Desa Inginkan Penanganan Masalah Secara Online
TABANAN, NusaBali
Pemerintahan Desa se-Tabanan todong Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Tabanan merilis klinik pengaduan secara daring (online).
Klinik tersebut dimaksudkan untuk mempermudah penyampaian masalah yang ada di desa terutama yang berkaitan dengan komunikasi dan informatika.
Hal tersebut terungkap saat Diskominfo Tabanan menyelenggarakan rapat forum perangkat daerah secara daring pada Jumat (10/2). Permintaan dibuatkan klinik ini disampaikan langsung Ketua Forum Perbekel Tabanan I Gede Komang Restan Wesnawa.
"Klinik kami minta dibuatkan untuk penanganan masalah di desa. Apalagi sekarang sudah zamannya teknologi supaya masalah cepat ditangami terutama yang berkaitan dengan informasi dan komunikasi," ujar Restwan Wesnawa yang notabane Perbekel Desa Delod Peken ini.
Menurutnya klinik dibuat karena masing-masing desa sekarang sudah menganggarkan peningkatan kapasitas untuk jaringan komunikasi. Itu seiring dengan penerapan visi misi pimpinan untuk mewujudkan desa presisi.
"Desa kita sudah bersiap untuk menyiapkan data akan terkoneksi dengan kabupaten untuk mewujudkan Desa Presisi. Kami juga sudah koordinasi dengan DPMD (Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa). Dan alangkah baiknya kita sama-sama bersinergi. Ketika ada permasalahan di desa jadi sudah bisa diatasi langsung," urainya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Tabanan I Putu Dian Setiawan berjanji akan memfasilitasi. Sebab saat ini Kominfo sendiri sudah memiliki klinik TIK (teknologi informasi dan komunikasi). "Kami akan berkoordinasi dengan DPMD untuk bersinergi terkait dibuatnya klinik ini," jelasnya.
Apalagi menurut Dian Setiawan saat ini era digital adalah hal wajib yang harus diketahui dan dimiliki. "Kami siap mewujudkan pembuatan klinik ini. Sehingga konsep awal nanti dengan adanya klinik mudah-mudahan ada desa yang bisa jadi percontohan dalam penanganan masalah secara daring. Segera kami akan berkoordinasi dengan DPMD," janjinya.
Sementara itu rapat yang digelar Diskominfo secara daring ini lebih menekankan perancangan program untuk mendukung rencana awal RKPD (rencana kerja pemerintah daerah). Sehingga diundang seluruh kepala OPD, perangkat kecamatan, desa, hingga adat untuk memberikan masukan dan saran dalam pembangunan di bidang informasi dan komunikasi.
Di sisi lain dalam mensukseskan sarana komunikasi dan informasi di Tabanan akan terpasang 481 titik dengan kekuatan 30 bandwidth. Sebanyak 481 titik ini dipasang seiring Tabanan kembali mendapat bantuan wifi di 88 titik pemasangan di tahun 2023 dari dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Pemprov Bali. *des
Hal tersebut terungkap saat Diskominfo Tabanan menyelenggarakan rapat forum perangkat daerah secara daring pada Jumat (10/2). Permintaan dibuatkan klinik ini disampaikan langsung Ketua Forum Perbekel Tabanan I Gede Komang Restan Wesnawa.
"Klinik kami minta dibuatkan untuk penanganan masalah di desa. Apalagi sekarang sudah zamannya teknologi supaya masalah cepat ditangami terutama yang berkaitan dengan informasi dan komunikasi," ujar Restwan Wesnawa yang notabane Perbekel Desa Delod Peken ini.
Menurutnya klinik dibuat karena masing-masing desa sekarang sudah menganggarkan peningkatan kapasitas untuk jaringan komunikasi. Itu seiring dengan penerapan visi misi pimpinan untuk mewujudkan desa presisi.
"Desa kita sudah bersiap untuk menyiapkan data akan terkoneksi dengan kabupaten untuk mewujudkan Desa Presisi. Kami juga sudah koordinasi dengan DPMD (Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa). Dan alangkah baiknya kita sama-sama bersinergi. Ketika ada permasalahan di desa jadi sudah bisa diatasi langsung," urainya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Tabanan I Putu Dian Setiawan berjanji akan memfasilitasi. Sebab saat ini Kominfo sendiri sudah memiliki klinik TIK (teknologi informasi dan komunikasi). "Kami akan berkoordinasi dengan DPMD untuk bersinergi terkait dibuatnya klinik ini," jelasnya.
Apalagi menurut Dian Setiawan saat ini era digital adalah hal wajib yang harus diketahui dan dimiliki. "Kami siap mewujudkan pembuatan klinik ini. Sehingga konsep awal nanti dengan adanya klinik mudah-mudahan ada desa yang bisa jadi percontohan dalam penanganan masalah secara daring. Segera kami akan berkoordinasi dengan DPMD," janjinya.
Sementara itu rapat yang digelar Diskominfo secara daring ini lebih menekankan perancangan program untuk mendukung rencana awal RKPD (rencana kerja pemerintah daerah). Sehingga diundang seluruh kepala OPD, perangkat kecamatan, desa, hingga adat untuk memberikan masukan dan saran dalam pembangunan di bidang informasi dan komunikasi.
Di sisi lain dalam mensukseskan sarana komunikasi dan informasi di Tabanan akan terpasang 481 titik dengan kekuatan 30 bandwidth. Sebanyak 481 titik ini dipasang seiring Tabanan kembali mendapat bantuan wifi di 88 titik pemasangan di tahun 2023 dari dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Pemprov Bali. *des
Komentar