Buleleng Didrop 10.800 Liter MinyaKita
Sebelumnya stok minyak goreng bersubsidi tersebut langka di tingkat distributor hingga pedagang selama hampir 2 bulan.
SINGARAJA, NusaBali
Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Koperasi Usaha Kecil Menengah (Disdagperinkop UKM) Kabupaten Buleleng menjamin ketersediaan stok minyak goreng kemasan merek MinyaKita di Buleleng.
Kepala Disdagperinkop UKM Buleleng, Dewa Made Sudiarta mengatakan, pihaknya baru-baru ini mengecek ketersediaan stok minyak goreng merek MinyaKita di salah satu distributor di wilayah Desa Pemaron, Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Di distributor itu, stok MinyaKita sudah tersedia dan disebar ke pasar.
"Kemarin kami cek ke salah satu distributor yang ada, sudah ada dan terpasok 10.800 liter terdiri dari kemasan 1 liter dan 5 liter. Baru didrop barangnya, dan hari ini sudah diarahkan disebar ke pasar. Di Buleleng ada 2 distributor MinyaKita, yang lainnya masih kosong." ungkap Dewa Sudiarta, Kamis (16/2).
Ia mengakui, stok MinyaKita di Buleleng sempat terbatas dan bahkan kosong di sejumlah tempat. "Dari Januari kosong dan pasokan terbatas, begitu juga di distributor kosong. Kecuali di Bulog masih ada, cuma karena untuk seluruh Bali jadi dipasok ke beberapa kabupaten sehingga stoknya terbatas," ujarnya.
Kata Dewa Sudiarta, stok MinyaKita terakhir dipasok saat kunjungan Presiden Joko Widodo ke Buleleng pada awal Februari lalu. "Yang kemarin dipasok ke PD Pasar sebanyak12.000 liter. Karena pasokannya terbatas jadi Bulog memperhitungkan kuota yang dipasok ke tiap kabupaten dan kota," ungkapnya.
Sesuai arahan Kementerian Perdagangan RI, pihaknya akan melakukan pemantauan harga MinyaKita hingga di tingkat pengecer. Sesuai aturan, pedagang diminta tak menjual minyak tersebut di atas harga eceran tertinggi (HET).
"Sekarang sudah ada barang masuk, artinya mulai didistribusikan ke pasar-pasar. Pemantauan selanjutnya ke pedagang pengecer sesuai instruksi Menteri Perdagangan, Kami akan pantau terus untuk mengontrol harganya agar mengikuti HET Rp 14.000 per liter, tidak boleh melampaui," tegasnya. *mz
Kepala Disdagperinkop UKM Buleleng, Dewa Made Sudiarta mengatakan, pihaknya baru-baru ini mengecek ketersediaan stok minyak goreng merek MinyaKita di salah satu distributor di wilayah Desa Pemaron, Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Di distributor itu, stok MinyaKita sudah tersedia dan disebar ke pasar.
"Kemarin kami cek ke salah satu distributor yang ada, sudah ada dan terpasok 10.800 liter terdiri dari kemasan 1 liter dan 5 liter. Baru didrop barangnya, dan hari ini sudah diarahkan disebar ke pasar. Di Buleleng ada 2 distributor MinyaKita, yang lainnya masih kosong." ungkap Dewa Sudiarta, Kamis (16/2).
Ia mengakui, stok MinyaKita di Buleleng sempat terbatas dan bahkan kosong di sejumlah tempat. "Dari Januari kosong dan pasokan terbatas, begitu juga di distributor kosong. Kecuali di Bulog masih ada, cuma karena untuk seluruh Bali jadi dipasok ke beberapa kabupaten sehingga stoknya terbatas," ujarnya.
Kata Dewa Sudiarta, stok MinyaKita terakhir dipasok saat kunjungan Presiden Joko Widodo ke Buleleng pada awal Februari lalu. "Yang kemarin dipasok ke PD Pasar sebanyak12.000 liter. Karena pasokannya terbatas jadi Bulog memperhitungkan kuota yang dipasok ke tiap kabupaten dan kota," ungkapnya.
Sesuai arahan Kementerian Perdagangan RI, pihaknya akan melakukan pemantauan harga MinyaKita hingga di tingkat pengecer. Sesuai aturan, pedagang diminta tak menjual minyak tersebut di atas harga eceran tertinggi (HET).
"Sekarang sudah ada barang masuk, artinya mulai didistribusikan ke pasar-pasar. Pemantauan selanjutnya ke pedagang pengecer sesuai instruksi Menteri Perdagangan, Kami akan pantau terus untuk mengontrol harganya agar mengikuti HET Rp 14.000 per liter, tidak boleh melampaui," tegasnya. *mz
1
Komentar