Warga Bangun Jembatan Darurat di Jalan Bakung yang Jebol
SINGARAJA, NusaBali
Warga membangun jembatan darurat menggunakan bambu di atas jalan di Lingkungan Bakung, Kelurahan/Kecamatan Sukasada, Buleleng, yang jebol, Jumat (10/2).
Pembangunan jembatan itu dilakukan secara swadaya oleh masyarakat mengingat jalan tersebut merupakan akses utama warga termasuk anak-anak untuk menuju ke sekolah. Pantaan NusaBali di lokasi, jembatan bambu dengan lebar sekitar 1 meter sudah terpasang di bagian pinggir jalan jebol. Jembatan tersebut dibangun dengan panjang sekitar 10 meter di atas aliran sungai dan saluran gorong-gorong. Nampak sejumlah pelajar melawati jembatan darurat tersebut untuk pulang ke rumah usai dari sekolah.
Sejumlah pekerja dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Buleleng dibantu warga sekitar melakukan pembersihan di bagian lain. Mereka akan membangun jembatan lain di sebelahnya, untuk digunakan sebagai akses kendaraan bermotor. Jembatan itu akan dibangun menggunakan pondasi besi.
Bendesa Adat Bakung, Putu Joni Sandiasa mengatakan pembangunan jembatan darurat dilakukan secara swadaya oleh masyarakat. Sandiasa menyebutkan, saat akses jalan jebol dua pekan, para siswa yang biasanya bersekolah melewati jalan tersebut, harus memutar mencari jalan alternatif yang jauhnya hingga 1,5 kilometer. Hal itu, pun membuat para siswa terlambat sampai di sekolah.
"Pembangunan jembatan ini untuk mempermudah siswa untuk berangkat ke sekolah. Anak-anak sekolah kasihan memutar sampai 1.5 kilometer ke utara. Ada juga alternatif jalan lain namun terjal dan bahaya. Ini krama Bakung antusias membangun jembatan untuk pejalan kaki dan motor," ujarnya.
Kata Sandiasa, pembangunan jembatan sementara untuk pejalan kaki dilakukan swadaya dengan bahan bambu. Sementara, untuk jembatan motor pihaknya dibantu dari PUTR Buleleng untuk pondasi besi jembatan. "Kalau dari segi kemananan san kekuatan jembatan, sudah pihak PUTR yang turun mengukur. Struktur bangunan mereka yang mengerti," ucapnya.
Pihaknya pun mendesak, Pemerintah segera melakukan perbaikan jalan. Mengingat jalan tersebut merupakan jalan strategis, yang biasa dilewati oleh lima warga desa dan kelurahan yakni, Desa Sarimekar, Padangbulia, Nagasepeha, Desa Petandakan, dan Kelurahan Sukasada. "Kami desak biar segera diperbaiki untuk kepentingan umum," sebutnya.
Salah seorang siswa asal Desa Sarimekar bernama Ketut Doni 14, menyampaikan, saat jembatan darurat belum dibangun, ia harus, memutar mencari jalan alternatif untuk ke sekolahnya di SMP Negeri 1 Sukasada. Selain itu, dia harus bangun lebih pagi agar tidak terlambat ke sekolah. "Kalau ke sekolah lewat ke Bantang Banua, jadi jam 06.30 Wita sudah jalan biar tidak telat. Sekarang sudah ada jembatan bisa cepat lewat sini," kata dia.
Seperti diketahui, ruas jalan di Lingkungan Bakung, Kelurahan/Kecamatan Sukasada, Buleleng, jebol setelah diguyur hujan deras, Sabtu (28/1) lalu. Jalan yang menjadi akses utama warga ini sudah retak sejak sebulan sebelumnya. Di bawah jalan tersebut terdapat aliran sungai dan saluran gorong-gorong. Pasca jebol, akses jalan itu ditutup penuh.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng I Putu Adiptha Eka Putra menyebutkan, pihaknya akan segera memperbaiki jalan tersebut. Mengingat jalan tersebut merupakan akses utama warga di sejumlah desa.
"Segera nanti lewat TAPD akan membahas teknis anggaran perbaikannya. Setelah anggaran tersedia baru akan dieksekusi. Kami upayakan secepatnya karena ini jalur strategis juga," janji Adiptha. *mzk
Komentar