Pecalang Dilarang Masuk Ormas
Pecalang kini diwanti-wanti tidak terlibat dalam gerakan maupun keanggotaan organisasi masyarakat (ormas) yang tidak bernafaskan adat dan budaya.
SINGARAJA, NusaBali
Karena pecalang memiliki tugas pokok pengamanan bidang adat, budaya, dan keagamaan Hindu, di masing-masing wawidangan (wilayah) desa pakraman.
Penegasan itu disampaikan Kelian Desa Pakraman Buleleng Jero Nyoman Sutrisna dalam simakrama Pecalang Pakraman Buleleng, Minggu (20/12) di Sekretariat Pakraman Buleleng. Simakrama itu dihadiri para pecalang dari masing-masing Banjar Adat di wawidangan Desa Pakraman Buleleng, Panglingsir Tridatu Pakraman Buleleng, Majelis Alit Desa Pakraman (MADP) Kecamatan Buleleng, dan perwakilan dari TNI/Polri.
“Pecalang itu dibentuk bernafaskan adat dan budaya. Maka anggota Pecalang jangan sampai berafiliasi dengan ormas yang bertentangan dengan nafas adat dan budaya. Ini akan terus diingatkan oleh prajuru adat,” kata Jero Sutrisna.
Panglingsir Tridatu Desa Pakraman Buleleng I Made Rimbawa menegaskan, keberadaan Pecalang itu harus tetap berwibawa di mata krama adat, maka setiap tindakan harus menjadi teladan bagi krama. Disebutkan, jika ada oknum pecalang yang terlibat dalam aktivitas ormas yang tidak bernafaskan adat dan budaya, sudah seharusnya diberikan peringatan. Dengan itu, pecalang secara organisasi tidak dirusak karena ulah oknum.
“Ibarat pepatah, karena nila setitik rusak susu sebelanga. Jangan keberadaan organisasi pecalang yang sudah diakui kewibawaannya, dirusak oleh segelintir orang. Kalau ada yang sudah menyimpang, harus diperingatkan,” kata mantan Ketua Majelis Madya Desa Pakraman (MMDP) Buleleng ini.
Kapolsek Kota Singaraja AKP Nyoman Suarnata dan Danramil Kota Singarjaa Kapten Gede Oka selaku narasumber, lebih banyak menekankan tupoksi pecalang sebagai pengaman wawidangan masing-masing banjar adat. Dalam melaksanakan tupoksi, pecalang harus memiliki standar operasional prosedur agar tidak menimbulkan miskomunikasi di lapangan.
Ketua Panitia Simakrama Pecalang Desa Adat/Pakraman Buleleng Made Wirtana memaparkan kegiatan sehari ini diikuti perwakilan pecalang dari 14 banjar di desa adat/pakraman Buleleng. 7k19
1
Komentar