Rumah di Seririt Ludes Dibakar Orang Tak Dikenal
Api dari kain berlumur solar itu dilempar di depan rumah saat korban tengah menonton TV. Api tersebut kemudian membesar dan melahap barang-barang hingga akhirnya merembet membakar seisi rumah.
SINGARAJA, NusaBali
Sebuah rumah milik warga bernama Kadek Yudiawan, 33, di Banjar Dinas Kelodan, Desa Ringdikit, Kecamatan Seririt, Buleleng, diduga dibakar dengan sengaja oleh orang tak dikenal (OTK). Akibat kejadian ini pemilik rumah mengalami kerugian hingga ratusan juta. Kasus dugaan pembakaran rumah ini tengah diselidiki Unit Reskrim Polsek Seririt.
Kasi Humas Polres Buleleng AKP Gede Sumarjaya mengatakan, rumah korban terbakar, pada Rabu (8/2) malam sekitar pukul 21.30 Wita. Dalam laporan yang disampaikan ke polisi, korban menduga rumahnya dibakar dengan sengaja. Korban mengaku sempat melihat sumber api yang berasal dari kain dan mencium aroma bahan bakar.
Kata AKP Sumarjaya, dari keterangan korban, sumber api penyebab kebakaran itu berasal dari kain yang dilumuri solar. Kain itu dilempar di depan rumah saat itu korban tengah menonton TV. Saat didekati, kain yang sudah terbakar tersebut berbau bahan bakar. Api tersebut kemudian membesar dan melahap barang-barang hingga akhirnya merembet membakar seisi rumah.
"Korban saat itu sedang nonton TV, mencium aroma bau benda yang dibakar. Begitu dicek korban melihat ada api yang menyala di depan rumah. Setelah didatangi, korban mendapatkan ada kain yang menyala api dan mencium aroma seperti solar. Kemudian api membesar," ujarnya, ditemui Selasa (14/2) siang.
Masih dalam laporan kepolisian yang disampaikan, saat kejadian itu korban mengaku tak sempat melakukan pemadaman api, dan menyelamatkan barang-barang di rumah. Akibat kejadian itu, korban mengalami kerugian hingga sekitar Rp 150 juta. Rumah korban dengan ukuran 13 meter x 8 meter, 4 buah televisi, 4 mesin jahit, 5 lemari, 1 kulkas, dan 4 tempat tidur ludes dilalap si jago merah.
Kata AKP Sumarjaya, saat ini kasus dugaan pembakaran rumah tersebut masih dalam penyelidikan Unit Reskrim Polsek Seririt. Untuk mengetahui pasti sumber api, penyelidikan dilakukan dengan melibatkan tim Labfor Polda Bali. Polisi telah melakukan olah TKP dan meminta keterangan para saksi. "Korban menyatakan bahwa saat mendatangi sumber api mencium bau solar. Ini masih didalami lagi," kata dia. *mz
Kasi Humas Polres Buleleng AKP Gede Sumarjaya mengatakan, rumah korban terbakar, pada Rabu (8/2) malam sekitar pukul 21.30 Wita. Dalam laporan yang disampaikan ke polisi, korban menduga rumahnya dibakar dengan sengaja. Korban mengaku sempat melihat sumber api yang berasal dari kain dan mencium aroma bahan bakar.
Kata AKP Sumarjaya, dari keterangan korban, sumber api penyebab kebakaran itu berasal dari kain yang dilumuri solar. Kain itu dilempar di depan rumah saat itu korban tengah menonton TV. Saat didekati, kain yang sudah terbakar tersebut berbau bahan bakar. Api tersebut kemudian membesar dan melahap barang-barang hingga akhirnya merembet membakar seisi rumah.
"Korban saat itu sedang nonton TV, mencium aroma bau benda yang dibakar. Begitu dicek korban melihat ada api yang menyala di depan rumah. Setelah didatangi, korban mendapatkan ada kain yang menyala api dan mencium aroma seperti solar. Kemudian api membesar," ujarnya, ditemui Selasa (14/2) siang.
Masih dalam laporan kepolisian yang disampaikan, saat kejadian itu korban mengaku tak sempat melakukan pemadaman api, dan menyelamatkan barang-barang di rumah. Akibat kejadian itu, korban mengalami kerugian hingga sekitar Rp 150 juta. Rumah korban dengan ukuran 13 meter x 8 meter, 4 buah televisi, 4 mesin jahit, 5 lemari, 1 kulkas, dan 4 tempat tidur ludes dilalap si jago merah.
Kata AKP Sumarjaya, saat ini kasus dugaan pembakaran rumah tersebut masih dalam penyelidikan Unit Reskrim Polsek Seririt. Untuk mengetahui pasti sumber api, penyelidikan dilakukan dengan melibatkan tim Labfor Polda Bali. Polisi telah melakukan olah TKP dan meminta keterangan para saksi. "Korban menyatakan bahwa saat mendatangi sumber api mencium bau solar. Ini masih didalami lagi," kata dia. *mz
1
Komentar