya mencapai 8 orang akibat masih adanya pembatasan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN)," jelas Trisno Nugroho.
Selanjutnya, konsumsi rumah tangga yang tetap terjaga dan investasi yang terakselerasi seiring dengan momentum HBKN Nataru, serta penyelesaian pembangunan infrastruktur prioritas nasional dan berlanjutnya beberapa proyek pemerintah dan swasta. *K17
1
Komentar