11 Penumpang Terjebak di Laut
I Ketut Suardiartha, satu-satunya penumpang KMP Karya Maritim III yang dievakuasi karena hipertensinya kambuh.
NEGARA, NusaBali
Kapal motor penumpang (KMP) Karya Maritim II dan KMP Karya Maritim III kandas di jalur penyeberangan Gilimanuk-Ketapang, Jumat (2/6). Keduanya sama-sama kandas di perairan dangkal seputaran Gilimanuk. Akibat kejadian itu, 11 penumpang KMP Maritim III masih terjebak di dalam kapal.
Informasinya, KMP Karya Maritim II kandas sekitar pukul 09.00 Wita. Setelah terperangkap selama 30 menit, KMP Maritim II dapat melepaskan diri dari perairan dangkal yang berjarak sekitar 500 meter dari Pelabuhan Gilimanuk itu setelah datang arus pasang. Setelah terbebas, kapal itu kembali melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Ketapang. “KMP Maritim II kandas selama 30 menit,” ujar sumber di Pelabuhan Gilimanuk.
Sementara KMP Karya Maritim III kandas sekitar pukul 14.00 Wita. Hingga pukul 21.00 Wita, kapal yang mengangkut 5 truk besar, 2 truk sedang, 3 mobil travel, dengan 12 orang penumpang masih terperangkap. Selama 6 jam kandas, para penumpang belum dievakuasi. Kecuali penumpang atas nama I Ketut Suardiartha, 53, asal Banjar Pangkung, Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan yang dievakuasi karena hipertensinya kambuh. Selanjutnya, Suardhiarta dibawa berobat ke Puskesmas Gilimanuk.
Kepala Syahbandar Gilimanuk, I Made Astika saat dikonfirmasi membenarkan kejadian itu. Saat KMP Karya Maritim II kandas pada pagi hari, Syahbabandar telah mengingatkan seluruh nakhoda berhati-hati. Mengingat cuaca sekitar perairan Selat Bali tidak menentu. Mengenai KMP Karya Maritim III yang masih kandas hingga malam kemarin, menurutnya, hanya dapat dievakuasi ketika terjadi arus pasang di seputaran perairan dangkal berdataran pasir bercampur karang itu. Sesuai prakiraan, arus pasang yang ditunggu akan datang sekitar pukul 23.00 Wita.
Sedangkan penumpang yang masih terjebak di KMP Karya Maritim III tidak dievakuasi karena posisi kapal dipastikan masih aman. Sementara Suardhiarta yang hipertensinya kumat dievakuasi menggunakan rubber boat oleh Tim SAR gabungan bersama TNI/Polri karena penumpang itu sakit dan membutuhkan penanganan medis.
Dikatakan, Suardhiarta dievakuasi sekitar pukul 15.00 Wita. Evakuasi dilakukan setelah menerima laporan dari ABK yang mengatakan, penumpang asal Tabanan itu sakit. Informasi lainnya, penumpang itu baru saja berobat di salah satu rumah sakit di Bali dan hendak balik pulang ke Banyuwangi, Jawa Timur. “Penumpang lainnya tidak ada masalah, kami tetap monitor,” tandasnya. *ode
Informasinya, KMP Karya Maritim II kandas sekitar pukul 09.00 Wita. Setelah terperangkap selama 30 menit, KMP Maritim II dapat melepaskan diri dari perairan dangkal yang berjarak sekitar 500 meter dari Pelabuhan Gilimanuk itu setelah datang arus pasang. Setelah terbebas, kapal itu kembali melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Ketapang. “KMP Maritim II kandas selama 30 menit,” ujar sumber di Pelabuhan Gilimanuk.
Sementara KMP Karya Maritim III kandas sekitar pukul 14.00 Wita. Hingga pukul 21.00 Wita, kapal yang mengangkut 5 truk besar, 2 truk sedang, 3 mobil travel, dengan 12 orang penumpang masih terperangkap. Selama 6 jam kandas, para penumpang belum dievakuasi. Kecuali penumpang atas nama I Ketut Suardiartha, 53, asal Banjar Pangkung, Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan yang dievakuasi karena hipertensinya kambuh. Selanjutnya, Suardhiarta dibawa berobat ke Puskesmas Gilimanuk.
Kepala Syahbandar Gilimanuk, I Made Astika saat dikonfirmasi membenarkan kejadian itu. Saat KMP Karya Maritim II kandas pada pagi hari, Syahbabandar telah mengingatkan seluruh nakhoda berhati-hati. Mengingat cuaca sekitar perairan Selat Bali tidak menentu. Mengenai KMP Karya Maritim III yang masih kandas hingga malam kemarin, menurutnya, hanya dapat dievakuasi ketika terjadi arus pasang di seputaran perairan dangkal berdataran pasir bercampur karang itu. Sesuai prakiraan, arus pasang yang ditunggu akan datang sekitar pukul 23.00 Wita.
Sedangkan penumpang yang masih terjebak di KMP Karya Maritim III tidak dievakuasi karena posisi kapal dipastikan masih aman. Sementara Suardhiarta yang hipertensinya kumat dievakuasi menggunakan rubber boat oleh Tim SAR gabungan bersama TNI/Polri karena penumpang itu sakit dan membutuhkan penanganan medis.
Dikatakan, Suardhiarta dievakuasi sekitar pukul 15.00 Wita. Evakuasi dilakukan setelah menerima laporan dari ABK yang mengatakan, penumpang asal Tabanan itu sakit. Informasi lainnya, penumpang itu baru saja berobat di salah satu rumah sakit di Bali dan hendak balik pulang ke Banyuwangi, Jawa Timur. “Penumpang lainnya tidak ada masalah, kami tetap monitor,” tandasnya. *ode
Komentar